Lantai dua RS Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, terbakar. Kebakaran diduga karena korsleting. Akibatnya, puluhan pasien pun harus dievakuasi ke luar rumah sakit.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Lantai dua Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, terbakar, Senin (4/7/2022) malam. Kebakaran terjadi diduga akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting. Akibatnya, puluhan pasien harus dievakuasi ke luar rumah sakit hingga api padam. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.
Cyntia (27), salah satu pasien yang menginap di lantai lima RS Siloam, berujar, sebelum dikabarkan terbakar, rumah sakit beberapa kali mati lampu pada pukul 18.30 WIB dan tak lama menyala kembali. Beberapa saat kemudian, lampu kembali mati dan tak lama setelah itu menyala lagi. Sekitar pukul 21.00, lampu mati dan kembali menyala beberapa menit berselang.
Namun, ketika lampu kembali menyala agak lama, tiba-tiba melalui pengeras suara petugas rumah sakit mengatakan agar pasien bersiap untuk keluar sesaat. ”Tak lama setelah itu, suster langsung memasuki ruangan dan meminta agar pasien keluar dari rumah sakit melalui tangga darurat,” ujarnya.
Ibu dua anak ini tidak menyadari jika alasan petugas meminta pasien segera keluar dari rumah sakit adalah karena terjadi kebakaran. ”Tidak ada suara ledakan. Semua tampak biasa saja,” ujar Cyntia.
Ketika turun dari tangga darurat, beberapa pasien dan pengunjung tampak terburu-buru. Ia pun baru menyadari jika terjadi kebakaran ketika mencium bau asap saat berada di lantai tiga dan dua rumah sakit.
Ketika keluar dari rumah sakit, Cyntia yang saat itu sedang sakit batu ginjal tersebut melihat sudah banyak pasien yang dikumpulkan di tempat parkir rumah sakit. Petugas segera mendata satu per satu pasien agar tidak ada satu pun yang tertinggal di ruangan. ”Petugas terbilang sigap untuk mengevakuasi pasien,” ujarnya dengan tangan yang masih terinfus.
Tidak hanya Cyntia, beberapa pasien tampak berbaring di atas tempat tidur dengan bantuan oksigen. Ada juga yang duduk di atas kursi roda sembari memegang infus. Beberapa alat rumah sakit pun dibawa ke luar ruangan.
Petugas tampak memanggil nama dari setiap pasien untuk melakukan pendataan lanjutan. Di sisi lain, tiga mobil pemadam kebakaran datang sekitar 30 menit setelah kebakaran. Mereka melakukan pemadaman dengan asap yang mengepul ke luar.
Agus, salah satu penjaga pasien yang saat itu berada di luar rumah sakit, melihat petugas terpaksa harus memecahkan jendela rumah sakit untuk mengeluarkan asap dari lantai dua.
Direktur Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang, Bona Fernando mengatakan, awalnya titik api diketahui oleh salah seorang perawat yang sedang melintas di ruang poli rawat jalan lantai dua. ”Perawat tersebut melihat ada asap keluar dari dalam ruangan yang tertutup,” ujarnya.
Saat kejadian listrik padam. Poli rawat jalan sudah ditutup sehingga tidak ada pasien ataupun tenaga medis yang beraktivitas di sana. ”Ketika ada asap, perawat tersebut langsung mengaktifkan code red emergensi sehingga pasien langsung dievakuasi,” ujar Bona.
Hingga kini, Bona belum mengetahui penyebab kebakaran itu. Namun, ia menduga penyebab kebakaran karena korsleting kabel atau alat medis. ”Kalau ledakan genset sepertinya bukan karena letak genset ada di lantai 9. Namun, kebakaran baru terjadi setelah listrik kembali menyala,” ujarnya.
Dalam kejadian ini, Bona memastikan tidak ada korban jiwa dan luka dalam kebakaran tersebut. Itu karena setelah kebakaran pihaknya langsung mengevakuasi pasien, terutama yang dirawat di ruangan gawat darurat untuk mendapatkan perawatan prioritas.
Sampai api padam, kata Bona, pasien dirawat di luar rumah sakit. Mereka baru kembali ke ruangan setelah ruangan dipastikan bisa kembali digunakan. Pantauan Kompas, secara berangsur, pasien mulai memasuki ruangan perawatan sekitar pukul 22.30 hingga tengah malam.
Kapolrestabes Palembang Komisaris Besar Mokhamad Ngajib belum bisa memastikan penyebab kebakaran, termasuk kaitannya dengan menyalanya kembali listrik setelah padam hampir selama tiga jam.
Kami akan meminta keterangan dari sejumlah pihak untuk memastikan penyebab kebakaran. (Mohammad Ngajib)
Selain itu, untuk memastikan penyebab kebakaran, pihaknya juga akan mendatangkan tim dari Laboratorium Forensik. Selama proses pemeriksaan berlangsung, ruang yang terbakar akan dipasangi garis polisi. Adapun untuk ruangan lain bisa digunakan untuk aktivitas rumah sakit. ”Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar pelayanan terhadap pasien tidak terganggu,” ujar Ngajib.