Jaringan Listrik Menjangkau Warga Pulau-pulau Kecil di Kepri
Pemerintah Kepulauan Riau menggesa pembangunan jaringan listrik di pulau-pulau terluar. Masih ada sejumlah pulau di perbatasan belum dialiri listrik.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau membangun jaringan listrik bagi warga di enam pulau kecil di Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan. Sejak 2020, Pemprov Kepri telah memperluas aliran listrik bagi 20 pulau kecil dan terluar di Bintan, Batam, dan Lingga.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Selasa (9/8/2022), mengatakan, bantuan jaringan listrik itu diberikan bagi warga di Desa Tenggel dan Desa Air Gelubi. Di Pulau Tenggel, PLN membangun empat travo dengan daya 350 kilovolt ampere.
Kini, listrik dapat dinikmati selama 24 jam oleh warga di Desa Tenggel. Desa Tenggel itu terdiri dari tiga pulau kecil, yakni Pulau Tenggel, Malin Besar, dan Malin Kecil. Ada 86 keluarga yang tinggal di tiga pulau tersebut.
”Pemerintah berusaha mengaliri listrik ke pulau-pulau kecil agar perekonomian warga bisa meningkat. Banyak hal bisa dilakukan jika aliran listrik sudah tersedia,” kata Ansar lewat pernyataan tertulis.
Ia berharap, aliran listrik yang tersedia selama 24 jam itu bisa membantu warga Pulau Tenggel dan sekitarnya untuk mengolah hasil laut. Selain itu, aliran listrik juga bakal membantu anak-anak saat belajar ketika malam.
Selain membangun jaringan listrik di Pulau Tenggel, Pemprov Kepri juga memberikan bantuan genset pembangkit listrik bagi warga di Pulau Air Gelubi, Numbing, dan Pangkil. Dengan adanya genset, warga bisa menikmati aliran listrik saat malam hari.
Terkait hal itu, Ansar berjanji semua warga di pulau-pulau kecil nantinya bisa menikmati listrik 24 jam. Pemprov akan menggandeng perusahaan-perusahaan swasta untuk menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mereka dengan membangun infrastruktur listrik di pulau-pulau kecil.
Sejak 2020, Dinas Sumber Energi dan Sumber Daya Mineral Kepri telah membangun jaringan listrik di 18 pulau kecil dan terluar yang tersebar di Batam, Bintan, dan Lingga. Pada 2022, Pemprov Kepri menganggarkan Rp 3 miliar untuk mendorong percepatan program Kepri Terang.
Sebagian besar pulau-pulau kecil di Kepri yang belum dialiri listrik itu terdapat di Kecamatan Belakang Padang, Batam. Hal itu ironis mengingat kecamatan itu lokasinya berada di perbatasan Indonesia dan Singapura.
Sebelumnya, Camat Belakang Padang Yudi Admaji mengatakan, ada lima pulau di kecamatan tersebut yang belum mendapat bantuan pembangkit listrik dari pemerintah. Lima pulau itu adalah Pulau Geranting (180 rumah), Pulau Terung (20 rumah), Pulau Siali (10 rumah), Pulau Pajang (6 rumah), dan Pulau Semakau (10 rumah).
Setiap malam, warga di sana harus memandang gemerlap Singapura dari pulau mereka yang gelap. Dalam waktu dekat, pemerintah berjanji akan memberi bantuan genset kepada warga di 11 pulau yang belum dialiri listrik itu.
”Warga di pulau-pulau kecil dan terluar berharap agar PLN turun tangan mengelola listrik. Dengan begitu, aliran listrik bakal lebih stabil dan warga tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya besar untuk mencari dan membeli solar sendiri,” kata Yudi.