Biak Disiapkan Jadi Pusat Ekspor Hasil Perikanan Papua
Kabupaten Biak Numfor disiapkan menjadi sentra ekspor hasil laut Papua ke kawasan Asia dan Amerika Serikat. Menurut rencana, komoditas tuna yang terlebih dahulu diekspor dari Biak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kabupaten Biak Numfor disiapkan menjadi daerah sentra ekspor hasil perikanan di Papua. Upaya ini dilakukan untuk menggenjot hasil produksi perikanan yang masih berada di angka 10 persen dari potensi 8 juta ton.
Saat ini, ada dua Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Republik Indonesia di Papua. WPP 717 di utara Papua memiliki potensi perikanan 2,5 juta ton dengan komoditas unggulan ikan karang dan ikan jenis pelagis besar. Adapun potensi perikanan di WPP 718 di selatan Papua mencapai 5,5 juta ton yang kaya ikan pelagis kecil dan ikan demersal atau ikan yang hidup di dasar lautan dan danau.
Tercatat 13 daerah di Papua yang menjadi lumbung ikan, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mamberamo Raya, Sarmi, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, Waropen, Nabire, Mimika, Merauke, Asmat, dan Mappi. Sejauh ini, Biak Numfor menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan hingga proses ekspor hasil perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua Iman Djuniawal, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (19/7/2022), mengatakan, komoditas perikanan Papua baru mencapai 707.000 ton hingga Juli 2022. Dengan Biak Numfor sebagai sentra ekspor, hasil perikanan ditargetkan mencapai 1 juta ton pada akhir tahun ini.
”Nantinya, seluruh kabupaten dan kota yang berpotensi dalam hasil perikanan akan memasok komoditas unggulannya ke Biak Numfor. Selanjutnya, akan diekspor ke kawasan Asia Timur, seperti China dan Jepang,” katanya.
Iman menuturkan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pemda Biak terkait kegiatan peluncuran daerah tersebut sebagai sentra ekspor. Menurut rencana, ekspor perdana komoditas tuna dari Biak bersamaan dengan pelaksanaan ajang Sail Teluk Cenderawasih tahun 2023.
”Saat ini sudah ada total 12 unit pengelolaan ikan atau UPI di Biak, Jayapura, Mimika, dan Merauke. UPI yang dimiliki investor baik secara perorangan maupun kelompok itu akan menyokong bahan baku untuk ekspor dari Biak,” tambahnya.
Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa mengatakan, sudah ada satu investor di Biak, yakni PT Indo Numfor Pasifik yang berpengalaman dalam usaha ekspor komoditas perikanan. Saat ini, perusahaan tersebut dalam persiapan mengirim tuna segar ke Jepang dan loin tuna dari Biak ke Amerika Serikat.
Ia mengungkapkan, PT Indo Numfor Pasifik telah mengelola gudang penyimpanan ikan milik Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak. Tempat tersebut memiliki gudang penyimpanan ikan berkapasitas 200 ton.
”PT Indo Numfor akan menyiapkan unit pengelolaan ikan khusus tuna segar dengan menambah tiga gudang penyimpanan ikan. Setiap gudang berkapasitas 1.000 ton,” kata Effendi.