Pemprov Kepri Perluas Aliran Listrik untuk Pulau-pulau Kecil
Pemerintah Kepulauan Riau menggesa perluasan layanan listrik di pulau-pulau terluar. Sampai kini, masih ada sejumlah pulau di perbatasan Indonesia dan Singapura yang masih belum mendapat aliran listrik dari pemerintah.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
KOMPAS/PANDU WIYOGA
Warga tengah menjemur rengkam (Sargassum) di Pulau Amat Belanda, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (4/11/2021). Sejumlah pulau di kecamatan yang berbatasan dengan Singapura tersebut belum mendapatkan aliran listrik dari PLN.
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan bantuan berupa genset pembangkit listrik untuk warga tiga pulau kecil di Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau. Sejak 2020, pemerintah, melalui program Kepri Terang, telah memperluas aliran listrik untuk menjangkau 12 pulau kecil dan terluar di daerah Batam, Bintan, dan Lingga.
Gubernur Kepri Ansar, Senin (15/11/2021), mengatakan, bantuan genset itu diberikan kepada warga di Pulau Lengkang, Pulau Gare, dan Pulau Labun. Ia berharap ketersediaan aliran listrik akan membantu meningkatkan kualitas hidup 185 keluarga yang tinggal di tiga pulau tersebut.
”Pemerintah memang terus mendorong program Kepri Terang. Saya ingin kebutuhan dasar masyarakat, terutama listrik, segera terpenuhi,” kata Ansar saat menyerahkan bantuan genset kepada warga di Pulau Lengkang.
Menurut dia, sejak 2020, Dinas Sumber Energi dan Sumber Daya Mineral Kepri telah memberikan bantuan serupa kepada warga di 9 pulau kecil dan terluar lain yang tersebar di Bintan dan Lingga. Bantuan genset itu selanjutkan akan dikelola melalui sistem kerja sama operasional dengan PLN Tanjung Pinang.
HUMAS PEMPROV KEPRI
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengecek aliran listrik rumah warga di Pulau Lengkang, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Senin (15/11/2021).
”Jika sudah dikelola PLN, biasanya warga akan dapat menikmati listrik selama 14 jam dari semula hanya 6 jam dalam sehari. Dari segi biaya juga pasti lebih murah,” ujar Ansar.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kepri telah menganggarkan Rp 3 miliar untuk mendorong percepatan program Kepri Terang pada 2022. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kepri menargetkan akan kembali memberi bantuan genset kepada warga di 11 pulau lain di Batam.
Setiap malam warga di sana harus memandang gemerlap Singapura dari pulau mereka yang gelap.
Mayoritas pulau-pulau kecil di Batam yang belum dialiri listrik dari PLN itu berada di Kecamatan Belakang Padang. Hal itu ironis mengingat kecamatan itu lokasinya berada di perbatasan Indonesia dan Singapura. Setiap malam warga di sana harus memandang gemerlap Singapura dari pulau mereka yang gelap.
Camat Belakang Padang Yudi Admaji mengatakan, ada lima pulau di kecamatan tersebut yang belum mendapatkan bantuan pembangkit listrik dari pemerintah. Lima pulau itu adalah Pulau Geranting (180 rumah), Pulau Terung (20 rumah), Pulau Siali (10 rumah), Pulau Pajang (6 rumah), dan Pulau Semakau (10 rumah).
KOMPAS/PANDU WIYOGA
Pengemudi perahu menghindari karang di perairan dangkal sekitar Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/6/2021).
Saat ini, untuk mendapatkan aliran listrik, warga di lima pulau itu masih bergantung kepada genset yang dikelola secara swadaya. Genset warga di pulau-pulau tersebut rata-rata hanya dapat memasok listrik maksimal selama 6 jam per hari. Selain itu, warga juga kesulitan membeli dan mengangkut solar ke pulau mereka yang terletak cukup jauh dari pusat kecamatan.
”Warga di pulau-pulau kecil dan terluar berharap agar PLN turun tangan mengelola listrik. Dengan begitu aliran listrik bakal lebih stabil dan warga tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya besar untuk membeli dan mengangkut solar sendiri,” kata Yudi.