Paket Sumbu Kembang Api Dikirim dari Indramayu Tahun 2021
Polres Indramayu masih memeriksa seorang saksi yang mengirim paket berisi kembang api ke Jawa Tengah. Paket itu meledak di area asrama polisi di Sukoharjo.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Jajaran Kepolisian Resor Indramayu, Jawa Barat, membenarkan paket yang meledak di area Asrama Polisi, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berasal dari Indramayu. Kotak berisi sumbu kembang api itu dikirim secara daring pada April 2021. Polisi masih mendalami saksi tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu Ajun Komisaris Fitran Romajimah mengatakan, polisi tengah memeriksa pengirim paket yang meledak di dekat Asrama Polisi, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam.
”Pengirim atas nama SJ alamat Kecamatan Jaribarang,” katanya, Senin (26/9/2022).
Sebelumnya, ledakan pada Minggu pukul 18.20 itu terjadi di halaman kosong di dekat Asrama Polisi Arumbara. Ledakan bersumber dari paket kardus berisi bubuk hitam. Di bungkus paketnya, alamat pengirimnya berasal dari badan usaha berbentuk CV di Indramayu.
”Kami klarifikasi, dan saudara SJ membenarkan bahwa paket tersebut dikirimnya tanggal 20 April 2021,” ujar Fitran. Menurut dia, perusahaan pengirim paket itu bergerak dalam bidang bahan kimia. Perusahaan itu, katanya, juga terdaftar di Pemkab Indramayu.
Ia menambahkan, SJ yang juga direktur perusahaan mengirim paket itu melalui aplikasi jual beli secara daring ke warga di Klaten, Jawa Tengah, berinisial AR. Paket itu berisi sumbu kembang api sepanjang 1 meter berjumlah 50 batang. Harganya berkisar Rp 100.000.
Saat ditanya keterkaitan paket itu dengan barang bukti perkara yang ditangani polisi, Fitran tidak bisa menjawabnya dan menyerahkan ke Polres Sukoharjo. Ia juga tidak membenarkan atau menampik keterkaitan SJ dalam perkara itu. ”Nanti Polres Sukoharjo yang dalami,” ujarnya.
Untuk penanganan selanjutnya, kami serahkan ke Polda Jateng dan jajaran.
Menurut dia, sejak semalam, polisi masih memeriksa SJ dalam status saksi, bukan tersangka. Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo.
”Untuk penanganan selanjutnya, kami serahkan ke Polda Jateng dan jajaran,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengatakan, ledakan itu tidak mengandung unsur teror, tetapi berasal dari paket yang diduga berisi bahan petasan. Brigadir Polisi Kepala Dirgantara Pradipta (35) menjadi korban dalam ledakan dan mengalami luka bakar 70 persen.
Menurut dia, korban pernah terlibat dalam razia di daerah Jurug, Kota Surakarta, pada tahun 2021. Dalam razia itu ditemukan paket berisi bubuk hitam yang diduga bahan petasan. Pihaknya masih mendalami penyebab barang bukti sitaan itu berada di luar kantor polisi.
”Itu yang kita dalami. Dua anggota lain sudah kami periksa dan menyatakan bahwa benar itu barang bukti tahun 2021 sebelum Lebaran,” kata Luthfi. Adapun Pradipta belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit (Kompas.id, 25/9/2022).
Dalam catatan Kompas, sejumlah daerah di Indramayu pernah menjadi salah satu sentra pembuatan petasan. Pada Oktober 2017 lalu, misalnya, Polres Indramayu menyita 4 juta petasan berbagai jenis di pabrik petasan di Desa Telukagung, Indramayu.