Empat Kali Gempa Bumi Guncang Mamberamo Raya, Warga Sempat Tinggalkan Rumah
Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, diguncang empat kali gempa bumi dengan kekuatan lebih dari Magnitudo 5, Sabtu (10/9/2022). Akibat gempa itu, masyarakat sempat panik dan meninggalkan rumah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, diguncang empat kali gempa bumi dengan kekuatan lebih dari Magnitudo 5, Sabtu (10/9/2022). Akibat gempa itu, masyarakat sempat panik dan meninggalkan rumah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mamberamo Raya masih mengumpulkan data terkait dampak gempa tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono memaparkan, gempa bumi terjadi pada pukul 08.31 hingga pukul 09.05 WIT di wilayah Mamberamo Raya. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi pertama dengan Magnitudo 6,1, gempa kedua Magnitudo 5,9, gempa ketiga Magnitudo 5,5, dan gempa keempat Magnitudo 6,2.
Adapun pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,21 derajat Lintang Selatan dan 138,25 derajat Bujur Timur. Pusat gempa itu berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer arah timur laut Mamberamo Raya dengan kedalaman 19 kilometer.
Berdasarkan lokasi pusat gempa dan kedalaman, empat gempa itu merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa empat gempa bumi yang tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
”Gempa ini tidak berpotensi menyebabkan gelombang tsunami. Dampak gempa tidak hanya dirasakan di Mamberamo Raya saja, tetapi juga daerah Sarmi hingga Jayapura,” tutur Daryono.
Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum diketahui kebenarannya. ”Kami juga meminta masyarakat di daerah yang terdampak menghindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa,” ujarnya.
Empat gempa yang terjadi itu merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamberamo Raya Deden Sumantri mengungkapkan, empat kali gempa yang terjadi di Mamberamo Raya dengan durasi waktu 3 hingga 6 detik. Gempa sempat menyebabkan warga panik dan meninggalkan rumah.
”Gempa yang terjadi hingga empat kali menyebabkan warga sangat terkejut. Kami masih meninjau seluruh wilayah Mamberamo Raya untuk melihat dampak yang terjadi setelah empat kali gempa,” ungkap Deden.
Rawan gempa
Wilayah Papua dan Papua Barat memang rawan terjadi gempa bumi. Berdasarkan data BMKG, sepanjang tahun 2020, terjadi 1.597 kali gempa di Papua dan Papua Barat. Pada tahun 2021, terjadi 1.707 kali gempa di dua wilayah tersebut.
Ada sejumlah patahan atau sesar yang aktif dalam periode tersebut, antara lain Sesar Mamberamo yang melingkupi wilayah Mamberamo, Sarmi, hingga Jayapura di Provinsi Papua dan Sesar Sorong yang melingkupi Sorong hingga Manokwari di Provinsi Papua Barat.
Ada pula Sesar Ransiki yang melingkupi Manokwari Selatan dan sekitarnya, Sesar Yapen yang melingkupi di wilayah Kepulauan Yapen, serta Sesar Tarera Aiduna yang melingkupi wilayah Kaimana dan sekitarnya.
Selain itu, Jalur Lipatan Lengguru dan Sesar Wandamen yang melingkupi wilayah Wasior dan sekitarnya, Sesar Sungkup Weyland yang melingkupi wilayah Nabire, serta lajur anjak pegunungan tengah yang melingkupi wilayah Jayawijaya dan sekitarnya.