Likupang Sambut Ratusan Peserta Kompetisi Memancing Internasional
Ratusan penggemar memancing dari empat negara, termasuk Indonesia, akan mengikuti kompetisi memancing internasional di Sulawesi Utara. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan pamor pariwisata Sulut.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Ratusan penggemar memancing dari empat negara, termasuk Indonesia, akan mengikuti kompetisi memancing internasional di Sulawesi Utara, Rabu-Minggu (14-17/9/2022). Acara yang merupakan rangkaian dari perayaan ulang tahun provinsi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pamor pariwisata Sulut.
Kompetisi internasional yang baru pertama kali digelar di Sulut itu diberi nama Likupang North Sulawesi International Fishing Competition (LNSIFC) 2022. Hingga Selasa (13/9/2022), para peserta yang tergabung dalam 76 tim satu per satu telah tiba dan segera menuju Hotel Paradise di Likupang Timur untuk mengikuti upacara pembukaan, Rabu.
Melalui siaran pers, Ketua Panitia LNSIFC 2022 Michael Umbas menyatakan, peserta memang membeludak. Menurut data sementara, panitia telah menerima pesanan tak kurang dari 130 kamar hotel. ”Ini karena pesona (laut) Sulaut, juga spot memancing di perairan Biaro yang spesial, terkenal sebagai surga ikan marlin,” katanya.
Dengan kapal milik sendiri ataupun sewaan, setiap tim beranggotakan lima sampai tujuh orang yang berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, China, dan Perancis akan memancing di tiga tempat berbeda. Pada hari kedua, lokasi memancing adalah perairan Likupang hingga Pulau Biaro di sisi utara, sedangkan pada hari ketiga di Biaro dan Teluk Manado.
”Spesies ikan yang dilombakan adalah yellow fin tuna (tuna sirip kuning), grouper (kerapu), lemadang, ruby snapper (sejenis kakap), amberjack (kuwe batu), barakuda, makarel, dan giant travelly (kuwe gerong). Lomba mancing mulai pukul 05.00 Wita setiap hari,” kata Michael.
Hasil tangkapan harus dibawa ke dermaga untuk ditimbang setiap pukul 18.00 Wita. Pada hari kedua acara, lokasi penimbangan adalah dermaga Pulau Biaro di Kepulauan Sitaro, sedangkan pada hari ketiga di dermaga Hotel Mercure Manado, Tateli, Minahasa.
Nantinya, juara pertama kompetisi ini akan mendapatkan Piala Presiden serta uang sebesar 10.000 dollar AS. Peringkat kedua mendapatkan trofi dan 5.000 dollar AS, sedangkan peringkat ketiga mendapatkan trofi dan 2.500 dollar AS.
Terdapat pula kategori khusus nelayan tradisional yang pesertanya dibatasi 200 orang. Juara pertama mendapatkan Piala Gubernur dan Rp 15 juta, peringkat ketiga dianugerahi trofi dan Rp 10 juta, sedangkan peringkat ketiga trofi dan Rp 5 juta.
Dukung pariwisata
Panitia menyediakan 150 kamar di Hotel Paradise serta 150 kamar homestay (rumah tinggal) milik warga di Desa Marinsow, Pulisan, dan Kinunang untuk penyambutan di hari pertama. Kemudian, pada hari kedua, para peserta dapat menginap di hotel dan rumah tinggal di Pulau Biaro yang direkomendasikan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia serta Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulut.
Pada hari ketiga, para peserta akan menginap di Hotel Mercure Manado. Sebanyak 300 kamar telah disediakan panitia. Kemudian, pada hari keempat para peserta bisa mengikuti paket wisata yang disediakan Asita. ”Ini memang lomba memancing, tetapi implikasinya pada dunia pariwisata juga besar,” ujar Michael.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat keterisian kamar di Sulut secara keseluruhan pada Juli 2022 sebanyak 43,35 persen. Kepala Dinas Pariwisata Sulut Henry Kaitjily mengatakan, sektor pariwisata akan semakin menggeliat selama 14-18 September karena dilaksanakan berbarengan dengan beberapa pergelaran lain.
Ini memang lomba memancing, tetapi implikasinya pada dunia pariwisata juga besar.
Pada Sabtu (17/9/2022), misalnya, akan digelar acara pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) makan sashimi tuna sebanyak 0,5 ton oleh 2.500 orang di Manado. Di samping itu, ada pula penampilan musisi Marcello Tahitoe atau Ello.
Ia pun yakin, acara ini akan mampu meningkatkan popularitas bagi Likupang sebagai destinasi pariwisata superprioritas. ”Di samping itu, tentu acara ini juga akan membawa kemeriahan dan menghibur masyarakat yang ada di Sulut,” ujar Henry.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi menyatakan, acara ini akan didukung pemerintah pusat. Akan ada lima menteri yang dijadwalkan turut hadir, antara lain, Menteri Perekonomian dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara Erwin Situmorang yakin, berbagai rangkaian acara ini akan mampu meningkatkan pula kinerja subsektor perikanan di Sulut, terutama perikanan tangkap. ”Perikanan bisa menjadi nilai kompetitif bagi Manado dan Sulut, serta mendukung sektor pariwisata,” ujarnya.