Kompleks Kantor Pemkot Magelang Akan Jadi Tempat Latihan Militer
Akademi TNI bersiap melakukan proses serah terima hibah tanah dengan Pemerintah Kota Magelang. Lahan yang saat ini area perkantoran nantinya diubah menjadi area latihan militer tingkat dasar.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Prasasti yang menyebutkan penyerahan aset Mabes ABRI untuk menjadi kompleks perkantoran Pemerintah Kota Magelang pada tahun 1985.
MAGELANG, KOMPAS — Berdasarkan nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada 13 September 2022, kompleks kantor pemerintahan Kota Magelang akan diserahkan dan menjadi salah satu kantor Akademi TNI. Selanjutnya, kompleks perkantoran tersebut direncanakan menjadi tempat bagi resimen taruna untuk menjalani pelatihan militer tingkat dasar.
Demikian dituturkan Komandan Jenderal Akademi TNI Letnan Jenderal Teguh Arief Indratmoko saat ditemui di sela-sela kunjungannya menemui Wali Kota Magelang M Nur Aziz di Kantor Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/9/2022).
Setelah diserahkan, kantor Akademi TNI nantinya bersebelahan dengan kantor DPRD Kota Magelang dan berada satu kompleks dengan gedung pertemuan Wiworo Wiji Pinilih yang akan dihibahkan kepada Pemerintah Kota Magelang. Menurut Teguh, latihan militer akan tetap aman dilaksanakan meski berdekatan dengan aktivitas warga sipil.
”Karena aktivitas latihan yang diselenggarakan nantinya merupakan latihan militer dasar, kami pastikan latihan militer tersebut nantinya akan tetap aman bagi warga sipil yang ada beraktivitas di sekitarnya,” ujarnya.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Papan penanda aset tanah di halaman kantor DPRD Kota Magelang, Kamis (15/8/2022).
Proses serah terima aset meliputi penyerahan areal perkantoran Pemkot Magelang kepada TNI dan penyerahan Gedung Wiworo Wiji Pinilih milik TNI serta gedung Balai Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK) milik Kementerian Keuangan kepada Pemkot Magelang. Ini dijadwalkan tuntas 5,5 tahun mendatang.
Meski demikian, Teguh optimistis, proses serah terima bisa berlangsung lebih cepat. ”Dengan komitmen yang dimiliki masing-masing pihak, kami optimistis proses serah terima ini bisa tuntas dalam jangka waktu sekitar tiga tahun saja,” ujarnya.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, Gedung Wiworo Wiji Pinilih, yang semula difungsikan sebagai gedung pertemuan, akan diubah menjadi gedung Command Centre. ”Nantinya, pemantauan dan pengendalian aktivitas Kota Magelang sebagai smart city akan dilakukan di gedung Command Centre tersebut,” ujarnya.
Aziz mengatakan, aktivitas pembangunan kantor-kantor di lokasi baru di area BPLK di kawasan Alun-alun Magelang baru bisa dilaksanakan setelah BPLK resmi pindah ke kantor mereka yang baru di Bali atau DIY. Namun, proses pengukuran tanah dan pembuatan detail engineering design (DED) direncanakan sudah bisa dilaksanakan pada akhir 2023.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Gedung Wiworo Wiji Pinilih di dekat kantor DPRD Kota Magelang, Kamis (15/9/2022).
Menyadari bahwa aset kompleks perkantoran memang harus diserahkan, sejak tahun 2021 Pemkot Magelang sudah mulai menyisihkan dana untuk kebutuhan pembangunan kantor baru. ”Sejak tahun lalu, kami sudah berkomitmen menyisihkan dana Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar per tahun,” ujar Aziz.
Pemkot Magelang akan menyiapkan dana cadangan untuk kebutuhan pembangunan kantor baru sebesar Rp 70 miliar. Namun, karena kebutuhan pemindahan mencapai lebih dari Rp 100 miliar, sisa kebutuhan dana nantinya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Proses sengketa tanah ini, menurut Aziz, memang menjadi masalah yang berlangsung berkepanjangan. Namun, dia pun lega karena akhirnya masalah tersebut bisa diselesaikan dan Pemkot Magelang nantinya bisa memiliki kantor baru.
”Saya justru senang pindah karena pusat pemerintahan seharusnya memang berlokasi di pusat kota (Alun-alun Magelang),” ujarnya.