Delegasi G20 Akan Membahas Masalah Kebudayaan di Borobudur
Delegasi G20 akan melakukan pertemuan tingkat menteri di kawasan Borobudur. Dalam pertemuan selama empat hari pada bulan September itu, mereka akan mendiskusikan masalah-masalah kebudayaan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 200 delegasi dari rombongan G20 akan berkunjung ke kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, September mendatang. Rombongan ini akan melakukan pertemuan-pertemuan setingkat menteri untuk mendiskusikan masalah-masalah terkait kebudayaan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan, setidaknya ada dua hal yang akan dibicarakan. Satu hal di antaranya, mereka akan bersama-sama mendiskusikan dana abadi global untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan pandemi.
”Kelompok seniman, misalnya, adalah bagian dari kelompok yang terdampak pandemi. Perlu ada dukungan dana agar kehidupan dari warga terdampak bisa pulih kembali,” ujarnya, Minggu (28/8/2022).
Selain itu, mereka juga akan bersama-sama memperkuat kebijakan kebudayaan yang mendukung pelestarian bumi dan lingkungan. Dalam hal ini, dengan mempertimbangkan apa yang sudah dilakukan masyarakat hingga ke desa-desa, dia menuturkan, Pemerintah Indonesia bersama dengan negara-negara lain akan merumuskan berbagai upaya untuk mendukung gerakan warga, seperti menyusun kelembagaan dan dukungan dana.
Rombongan G20 dijadwalkan melakukan kunjungan dan pertemuan di kawasan Borobudur selama empat hari, 11-14 September 2022. Dalam pertemuan tersebut, rombongan akan dihibur oleh pentas orkestra yang menampilkan artis dan seniman dari negara-negara G20. Mereka juga akan diajak untuk menikmati kegiatan budaya di desa, seperti mengikuti kirab dan menyaksikan ruwatan bumi.
Rombongan delegasi G20 akan melakukan acara-acara pertemuan di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Kendati demikian, Hilmar mengatakan, pihaknya tidak secara khusus mengagendakan kegiatan berkunjung ke bangunan Candi Borobudur.
”Sejauh ini, satu atau dua orang delegasi memang sudah mengajukan permintaan dan diperbolehkan untuk naik ke struktur bangunan candi. Namun, kami sama sekali tidak berencana untuk mengajak seluruh delegasi beramai-ramai naik ke bangunan Candi Borobudur,” ujarnya.
Selama beberapa pekan terakhir, hampir semua desa di Kecamatan Borobudur menggelar pasar budaya. Salah satu tujuannya adalah memeriahkan suasana desa guna menyambut kedatangan delegasi G20. Hilmar mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut dan berharap acara itu bisa terus berlangsung sebagai agenda rutin untuk mengangkat dan memperkenalkan potensi setiap desa.
Sementara itu, warga di kawasan Borobudur saat ini sudah menyiapkan segala fasilitas serta sarana-prasarana untuk mendukung semua aktivitas dan kegiatan delegasi G20.
Aryan Subekti, pegawai di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngargogondo, mengatakan, 17 kamar homestay (penginapan) yang disediakan di Balkondes Ngargogondo sudah penuh dipesan untuk rombongan dari Kemendikbudristek selama 8-14 September 2022. Rombongan dari kementerian ini adalah bagian dari rombongan delegasi G20.
Tidak hanya menjadi tempat menginap, ruang pertemuan di Balkondes Ngargigondo juga akan menjadi tempat sarasehan bagi delegasi G20.
Sebanyak 22 kamar di Balkondes Borobudur pun sudah penuh dipesan selama 5-14 September 2022. Para tamu adalah rombongan jurnalis yang akan melakukan reportase kegiatan G20 di kawasan Borobudur.
Ketua Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur Kirno Prasojo mengatakan, mengikuti permintaan dari Kemendikbudristek, pihaknya sudah mendata semua sentra kuliner dan penginapan di Kecamatan Borobudur untuk memenuhi kebutuhan seluruh rombongan G20.
Di kawasan Borobudur terdapat sedikitnya 10 sentra kuliner dan 900 kamar homestay untuk menampung ribuan tamu. Selain itu, Kirno mengatakan, pihaknya sudah menghubungi kelompok-kelompok kesenian yang ada dan semuanya menyatakan siap tampil untuk menghibur rombongan G20.