Empat Warga Diduga Dibunuh di Mimika, Enam dari Sembilan Pembunuh Anggota TNI
Polisi mengungkap kasus pembunuhan empat warga di Kabupaten Mimika, Papua. Para korban dibunuh dan tubuhnya dimutilasi. Enam dari sembilan pembunuh adalah anggota TNI.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Sebanyak empat warga diduga tewas dibunuh dan jenazahnya dimutilasi oleh sembilan pelaku pada 22 Agustus 2022 di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua. Hingga Minggu (28/8/2022), pihak kepolisian baru menemukan bagian tubuh dua korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani, ketika dikonfirmasi di Jayapura, membenarkan informasi dugaan pembunuhan empat warga tersebut. Baru tiga korban yang telah diketahui identitasnya, yakni Arnold Lokbere, Irian Nirigi, dan Leman Nirigi. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya.
Ia menuturkan, kasus ini terungkap ketika warga menemukan potongan badan salah satu korban di sungai Kampung Pigapu, di Distrik Iwaka, pada Jumat (26/8/2022) pukul 13.40 WIT. Dari penyelidikan polisi, para pelaku diketahui terdiri tiga warga sipil dan enam anggota TNI AD.
"Polres Mimika telah menangkap tiga pelaku yang merupakan warga sipil, yakni Andre Lee, Dul Umam, dan Rafles. Sementara, upaya penegakan hukum pelaku lainnya merupakan kewenangan pihak TNI," papar Faisal.
Hingga saat ini, penyidik masih mendalami motif di balik aksi pembunuhan empat warga. Tim juga masih mencari potongan tubuh para korban lainnya
Adapun para korban tewas dibunuh dan setiap korban tubuhnya dimutilasi menjadi tiga bagian. Mereka dibunuh ketika hendak membeli senjata jenis AK 47 dan FN dari para pelaku seharga Rp 250 juta pada pukul 21.50 WIT.
Diketahui Leman Nirigi adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Mimika. Sementara Irian Nirigi adalah adalah Kepala Kampung Yugut Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
"Hingga saat ini, penyidik masih mendalami motif di balik aksi pembunuhan empat warga. Tim juga masih mencari potongan tubuh para korban lainnya," tambahnya.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Kav Herman Taryaman ketika dikonfirmasi mengakui, diduga ada keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus tersebut. Akan tetapi, lanjut Herman, pihaknya belum dapat memberikan informasi yang lengkap tentang kasus ini.
"Belum diketahui jumlah yang terlibat dalam kasus ini. Penyelidikan kasus ini masih berjalan di Sub Detasemen Polisi Militer XVII/Cenderawasih Mimika," tutur Herman.
Kepala Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Wilayah Papua Frits Ramandey mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus ini dan meminta klarifikasi dari pihak TNI AD.
"Kami ingin mengetahui motif di balik aksi pembunuhan empat warga ini," ucap Frits.