Penyaluran BLT BBM di Jabar Sentuh 1,75 Juta Keluarga Sasaran
Penyaluran BLT BBM di Jawa Barat telah mencapai 45 persen dari total 3,8 juta keluarga penerima manfaat. Angka ini setara 1,76 juta penerima yang tersebar di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak atau BLT BBM di Jawa Barat disebut telah menyentuh 1,76 juta keluarga penerima manfaat. Di samping bantuan dari pusat tersebut, Pemerintah Provinsi Jabar telah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kota Bandung, Jumat (16/9/2022), menyatakan terus memantau penyaluran bantuan dan menyiapkan dana sosial untuk warga yang membutuhkan. Berbagai bantalan sosial ini untuk membantu masyarakat dalam menghadapi potensi lonjakan harga bahan pokok yang biasanya mengiringi kenaikan harga BBM.
”Bantuan sosial sudah disediakan dan penyaluran didahulukan untuk masyarakat yang lebih terdampak,” ujar gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Emil menjelaskan telah menggelontorkan bantuan sosial hingga Rp 80 miliar dalam berbagai bentuk, seperti bantuan tunai dan fasilitas lainnya. Di samping itu, pemerintah daerah setiap kabupaten dan kota diminta mengalokasikan dana bantuan sosial Rp 3 miliar-Rp 4 miliar.
Berdasarkan data Dinas Sosial Jabar, penyaluran BLT BBM hingga Rabu (14/9/2022) telah mencapai 45 persen dari total 3,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Angka ini setara 1,76 juta penerima di 27 kabupaten dan kota.
Kepala Dinsos Jabar Dodo Suhendar memaparkan, bantuan dibagi dalam dua tahap dan warga akan menerima bantuan tunai Rp 300.000 per orang dalam setiap tahapan. Uang tersebut merupakan bagian dari bantuan Rp 150.000 per bulan dan akan disalurkan kepada sasaran untuk empat bulan.
”Total bantuan yang diterima setiap KPM sebesar Rp600.000. Bantuan disalurkan setiap dua bulan sekali dalam dua tahap. Jadi, jika dihitung, warga akan menerima BLT dari September hingga Desember 2022,” ujarnya.
Menurut Dodo, BLT ini bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM karena peralihan subsidi. Upaya ini diharapkan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi dan inflasi karena harga bahan pokok yang dikhawatirkan melonjak.
”Penyaluran BLT BBM di seluruh kabupaten dan kota di Jabar hingga saat ini masih berjalan baik tanpa kendala berarti. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak risau,” ujarnya.
Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah sektor perikanan karena nelayan sangat membutuhkan BBM untuk menangkap ikan. Dodo memaparkan, jumlah sasaran nelayan kecil di Jabar diperkirakan mencapai 35.000 KPM. Dananya bersumber dari APBD Jabar.
”Rencananya besaran bantuan Rp 150.000 per sasaran selama empat bulan, mulai dari September sampai Desember 2022. Bantuan akan disalurkan melalui bank BJB,” katanya.