Presiden Timor Leste dan Gubernur NTT Bicara Perdagangan di Perbatasan
Presiden Timor Leste dan Gubernur NTT membicarakan kemajuan di perbatasan kedua negara.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menemui sejumlah pihak, termasuk Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat. Mereka membicarakan kerja sama perdagangan di perbatasan untuk kemajuan kedua wilayah yang sama-sama berada di Pulau Timor itu. Pengamat ekonomi mendorong dibangunnya industri di NTT agar wilayah perbatasan tidak sekadar menjadi tempat transit.
Sebagaimana keterangan tertulis yang diperoleh Kompas pada Sabtu (23/7/2022), pertemuan antara Ramos Horta dan Viktor itu berlangsung di destinasi wisata superprioritas Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Jumat (22/7/2022) malam. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana santai.
”Pulau Timor ini adalah pulau kecil dengan dua negara. Batas negara di Pulau Timor antara RI dan Timor Leste hanyalah terkait batas politik dan kedaulatan, bukan batas budaya, sosial, ekonomi. Karena itu, yang perlu dibangun bukan hanya aspek politiknya, tapi juga sosial, budaya, dan ekonomi serta perdagangannya, supaya punya manfaat besar bagi kedua negara tersebut,” kata Viktor.
Menurut dia, ada sejumlah rencana kerja sama dengan Timor Leste yang sudah ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara. Salah satu adalah zona perdagangan bebas di perbatasan kedua negara. Presiden, kata Viktor, sudah menyetujui usulan tersebut untuk segera disiapkan aspek teknis operasionalnya.
”Semuanya ini akan membawa pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan. Terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah membangun pos lintas batas dengan sangat megah. Desain bangun perekonomian perbatasan, bukan hanya membangun pasar, tapi lebih luas itu free trade zone,” ucap Viktor.
NTT merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste. Kini sudah berdiri sejumlah pos lintas batas negara terpadu (PLBNT), yakni PLBNT Motaain di Kabupaten Belu, PLBNT Motamasin di Kabupaten Malaka, serta PLBNT Wini dan PLBNT Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Semua PLBNT itu dibangun pada era Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Jose Ramos Horta menyambut baik rencana kebijakan perdagangan tersebut. ”Mari kita laksanakan rencana ini untuk membawa manfaat baik bagi dua negara. Dengan juga menjadi kawasan ekonomi baru,” katanya. Ramos Horta dilantik menjadi Presiden Timor Leste pada 20 Mei 2022 lalu dan Indonesia menjadi negara pertama yang ia kunjungi.
Ramos Horta juga memberikan apresiasi atas kemajuan pariwisata di NTT.
Kami tentunya memberikan apresiasi atas pariwisata NTT yang bertumbuh pesat. Labuan Bajo ini sungguh luar biasa karena segala yang ada di sini pada pariwisatanya memiliki kualitas kelas dunia.
Industri di perbatasan
Tuti Lawalu, pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, berpendapat, NTT perlu menyiapkan diri sebagai salah satu produsen untuk menyuplai kebutuhan di Timor Leste. Sebagai negara yang baru 20 tahun merdeka, Timor Leste belum memiliki fondasi ekonomi yang kuat. Banyak barang kebutuhan yang masih dipasok dari Indonesia.
”Yang penting sekarang adalah mendorong tumbuhnya industri di perbatasan. Kalau industrinya masih dari Pulau Jawa, itu sama halnya menjadikan NTT sebagai tempat transit. Pemerintah harus mendorong industri di perbatasan sehingga ada manfaatnya bagi warga perbatasan,” kata Tuti.
Menurut dia, pengembangan perbatasan akan memajukan daerah yang selama ini menjadi kantong kemiskinan di NTT. Di sana banyak sekali kasus gizi buruk, kematian ibu dan anak, putus sekolah, dan pekerja migran nonprosedural yang bermasalah di luar negeri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rabu lalu mendatangi pos perbatasan Indonesia dan Timor Leste untuk memantau kesiapan percepatan konektivitas antara kedua negara. Kunjungan Budi itu setelah pertemuan Presiden Jokowi dan Ramos Horta sehari sebelumnya.
Salah satu program yang akan dieksekusi adalah pelayanan Damri dengan rute dari Kupang, ibu kota NTT, ke Dili, ibu kota Timor Leste. Jarak tempuh rute itu sekitar 400 kilometer. ”Damri sedang melakukan kajian dan dalam dua minggu akan dilaporkan kepada saya,” kata Budi (Kompas, 21/7/2022).
Dalam catatan Kompas, saat ini jalur darat dari Kupang ke Dili dilayani oleh angkutan swasta, baik yang mengangkut penumpang maupun barang. Satu penumpang membayar 30 dollar AS. Rute itu ditempuh dalam waktu sekitar 12 jam.
Sementara itu, Dekan Politeknik Ben Mboi Brigadir Jenderal Agus Winarna berpendapat, peluang untuk memajukan wilayah perbatasan terbuka lebar. Selain infrastruktur, pemerintah juga serius membentuk sumber daya manusia di perbatasan. Salah satunya dengan kehadiran kampus politik tersebut.
Kampus di bawah Kementerian Pertahanan itu berada di Atapupu, Kabupaten Belu, dan tahun ini menerima mahasiswa angkatan kedua. Kampus yang diresmikan Presiden Jokowi itu membuka program studi pertanian lahan kering dan perikanan. ”Kuncinya adalah kolaborasi dari semua pemangku kepentingan untuk menghadirkan kemajuan di daerah yang strategis ini,” katanya.