Peserta Borobudur Night Carnival Wajib Vaksinasi Dosis Ketiga
Untuk ketiga kalinya, ajang Borobudur Night Carnival akan kembali digelar. Namun, karena masih dalam situasi pandemi, acara tersebut digelar dengan pembatasan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Keramaian dalam acara Borobudur Night Carnival (BNC) pada Sabtu (27/8/2022) mendatang akan tetap diatur dengan pembatasan. Hal ini karena situasi masih di tengah kondisi pandemi Covid-19. Selain membatasi jumlah peserta yang terlibat, pengaturan juga dilakukan dengan menerapkan aturan ketat terkait vaksinasi.
“Syarat wajib yang harus dipenuhi oleh peserta BNC adalah mereka harus sudah menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster,” ujar Camat Borobudur Subiyanto, dalam acara konferensi pers di Aula Kecamatan Borobudur, Kamis (25/8/2022).
Sempat dua kali dilaksanakan di tahun 2018 dan 2019, pelaksanaan BNC tahun ini akan melibatkan sekitar 2.000 peserta dari 11 kota/kabupaten di Jawa Tengah, termasuk di dalamnya 20 desa di Kecamatan Borobudur. Acara ini menampilkan karnaval budaya dan kesenian pada malam hari.
Persyaratan ketat terkait vaksinasi perlu dilakukan karena masih rawan terjadi penularan virus Covid-19. Syarat ini pun sudah disampaikan kepada semua daerah yang akan mengirimkan peserta BNC.
Selain menetapkan syarat wajib vaksinasi dosis penguat, jumlah peserta juga dibatasi, maksimal 50 orang per kontingen kota/kabupaten. Khusus untuk Kecamatan Borobudur, pembatasan dilakukan di tiap desa, yakni sebanyak 50 orang per desa.
Pembatasan terkait jumlah peserta ini, menurut Subiyanto, sengaja dilakukan agar keramaian di kawasan Borobudur tetap terkendali. “Pembatasan jumlah peserta 50 orang per kontingen ini merupakan hasil rumusan yang sengaja kami buat agar tiap peserta tetap bisa menjaga jarak aman satu sama lain,” ujarnya.
BNC pertama kali digelar di tahun 2018. Ketika itu, ide awal pelaksanaan acara ini muncul karena banyak wisatawan Candi Borobudur sering bertanya atraksi atau pertunjukan apa yang bisa dinikmati di kawasan Borobudur di malam hari.
Selain untuk mengingatkan kembali tentang keberadaan atraksi malam hari tersebut, pelaksanaan BNC kali ini juga memiliki tujuan khusus untuk kembali menggenjot perekonomian masyarakat yang selama dua tahun terpuruk akibat pandemi.
Terkait tujuan tersebut, BNC kali ini juga menggelar pameran produk-produk UMKM. Jika BNC digelar malam hari mulai pukul 19.00 hingga 23.00, pameran UMKM sudah bisa dikunjungi sejak Sabtu pagi.
Ketua Panitia BNC Bendrat mengatakan, banyak daerah sangat antusias untuk terlibat dalam ajang BNC. Hal ini, antara lain, terlihat dari semangat mereka untuk mengirimkan banyak orang sebagai peserta.
Kirab dilakukan dengan menempuh jarak sekitar satu kilometer.
“Kabupaten Demak, misalnya, dengan penuh semangat sempat menuturkan akan mengirimkan 130 orang sebagai peserta,” ujarnya. Namun, sesuai ketentuan pembatasan peserta, keinginan Kabupaten Demak tersebut langsung ditolak.
Ajang BNC nantinya dimulai dengan melakukan kirab budaya. Dalam acara kirab ini, setiap peserta diminta mengenakan kostum kesenian tradisional masing-masing daerah. Kirab dilakukan dengan menempuh jarak sekitar satu kilometer, mulai dari Lapangan Kujon hingga area sekitar Pasar Borobudur.
Sembari berjalan, masing-masing kontingen juga secara bergantian menampilkan pentas kesenian di atas panggung yang telah disiapkan di tengah perlintasan rute, di depan kantor Kecamatan Borobudur.
Terkait kebutuhan parkir kendaraan, Bendrat mengatakan, pihaknya menyerahkan kebijakan dan keterlibatan warga desa sekitar. Hingga Kamis (25/8/2022), sudah ada delapan dusun di Desa Borobudur yang telah menyiapkan area untuk parkir, di mana sebagian memakai tanah pekarangan warga. Pemasukan dari parkir nantinya juga diserahkan untuk kas dusun.