Gelar Reuni Agung, Alumni Konservatori Karawitan Indonesia Angkat Kembali Sekolah Seni
Alumni Kokar Bali/SMK Negeri 3 Sukawati bakal menggelar reuni di Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, Sabtu (16/7/2022). Kokar Bali banyak hasilkan seniman seni pertunjukan, yang menjadi duta-duta seni budaya Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Alumni Konservatori Karawitan Indonesia atau Kokar Bali bakal menggelar reuni agung Ikatan Siswa Tamatan Kokar Bali atau Istakari 2022 pada Sabtu (16/7/2022). Reuni para seniman yang akan digelar di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar, akhir pekan nanti itu akan diisi pergelaran seni serta diskusi seni, selain temu alumni. Diskusi bertajuk ”Mewangikan Seni Budaya Bali” akan mengangkat peran alumni Kokar Bali dalam membangun dan mengembangkan seni budaya Bali.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Yayasan Istakari Sanggraha Budaya Bali I Wayan Madra Aryasa dalam keterangan persnya di Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (12/7/2022). Sejumlah alumni Kokar Bali, di antaranya, I Made Bandem dan I Wayan Dibia serta sejumlah pengurus Yayasan Istakari Sanggraha Budaya Bali hadir dalam jumpa pers tersebut.
Istakari Sanggraha Budaya Bali merupakan perkumpulan para tamatan Kokar Bali mulai angkatan pertama tahun 1960 hingga alumnus SMK Negeri 3 Sukawati yang lulus tahun 2020. Sejak 1997, Kokar Bali berubah menjadi SMK Negeri 3 Sukawati, Gianyar.
Reuni juga akan dimeriahkan pembacaan puisi, pementasan lawak dari alumni Kokar Bali, acara spontanitas dan peluncuran tari kreasi. Acara direncanakan dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster.
Seniman Bali I Wayan Dibia menyatakan, ajang reuni Istakari juga menjadi kesempatan mengenalkan kembali keberadaan Kokar Bali, yang kemudian menjadi SMK Negeri 3 Sukawati, sebagai tempat pendidikan seni tradisional sampai seni modern di bidang seni pertunjukan. Kokar Bali menghasilkan banyak seniman yang menjadi doktor seni dan pemikir seni.
Pengenalan kembali sekolah seni dinilai penting. Menurut Dibia, masih ada dan masih bergema penilaian menjadi seniman akan melarat.
”Kesempatan (reuni) ini akan disampaikan kepada masyarakat, lulusan seni memberi kesempatan bisa tampil di berbagai bidang, mulai menjadi pendidik, membuat sanggar, atau bergelut di bidang lainnya,” ujar Dibia, mantan Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang juga penerima penghargaan seni ”Padma Shri” dari Pemerintah India pada 2021.
Adapun I Made Bandem menyebutkan, Kokar Bali, yang kemudian menjadi SMK Negeri 3 Sukawati, memberikan kontribusi besar bagi perkembangan seni dan budaya Bali. Kokar Bali memelopori lahirnya sekaa (kelompok seni) gong wanita di Bali, juga lahirnya seniwati pedalangan. Lahirnya kesenian sendratari di Bali juga tidak lepas dari kontribusi Kokar Bali. Bandem mengatakan, tidak sedikit lulusan Kokar Bali yang kemudian menjadi duta seni Bali hingga di luar negeri.
Kokar Bali, menurut seniman Bali penerima penghargaan The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Kaisar Jepang tahun 2019 itu, juga menelurkan seniman seni pertunjukan berkeahlian lengkap, mulai tari, karawitan, sampai pedalangan. ”Karena semua siswa di Kokar diwajibkan untuk belajar menari, menabuh, termasuk menembang,” ujar Bandem menambahkan.