Persiapan PON XXI, Kejuaraan Barongsai di Daerah Semakin Intensif
Kejuaraan-kejuaraan barongsai di daerah akan semakin diintensifkan. Selain untuk memopulerkan dan mengatasi ketertinggalan akibat pandemi, hal ini akan dilakukan sebagai bagian dari mempersiapkan diri untuk ajang PON.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Hingga tahun mendatang, ekshibisi dan kejuaraan-kejuaraan barongsai di daerah akan semakin intensif digelar. Selain untuk memopulerkan barongsai sebagai salah satu cabang olahraga, hal tersebut juga dilakukan sebagai bagian dari rangkaian persiapan untuk pra-PON di tahun 2023, sekaligus untuk ajang Pekan Olahraga Nasional XXI yang dijadwalkan akan digelar pada 2024.
”Kejuaraan-kejuaraan yang akan digelar di daerah sekaligus menjadi tahapan seleksi untuk memilih atlet yang akan maju bertanding dalam PON 2024,” ujar Ketua Umum Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Edy Kusuma saat ditemui di sela-sela acara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2022 di Mal Sleman City Hall, DI Yogyakarta, Jumat (7/10/2022).
Kejurnas Barongsai 2022 sekaligus menjadi salah satu pertandingan yang digelar sebagai persiapan untuk PON XXI tahun 2024. Diikuti lebih dari 400 atlet dari 16 provinsi, kejurnas ini membuka 135 pertandingan yang dibagi dalam 13 kategori.
Selain mempersiapkan diri untuk ajang PON, Edy mengatakan, tahun ini mereka pun harus bekerja, berlatih lebih keras untuk mengatasi ketertinggalan selama dua tahun pandemi.
”Dua tahun pandemi, kami sama sekali tidak menggelar kegiatan kejuaraan apa pun, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujarnya.
Kepengurusan FOBI sebenarnya sudah ada, sudah terbentuk di 25 provinsi. Namun, situasi pandemi yang berdampak pada ketidaksiapan latihan, akhirnya membuat sejumlah daerah urung terlibat dalam Kejurnas Barongsai 2022.
Kendala lain yang membuat sembilan provinsi lainnya urung tampil dalam Kejurnas Barongsai 2022 adalah masalah mahalnya tiket pesawat. Hal ini terutama banyak dikeluhkan dan dialami oleh tim dari daerah-daerah jauh, seperti Papua.
Sekalipun meyakini bahwa hal tersebut tidak akan bermasalah untuk persiapan PON 2024, Edy berharap bahwa situasi perekonomian akan semakin membaik dan semakin kondusif untuk penyelenggaraan ekshibisi dan kejuaraan-kejuaraan olahraga.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman mengapresiasi upaya FOBI yang telah menggelar Kejurnas Barongsai 2022. Ke depan, sebelum PON 2024, dia pun berharap agar kejuaraan-kejuaraan serupa semakin intensif digelar.
”Kejuaraan barongsai harus semakin sering digelar sehingga kemampuan para atlet semakin terasah,” ujarnya.
Wakil Ketua FOBI Sumatera Barat Johnson mengatakan, dalam Kejurnas Barongsai 2022 ini, Sumatera Barat mengirimkan tiga tim yang akan berlaga di tiga kategori.
”Kami menargetkan setidaknya bisa mendapatkan satu medali emas,” ujarnya.
Pada tahap selanjutnya, Sumatera Barat juga akan berkonsentrasi, melakukan seleksi, penjaringan, dan pembinaan atlet untuk persiapan PON 2024. Adapun mereka yang sudah bertanding dalam Kejurnas Barongsai 2022 akan menjadi sasaran prioritas untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan persiapan untuk PON.
Sementara itu, tim dari Bali sama sekali tidak menetapkan target apa-apa dalam Kejurnas Barongsai 2022. ”Kami tidak berani menetapkan target apa-apa karena kejurnas ini menjadi pertandingan barongsai yang pertama kami ikuti,” ujar Stefani Roslinda, Sekretaris FOBI Kota Denpasar, yang kemarin datang untuk mendampingi tim dari Provinsi Bali dalam Kejurnas Barongsai 2022.
FOBI Bali sudah terbentuk sejak 2016. Di Bali terdapat sembilan sasana barongsai dengan banyak atlet. Namun, selama ini mereka hanya sebatas tampil, mengisi acara-acara festival di Bali, dan tidak pernah berkompetisi dalam kejuaraan barongsai.