Polisi Tangkap Penimbun BBM Bersubsidi di Batam, 630 Liter Solar Disita
Di tengah kenaikan harga BBM, aksi penimbunan BBM bersubsidi masih terus terjadi. Di Batam, Kepulauan Riau, polisi berhasil menangkap seorang pelaku yang menimbun BBM bersubsidi dan menyita 630 liter solar.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak, aksi penimbunan BBM bersubsidi masih terus terjadi. Di Batam, Kepulauan Riau, polisi berhasil menangkap seorang pelaku yang menimbun BBM bersubsidi demi meraup keuntungan. Dari tangan pelaku, polisi menyita 630 liter solar.
Wakil Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Kepri Ajun Komisaris Besar Nugroho Agus Setiawan, Selasa (6/9/2022), mengatakan, seorang tersangka yang ditangkap itu merupakan bagian dari jaringan penimbun solar bersubsidi. Tersangka dengan inisial TH itu ditangkap pada 1 September lalu.
”Modus pelaku adalah melakukan pembelian secara berurutan di sejumlah SPBU dengan menggunakan kartu (fuel card) Brizzi yang dimodifikasi supaya bisa digunakan berkali-kali,” kata Nugroho.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka diketahui menggunakan tiga mobil jenis minibus untuk membeli solar bersubsidi. Di setiap SPBU, ia membeli 30 liter solar bersubsidi yang kemudian dipindahkan ke mobil penampung yang menunggu di luar SPBU.
”Mobil penampung itu kemudian membawa solar bersubsidi untuk ditimbun di gudang yang berlokasi di Kecamatan Batu Aji. Saat ini, kami masih memburu satu tersangka yang diduga merupakan pemilik gudang,” ujar Nugroho.
Selain menyita tiga minibus yang digunakan untuk membeli solar bersubsidi dari SPBU, polisi juga menyita 630 liter solar bersubsidi dari tersangka TH. Adapun gudang di Kecamatan Batu Aji sudah dikosongkan oleh pelaku yang buron.
Menurut Nugroho, tersangka dikenai Pasal 40 Ayat 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Pasal 5 UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Tersangka TH diancam penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 60 miliar.
Selain munculnya penimbun BBM bersubsidi, kenaikan harga BBM juga memicu gelombang aksi unjuk rasa di Batam. Setelah mahasiswa turun ke jalan, kini ratusan buruh juga melakukan hal serupa untuk memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Ketua Konsulat Cabang Federasi Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam Yapet Ramon mengatakan, para buruh mendesak pemerintah agar menjamin harga murah untuk transportasi dan kebutuhan pokok. Mereka khawatir kenaikan harga BBM akan memicu inflasi yang semakin menyulitkan hidup buruh.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Mochamad Mustofa, mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan kado pahit bagi rakyat di hari Kemerdekaan Ke-77 RI. Ia menilai, kenaikan harga BBM akan membuat warga semakin sulit memulihkan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Setelah mahasiswa turun ke jalan, kini ratusan buruh juga melakukan hal serupa untuk memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Menurut Mustofa, dampak kenaikan harga BBM lebih berat bagi warga di pinggiran negeri, seperti di Kepri. Provinsi kepulauan ini bergantung pasokan barang dari daerah lain sehingga kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga hampir semua komoditas lain di Kepri.
Menanggapi hal itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, Pemprov Kepri akan menganggarkan 2 persen dana bagi hasil (DBH) untuk bantuan langsung tunai (BLT) BBM kepada masyarakat tidak mampu. Jumlah DBH yang akan dialokasikan untuk BLT BBM sekitar Rp 30 miliar.