Rayakan Kemerdekaan, Pemkot Cirebon Gelar Ekspedisi Kebangsaan dengan Jalan Kaki Cirebon-Bandung
Memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 RI dan Hari Jadi Ke-77 Jabar, Pemkot Cirebon menggelar Ekspedisi Kebangsaan dengan jalan kaki dari Cirebon ke Bandung. Acara ini juga menyosialisasikan pencegahan ”stunting”.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar Ekspedisi Kebangsaan Cirebon-Bandung untuk memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 RI dan Hari Jadi Ke-77 Jabar. Dalam kegiatan itu, perwakilan pemkot berjalan kaki sepanjang lebih dari 127 kilometer dari Cirebon ke Bandung.
Ekspedisi dimulai setelah Upacara HUT Ke-77 RI di Stadion Madya Bima, Cirebon, Rabu (17/8/2022). Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Cirebon melepas tim ekspedisi yang terdiri dari camat, lurah, anggota TNI dan Polri, serta Banser Nahdlatul Ulama (NU) setempat.
Ekspedisi dengan jalan kaki dari Cirebon ke Bandung itu dibagi dalam 11 etape dengan total 77 orang. Setiap etape dilalui oleh satu tim yang berisi 7 orang. Selain lurah dan camat, tim juga beranggotakan tenaga pengajar, taruna siaga bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, hingga petugas pemadam kebakaran setempat.
Titik awal dimulai di Stadion Bima hingga Jamblang, Kabupaten Cirebon. Tim kemudian berjalan kaki ke Gempol, Kabupaten Majalengka, lalu Tomo, Sumedang, hingga Cileunyi, Bandung. Etape terakhir berada di Kabupaten Bandung dan berakhir di Gedung Sate, Kamis (18/8/2022).
Tim, menurut rencana, diterima oleh Gubernur Jabar Ridwan sebelum menggelar Upacara Hari Jadi Ke-77 Jabar di Lapangan Gasibu, Bandung, Jumat (19/8/2022) pagi. Tim ekspedisi juga bakal menyerahkan spanduk bertuliskan ”Kami bersyukur memiliki pemimpin-pemimpin yang mencintai rakyatnya” dan tanda tangan pelajar.
”Spanduk itu membawa pesan dari pelajar di Cirebon untuk Indonesia melalui Jawa Barat. Harapannya, para pemimpin juga terus mencintai rakyatnya,” ucap Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis. Spanduk dengan panjang sekitar 10 meter itu sebelumnya dikibarkan dalam HUT Ke-77 RI di Kota Cirebon, Rabu pagi.
Azis mengatakan, ekspedisi yang kali pertama digelar itu merupakan salah satu bentuk syukur atas kemerdekaan yang kini dirasakan berbagai pihak. Pihaknya juga membawa 100 paket bahan makanan pokok dan makanan bergizi yang akan dibagikan di setiap etape sepanjang Cirebon-Bandung. ”Ini bentuk kecintaan pemimpin ke rakyat,” ucapnya.
Menurut dia, pemberian paket itu untuk mendukung penurunan angka stunting atau tengkes. Tengkes merupakan kondisi gagal tumbuh kembang akibat mengalami kurang gizi. Hal ini sesuai perintah Presiden Joko Widodo agar pemerintah daerah, termasuk Kota Cirebon, untuk mengatasi tengkes pada 2045.
Tengkes
Dalam Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021, prevalensi kasus tengkes di Cirebon masih tinggi, sekitar 30,6 persen. Jumlah tersebut di atas prevalensi kasus tengkes di Jabar, yakni 24,5 persen. Bahkan, Cirebon yang berpenduduk 340.000 jiwa tercatat sebagai daerah keempat tertinggi prevalensi tengkes di Jabar.
Meski demikian, menurut Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi, data prevalensi kasus tengkes di Cirebon yang dihimpun dinas kesehatan setempat berkisar 13 persen. ”Tapi, kami tidak ingin berdebat angka mana yang benar. Makanya, kami gunakan angka prevalensi stunting 30,6 persen,” ungkapnya.
Sanitasi yang buruk, layanan kesehatan, hingga pengetahuan masyarakat terkait makanan bergizi menjadi pemicu kasus tengkes. Oleh karena itu, lanjut Agus, pihaknya tengah melakukan verifikasi faktual terhadap keluarga yang berisiko terdampak tengkes agar dapat segera ditangani. Verifikasi itu juga untuk mencari data kasus tengkes.
”Verifikasi faktual, menurut rencana, selesai bulan ini. Tahun depan, kami target (prevalensi stunting) turun jadi 15 persen,” ujarnya.
Agus berharap berbagai pihak ikut menangani kasus tengkes. Pemkot, misalnya, bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 0614 untuk program penurunan kasus tengkes melalui bapak asuh.
Komandan Kodim 0614/Kota Cirebon Letnan Kolonel (Inf) Robil Syaifullah mengatakan, dalam program itu, Forkopimda Kota Cirebon bakal menjadi bapak asuh untuk anak yang menderita tengkes. Mereka bertanggung jawab atas pemenuhan gizi anak tersebut. ”Ekspedisi Cirebon-Bandung ini juga untuk mengajak masyarakat jadi bapak asuh stunting,” ujarnya.