Dua Kapal Tenggelam, Waspada Tinggi Gelombang di Perairan Selatan Papua
Tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Papua mencapai 2,5 meter. Dalam sepekan terakhir, 2 kapal tengelam dan 26 orang belum ditemukan hingga kini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua kapal tenggelam di perairan Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika, Papua, dalam sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengingatkan nelayan dan pelaku usaha jasa pelayaran untuk mewaspadai tinggi gelombang di kawasan perairan selatan Papua yang maksimal mencapai 2,5 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke Gatot Rudiantoro saat dihubungi dari Jayapura, Kamis (7/7/2022), mengatakan, diperkirakan terjadi pola angin dengan kecepatan 5-22 knot atau 9,26-40,74 kilometer per jam di wilayah perairan selatan Papua untuk beberapa minggu ke depan. Kondisi ini menyebabkan tinggi gelombang laut di sejumlah wilayah perairan mencapai 1,25-2,5 meter.
Ia pun memaparkan, perairan yang terdampak akibat pola angin yang mencapai 40,74 kilometer per jam meliputi di Merauke yakni sebagian perairan Arafuru bagian timur dan sebagian perairan Arafuru bagian selatan, sedangkan di Mimika adalah sebagian bagian barat perairan Timika.
Kecepatan angin hingga 22 knot yang memicu tinggi gelombang. Tiga wilayah perairan tersebut masuk dalam kawasan perairan selatan Papua. (Gatot Rudiantoro).
Gatot pun menyatakan kondisi tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 meter sangat berbahaya bagi kapal dengan tonase di bawah 30 gros ton (GT), misalnya kapal nelayan dan kapal kayu yang membawa kargo aneka barang.
Ia pun mengungkapkan, dari hasil pantauan juga terlihat tinggi gelombang laut di pesisir Agats, Kabupaten Asmat, mencapai 1 meter. Kondisi ini sangat berbahaya nelayan yang menggunakan perahu motor di bawah 10 GT.
Diketahui dalam sepekan terakhir terjadi dua kejadian kecelakaan kapal di kawasan perairan selatan Papua. Pertama Kapal Motor Setia Makmur 06 yang terbalik ketika sedang mencari ikan di perairan Arafuru pada 2 Juli 2022. Sebanyak 10 awak kapal diselamatkan dan 15 orang lainnya masih dalam pencarian hingga hari ini.
Kejadian kedua tenggelamnya Kapal Motor Usaha Baru yang bermuatan kayu 30 kubik dan 18 penumpang di perairan Timika pada Selasa (5/7/2022). Tujuh orang berhasil diselamatkan nelayan setempat setelah terombang-ambing selama berjam-jam di perairan tersebut, sedangkan 11 orang lainnya belum ditemukan hingga kini.
”Diduga kedua kapal yang tenggelam di Merauke dan Mimika dengan kapasitas tonase di bawah 30 GT. Kami mengimbau nelayan dan pengelola jasa pelayaran untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca yang telah disampaikan BMKG,” tutur Gatot.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika George Randang mengatakan, upaya pencarian 11 penumpang Kapal Motor Usaha Baru di perairan Timika, Distrik Amar, kembali dilanjutkan pada Kamis. Tim SAR gabungan yang diterjunkan dalan upaya pencarian 11 penumpang sebanyak 8 orang.
”Tim SAR gabungan terdiri dari enam personel SAR Timika, satu personel TNI Angkatan Laut, dan satu personel Polair Polres Mimika. Tim menggunakan satu kapal Basarnas ke lokasi kejadian,” kata George.