Terletak di Perbatasan Negara, Pemerintah Meminta Warga Kepri Waspadai Wabah
Provinsi Kepulauan Riau yang berada di perbatasan negara rentan terpapar wabah penyakit baru. Penapisan di pintu masuk orang asing mesti diperkuat untuk mencegah penularan wabah.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengimbau warga agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kasus baru Covid-19 masih terus bermunculan, ditambah kini penyakit cacar monyet telah mengintai.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri, Rabu (10/8/2022), mengatakan, angka positivity rate Covid-19 di provinsi kepulauan ini kini 2,06 persen. Ia menduga kasus Covid-19 kembali meningkat karena tingginya mobilitas warga antarpulau.
Hingga 8 Agustus, terdapat 98 kasus aktif Covid-19 di Kepri. Kasus aktif terbanyak terdapat di Batam dengan 44 kasus dan Tanjung Pinang 36 kasus. Total pasien meninggal akibat Covid-19 di Kepri sebanyak 1.918 orang.
”Secara umum, ini masih dalam kondisi terkendali. Namun, kami sangat berharap bagi warga yang belum mendapatkan vaksin penguat segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksin,” kata Bisri.
Dosis kedua
Adapun vaksin penguat dosis kedua bagi tenaga kesehatan sudah mulai diberikan sejak 29 Juli 2022. Menurut Bisri, tenaga kesehatan yang harus segera divaksin penguat dosis kedua jumlahnya ada 14.121 orang di Kepri.
Selain Covid-19, Bisri juga mengimbau warga agar mewaspadai penularan cacar monyet. Penyakit baru ini sudah ditemukan di Singapura, yang berbatasan dengan Kepri, sejak Juli 2022.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Batam Melda Sari mengatakan, sebelumnya ada temuan satu suspek cacar monyet di Batam.
Namun, hasil uji laboratorium yang keluar pada 28 Juli lalu mengonfirmasi bahwa itu ternyata adalah cacar biasa.
Melda menambahkan, Dinkes Batam telah menunjukkan Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah dan RS Badan Pengusahaan Batam untuk menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien cacar monyet.
Pada Mei 2019, Pemerintah Kota Batam juga pernah melakukan langkah antisipasi serupa saat Singapura melaporkan seorang warga Nigeria positif mengidap cacar monyet.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchany menambahkan, petugas kesehatan disiagakan di empat titik pintu masuk orang asing untuk melakukan penapisan sebagai antisipasi penularan cacar monyet.
Secara umum, ini masih dalam kondisi terkendali. Namun, kami sangat berharap bagi warga yang belum mendapatkan vaksin penguat segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksin. (Mohammad Bisri)
Lokasi itu adalah Pelabuhan Internasional Batam Centre, Harbourbay, dan Nongsapura, serta Bandara Internasional Hang Nadim.
”Pertama, kami melakukan pemeriksaan suhu kepada semua pelaku perjalanan internasional. Selain itu, kami juga melakukan pemantauan secara visual kepada pelaku perjalanan yang mengidap tanda-tanda fisik penyakit cacar,” kata Farchany, pekan lalu.
Hal itu sesuai dengan perintah Kementerian Kesehatan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor 2752 Tahun 2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Monkeypox di Negara Non-endemis.
Dalam surat edaran itu, Kemenkes meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan memantau dan melaporkan temuan kasus cacar monyet kepada Dirjen P2P.