Harga BBM Naik, Buruh dan Mahasiswa Bersiap Unjuk Rasa di Batam
Ribuan mahasiswa dan buruh bersiap turun ke jalan untuk menolak kenaikan harga BBM di Batam. Pemkot Batam berjanji akan mengendalikan inflasi.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Warga Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak di tengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19. Untuk menyuarakan keresahan tersebut, ribuan buruh dan mahasiswa akan turun ke jalan pada Selasa (6/9/2022).
Ketua Konsulat Cabang Federasi Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam Yapet Ramon, Senin (5/9/2022), mengatakan, kenaikan harga BBM sudah pasti akan memicu tingginya harga bahan pokok dan transportasi umum. Ini sangat membebani para buruh yang sudah tiga tahun tidak mengalami kenaikan upah berarti.
Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menetapkan upah minimum provinsi atau UMP Kepri 2022 naik 1,49 persen menjadi Rp 3,05 juta. Kenaikan upah tersebut merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir di Kepri.
”Kenaikan harga BBM juga akan membebani biaya produksi perusahaan. Seperti yang sudah berulang kali terjadi, kemudian perusahaan akan melakukan efisiensi dengan memutus hubungan kerja,” kata Ramon.
Menurut dia, FSPMI Kota Batam juga mendesak pemerintah agar mewajibkan perusahaan menyediakan transportasi antar jemput bagi buruh. Hal itu sangat dibutuhkan mengingat mayoritas buruh masih berangkat kerja menggunakan kendaraan roda dua.
Hal serupa juga diserukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menggelar demo di depan kantor DPRD Kota Batam. Para mahasiswa mendesak anggota DPRD Kota Batam turut menyuarakan keresahan warga di daerah terkait kenaikan harga BBM kepada pemerintah pusat.
Koordinator lapangan HMI, Andri, mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bakal semakin mencekik rakyat di tengah kondisi perekonomian yang masih terpuruk akibat pandemi Covid-19. Untuk memprotes kebijakan tersebut, mahasiswa akan kembali turun ke jalan bersama buruh pada 6 September.
Ramon menambahkan, lebih dari 500 anggota FSPMI juga akan berdemonstrasi pada tanggal yang sama. Aksi damai turun ke jalan itu akan terus dilakukan sampai pemerintah memenuhi tuntutan buruh agar menjamin harga murah untuk transportasi dan kebutuhan pokok.
Menanggapi rencana unjuk rasa buruh dan mahasiswa itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad meminta warga bersabar menanggapi kebijakan pemerintah pusat itu. Ia yakin pemerintah pusat akan membuat kebijakan penyerta dengan memberi subsidi untuk meringankan beban rakyat kecil.
”Persoalan kenaikan harga BBM ini adalah persoalan kita semua. Kami, terutama Tim Pengendalian Inflasi Daerah, akan segera membahas kebijakan yang perlu diambil untuk menekan laju inflasi,” kata Amsakar.