Upacara Bendera di Dasar Laut untuk Angkat Budaya Bahari
Upacara pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut dapat menjadi momentum lebih meningkatkan kecintaan kepada bangsa dan tanah air Indonesia sebagai negara maritim.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Jajaran TNI Angkatan Laut menggelar upacara bendera memperingati ulang tahun Ke-77 Kemerdekaan RI di dasar laut, Rabu (17/8/2022). Upacara digelar di 77 titik di lautan Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, termasuk di Sumatera Utara. Rangkaian upacara itu dilakukan untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya bahari.
Penjabat Sementara Kepala Dinas Penerangan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan Mayor Laut (P) Legiyanto, Kamis, (18/7/2022), mengatakan, di Lantamal I, upacara digelar di perairan Pulau Pandang, Kabupaten Batubara, Sumut.
Upacara diikuti 30 personel penyelam yang terdiri dari tim Lantamal I, Batalyon Marinir Pertahanan (Yonmarhanlan) I, Polairud Polda Sumatera Utara, dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Sumatera Utara. Upacara berlangsung khidmat.
Selain di perairan Pulau Pandang, upacara serupa juga digelar di perairan Tanjung Balai Asahan, Sumut; periran Dumai, Riau; serta perairan Lhokseumawe, Simeulue, dan Sabang di Aceh.
Adapun tema yang diambil tahun ini adalah ”Membangun Kejayaan Maritim untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Kegiatan upacara pengibaran bendera secara serentak di bawah laut itu sekaligus juga memecahkan rekor MURI pengibaran bendera serentak di bawah air sedunia.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, dalam siaran pers yang diterima Kompas, menyatakan, upacara pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut dapat menjadi momentum lebih meningkatkan kecintaan kepada bangsa dan tanah air Indonesia sebagai negara maritim. Selain itu juga menimbulkan kesadaran akan kecintaan dan membangun kejayaan maritim untuk Indonesia pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.
Diving merupakan salah satu cara mengajak pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran cinta bahari.
”Kita harus menghormati bendera Merah Putih sebagai pemersatu bangsa di mana Bangsa Indonesia beragam suku, agama, ras yang menyatu dalam Bhinneka Tunggal Ika,” kata Yudo.
Sementara di Nias, yang masuk wilayah Lantamal II Padang, upacara dilangsungkan di Pantai Tureloto, Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara. Upacara berlangsung di kedalaman 7-10 meter.
Upacara dipimpin Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Nias Letnan Kolonel (P) Jerry Henry Manuhutu. ”Kegiatan ini menjadi pembuka untuk melaksanakan kegiatan ke depannya guna terus meningkatkan kesadaran kita dalam semangat kebaharian, gerakan cinta bahari, dan dapat memberikan dampak dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Jerry.
Pengibaran bendera melibatkan 10 orang dari regu penyelam yang langsung dipimpin oleh Jerry. Selain dari TNI AL, mereka adalah penyelam dari Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, Solangi Diving Club, Kelompok Konservasi Koalisi Bahari, penyelam dari Badan SAR Nias, dan penyuluh perikanan bantu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara Sabar Jaya Telaumbanua mengatakan, Pantai Tureloto merupakan bagian dari kawasan konservasi yang sudah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Kepmen Nomor 54 Tahun 2017. Lokasi itu merupakan salah satu ikon wisata di Kabupaten Nias Utara.
”Kabupaten Nias Utara memiliki keindahan bawah laut yang eksotis dengan keanekaragaman sumber daya yang ada. Diving merupakan salah satu cara mengajak pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran cinta bahari,” kata Sabar.
Sabar berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan, terutama Lanal Nias, dalam menggelorakan olahraga diving dan snorkeling di Kepulauan Nias, khususnya di Kabupaten Nias Utara.
”Ke depan, perlu diagendakan pertemuan rutin antarpemangku kepentingan untuk program Gerakan Cinta Bahari beserta peningkatan kapasitas kelembagaan untuk olahraga diving dan snorkeling ini,” kata Sabar.