Bahas Isu Perempuan Perdesaan, Delegasi 15 Negara dan Uni Eropa Hadir di Danau Toba
Delegasi 15 negara dan Uni Eropa hadir dalam pertemuan Woman 20 di tepi Danau Toba di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Mereka membahas isu akses ekonomi pada perempuan perdesaan dan perempuan difabel.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
PARAPAT, KOMPAS — Delegasi 15 negara dan Uni Eropa menghadiri pertemuan Woman 20 di tepi Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pertemuan yang akan dibuka resmi pada Selasa (19/7/2022) ini bakal menyerukan isu pemberdayaan perempuan perdesaan.
Negara yang hadir dalam acara itu adalah Argentina, Australia, Perancis, Jerman, India, dan Italia. Selain itu, ada juga Jepang, Korea, Rusia, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa, Portugal, dan Indonesia. Acara ini akan digelar pada 18-21 Juli 2022.
Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi, Senin petang, mengatakan, untuk pertama kalinya isu perempuan perdesaan dibahas dalam W20. Sebelumnya, isu tersebut sudah dibahas 30 kali pertemuan sebelum acara puncak di Likupang, Batu, Banjarmasin, dan Manokwari.
”Rekomendasi W20 akan dibawa ke pertemuan pemimpin G20 di Bali, pertengahan November 2022. Toba akan diingat sebagai daerah yang menyerukan isu perempuan pedesaan,” kata Hadriani.
Co-chair W20 Indonesia Dian Siswarini mengatakan, ada delapan poin utama dalam Komunike W20. Poin-poin itu meliputi adopsi The National Strategies on Gender Equity dan Equality (NSGEE) sejalan perjanjian terkait hak asasi manusia dan membangun G20 Gender Data Network untuk memastikan keberadaan data berbasis jender.
Acara ini juga bakal mempromosikan peraturan anti-kekerasan jender dan meratifikasi Konvensi Organisasi Buruh Internasional 198 mengenai hubungan kerja dan mendorong keberlangsungan Women Enterpreneurs Finance Initiatives (We-Fi). Selain itu, ada dorongan menambahkan dana 350 juta dollar AS dan mengimplementasikan We-Fi’s WE Finance Code di negara-negara G20.
Selanjutnya, ada dorongan untuk alokasi minimum 1 persen pajak global baru yang didukung Organization for Economic Co-operation and Development dan G20 pada 2021 untuk mendanai dan meningkatkan UMKM yang dipimpin perempuan. Selain itu, ada juga peningkatan investasi infrastruktur inklusif di daerah perdesaan sebesar 25 persen pada 2030.
Komunike W20, kata Dian, juga mendorong mandat kuota terpilih terbatas jender dalam mempekerjakan dan mempertahankan penyandang disabilitas di sektor publik tak kurang dari 3 persen. Ada juga upaya membangun kemampuan perempuan dan anak, terutama di perdesaan.
Dian mengatakan, perempuan lebih mempunyai posisi tawar ketika memiliki kekuatan ekonomi. Untuk itu, W20 mendorong pemberdayaan perempuan lewat usaha kecil dan menengah, terutama di perdesaan.
”W20 juga membangun jaringan agar usaha-usaha perempuan di tingkat lokal bisa mengglobal, salah satunya dengan pembangunan teknologi informasi. Selain itu, ada dorongan untuk membangun energi terbarukan bagi perempuan,” katanya.
Febriana Kase (48), perempuan petenun dari Desa Oelamasi, Kupang, Nusa Tenggara Timur, antusias memamerkan tenunannya dalam acara itu. Dia mengatakan baru pertama kali membawa tenunannya ke luar daerah. Kali ini, dia pergi bersama putrinya, Sri Wani Tasuap (17), siswa SLB Oelamasi. Sri juga petenun yang belajar sejak berumur sembilan tahun.
Biasanya, kata Febriana, hasil tenunannya hanya digunakan sendiri atau dipesan oleh saudara. Kini, semakin banyak orang yang menggunakan tenunannya sehingga penghasilannya pun meningkat.
”Kami senang dilibatkan dalam acara ini. Kami merasa martabat kami diangkat baru-baru ini,” ucapnya.
Anika Tenis (56), ibu asrama SLB Negeri Manekat Niki-Niki, Kabupaten Timor Tengah Selatan, juga hadir bersama muridnya, Felinda (17), yang merupakan penyandang tunagrahita ringan. Selain memenun, mereka juga memproduksi aneka hiasan dari manik-manik.
Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Binsar Situmorang mengatakan, W20 menjadi kesempatan bagi Danau Toba untuk mempromosikan pariwisata. Adapun isu yang diusung dalam W20 perihal perekonomian, disabilitas, dan pembangunan perdesaan juga sesuai dengan langkah yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut.
Direktur Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba Jimmy Panjaitan mengatakan, pihaknya akan melakukan penanaman pohon endemik dan pelepasan satwa endemik. Dia juga telah menyiapkan cendera mata khas daerah dalam pertemuan itu.