Gempa Susulan di Mamberamo Raya hingga 72 Kali, Warga Diminta Waspada
Pergerakan sesar Lajur Anjak Mamberamo sangat aktif setelah memicu empat kali gempa bumi beruntun di Kabupaten Mamberamo Raya. Total terjadi 76 kali gempa di daerah tersebut hingga Minggu ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa susulan di Mamberamo Raya, Papua, terjadi hingga 72 kali dalam sehari. Meski tidak memakan korban jiwa, warga diminta waspada.
Koordinator Observasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji, memaparkan, rangkaian gempa susulan terjadi dari Sabtu (10/9/2022) hingga Minggu (11/9/2022) pukul 08.00 WIT.
Gempa susulan itu buntut dari empat gempa berkekuatan Magnitudo 5,5-6,2 pada Sabtu pukul 08.31 hingga pukul 09.05. Pusat gempa-gempa itu ada di darat. Jaraknya 8 kilometer arah timur laut Mamberamo Raya di kedalaman 19 kilometer.
”BMKG terus memantau pergerakan sesar Anjak Mamberamo yang menyebabkan gempa di Mamberamo Raya dan sekitarnya. Gempa susulan terakhir kekuatannya M 2,6,” ujaar Danang.
Ia mengimbau masyarakat tidak panik. Namun, mereka diminta waspada. Sebelumnya, sesar Anjak Mamberamo pernah memicu gempa di Sarmi dan Mamberamo Raya tahun 2019. Gempa merusak 33 rumah dan dinding Rumah Sakit Umum Daerah Kasonaweja di Mamberamo Raya.
”BMKG terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamberamo Raya untuk mengetahui dampaknya. Nantinya, masyarakat dekat sumber gempa harus menghindari bangunan rusak akibat gempa,” katanya.
Kepala BPBD Mamberamo Raya Deden Sumantri mengungkapkan, belum ada laporan korban jiwa atau bangunan rusak. ”Tim kami telah disebar ke lokasi pusat gempa untuk melihat kondisi warga,” tutur Deden.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Daerah Papua Welliam Manderi mengimbau warga meningkatkan mitigasi lewat aplikasi Sistem Informasi Gempa Bumi dan Tsunami. Aplikasi itu berperan penting bagi BPBD untuk memberikan pertolongan bagi warga terdampak.
Berdasarkan data BMKG, sepanjang tahun 2020 terjadi 1.597 kali gempa di Papua dan Papua Barat. Pada 2021, terjadi 1.707 kali gempa di dua wilayah tersebut.
Kejadian itu dipicu sesar Anjak Mamberamo di wilayah Mamberamo, Sarmi, hingga Jayapura di Papua. Ada juga sesar Sorong di Sorong hingga Manokwari di Papua Barat.
Tercatat pula sesar Ransiki di Manokwari Selatan dan sekitarnya, sesar Yapen (Kepulauan Yapen), serta sesar Tarera Aiduna (Kaimana dan sekitarnya).
Selain itu, ada jalur lipatan Lengguru dan sesar Wandamen (Wasior dan sekitarnya), sesar Sungkup Weyland (Nabire), serta jalur Anjak Pegunungan Tengah (Jayawijaya).