Ikan Tuna dari Biak Numfor Tembus Pasar Luar Negeri
Ikan tuna dari Kabupaten Biak Numfor, Papua, mulai diekspor ke Singapura. Dengan dukungan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, kuantitas dan kualitas ekspor hasil laut dari Biak terus ditingkatkan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Biak Numfor mulai mengekspor komoditas unggulannya, ikan tuna, ke luar negeri pada akhir bulan ini. Pengiriman perdana 150 kilogram tuna jenis loin ke Singapura itu dilakukan pada Sabtu (28/8/2021) sore.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pengiriman ekspor perdana komoditas perikanan Biak Numfor secara virtual di Bandara Internasional Frans Kaisepo.
Berdasarkan rilis dari Humas Pemkab Biak Numfor, Minggu (29/8/2021), pengiriman ikan tuna jenis loin tercatat 150 kilogram, selain itu ada 402 kepiting hidup dan 33 lobster hidup dari Perairan Biak Numfor. Pengiriman sejumlah komoditas hasil laut ini menggunakan pesawat dari maskapai Sriwijaya Air.
Luhut mengapresiasi kerja keras Bupati Biak Herry Ario Naap bersama jajarannya dan para nelayan yang mewujudkan ekspor perdana hasil laut ke Singapura. Ia pun menyatakan, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi akan mendampingi Pemkab Biak Numfor dalam meningkatkan kualitas ekspor hasil laut.
Luhut menilai, upaya Pemkab Biak menjadi representasi dari Provinsi Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan pemasukan asli daerah dari potensi sumber daya alam yang dimilikinya.
Luhut berharap Pemkab Biak Numfor juga mengekspor komoditas perikanan unggulannya ke sejumlah negara di kawasan Asia, seperti Jepang dan China.
”Pemerintah pusat akan membantu Pemkab Biak untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam. Kami akan mendukung semua usaha perikanan sehingga produk yang diekspor terus meningkat,” ucap Luhut.
Sementara itu, Herry selaku Bupati Biak Numfor mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 25 ton ikan tuna beku untuk diekspor pada pekan depan. Pengiriman 25 ton ikan tuna ini menggunakan kapal.
”Kami mengapresiasi kerja keras semua jajaran instansi terkait, para nelayan, dan dukungan dari pemerintah pusat. Akhirnya Pemkab Biak Numfor bisa mengirim komoditas unggulannya ke luar negeri,” ujar Herry.
Herry menambahkan, Biak Numfor tidak memiliki kekayaan alam mineral, seperti emas, dan hasil tambang lain. Karena itu, lanjut Herry, pihaknya fokus untuk meningkatkan pengelolaan hingga pemasaran hasil laut yang sangat berlimpah di Biak Numfor.
Potensi perikanan laut di perairan Papua belum tergarap secara optimal. Sejauh ini, hasil tangkapan diperkirakan hanya 50 persen dari total potensi 332.000 ton ikan per tahun.
Ada 13 daerah di Papua yang menjadi lumbung ikan, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mamberamo Raya, Sarmi, Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, Waropen, Nabire, Mimika, Merauke, Asmat, dan Mappi.
Data dari Dinas Perikanan Kabupaten Biak Numfor, wilayah Biak Numfor memiliki potensi kelautan, khususnya ikan tuna, tongkol, cakalang, dan kerapu, yang sangat besar.