Renovasi Rampung, Arena ASEAN Para Games Dipakai untuk Latihan
Sejumlah arena pertandingan untuk ajang ASEAN Para Games 2022 di Surakarta telah rampung direnovasi. Para atlet bisa menggunakan tempat-tempat itu untuk latihan menjelang dimulainya perlombaan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Sejumlah arena pertandingan untuk ajang ASEAN Para Games 2022 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, telah rampung direnovasi. Para atlet bisa menggunakan sejumlah tempat itu untuk latihan menjelang dimulainya perlombaan. Kesempatan berlatih di arena pertandingan itu diharapkan membuat para atlet bisa meraih prestasi maksimal.
Renovasi arena pertandingan dilakukan sejak akhir Mei 2022. Hanya ada waktu sekitar 40 hari untuk renovasi tersebut. Sebab, perbaikan seluruh arena pertandingan ditargetkan rampung pada 15 Juli 2022. Sempitnya waktu pengerjaan sempat menjadi kekhawatiran. Ternyata, perbaikan arena pertandingan bisa diselesaikan tepat waktu.
Renovasi yang telah rampung itu terlihat dalam kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali ke sejumlah arena pertandingan ASEAN Para Games di Surakarta, Senin (18/7/2022). Zainudin pun mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang telah melakukan persiapan tepat waktu.
”Kami sudah berkeliling ke beberapa venue (arena pertandingan) ASEAN Para Games 2022 untuk memastikan persiapannya. Terima kasih untuk Mas Wali Kota Surakarta dan jajarannya yang dengan luar biasa mempersiapkan ini semua dalam waktu yang singkat,” kata Zainudin di Gedung Olahraga Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (GOR FKOR UNS).
Dalam kunjungan ke Surakarta, Zainudin setidaknya mengunjungi lima arena pertandingan, yakni Stadion Manahan, Manahan Tennis Court, GOR FKOR UNS, GOR Kentingan UNS, dan Stadion UNS. Semua lokasi dianggap cukup siap dan hanya memerlukan penambahan fasilitas minor, misalnya penyetelan lampu dan pemasangan pendingin ruangan.
Seiring rampungnya renovasi, Zainudin juga mempersilakan para atlet untuk memanfaatkan arena pertandingan itu sebagai tempat latihan. Diharapkan para atlet bisa segera beradaptasi dengan tempat yang akan digunakan untuk lomba. Kesempatan itu mesti dimanfaatkan semaksimal mungkin.
”Sepanjang belum digunakan (untuk pertandingan), masih bisa untuk latihan. Itu keuntungan kita sebagai tuan rumah yang punya venue,” kata Zainudin.
Pantauan Kompas, Senin pagi, sejumlah atlet dari cabang olahraga para atletik mulai menjajal berlatih di Stadion Manahan. Area yang digunakan ialah lintasan lari dan landasan lompat jauh. Mereka terlihat fokus melahap menu latihan dari para pelatih. Sesekali para atlet juga mengecek kondisi lintasan guna memantapkan pijakannya.
Pelatih Para Atletik NPC Indonesia Slamet Widodo mengatakan, saat ini para atlet memasuki fase pengondisian sebelum kejuaraan. Kondisi mereka disebut sudah 95 persen siap mengikuti lomba. Slamet berharap agar para atlet bisa menggunakan arena pertandingan yang telah rampung direnovasi sebagai tempat latihan rutin.
”Semakin banyak mencoba lapangan, kami bisa semakin beradaptasi. Atmosfer berlatih di sini (arena pertandingan) berbeda dengan tempat latihan biasanya. Baru datang saja atmosfernya berbeda, apalagi kita lebih sering mencoba,” kata Slamet.
Dalam kejuaraan tersebut, menurut Slamet, cabang olahraga para atletik ditargetkan bisa meraih 35 medali emas dari sekitar 200 nomor yang dilombakan. Total atlet yang diikutsertakan berjumlah 77 orang. Sekitar 30 persen di antaranya merupakan atlet yang menorehkan prestasi sewaktu Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 di Papua.
Sepanjang belum digunakan (untuk pertandingan), masih bisa untuk latihan. Itu keuntungan kita sebagai tuan rumah yang punya venue. (Zainudin Amali)
Salah satu atlet yang ditarget meraih medali emas adalah Alfin Nomleni dari Nusa Tenggara Timur. Ia bakal diturunkan pada nomor lari 400 meter dan 800 meter. Di Peparnas 2021, Alfin meraih medali emas pada kedua nomor tersebut.
”Kemungkinan capaiannya bisa meningkat lagi karena ada atlet-atlet yang juga potensial dari catatan selama latihan. Mereka terus menunjukkan tren peningkatan,” kata Slamet.
Ketua Umum Komite Paralimpik Nasional atau NPC Indonesia Senny Marbun mengungkapkan, semua atlet telah bekerja keras menyambut ajang tersebut. Lebih-lebih mereka sudah tidak berlomba selama dua tahun terakhir. Oleh karena itu, antusiasme mereka begitu tinggi. Ia pun meyakini segenap atlet mampu menampilkan yang terbaik di hadapan publik Indonesia nantinya.
”Karena kita tuan rumah, pastinya tidak ada tawar-menawar. Kita harus juara umum karena semua mengharapkannya. Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung adanya pergelaran ini,” kata Senny.