Harga Daging Sapi di Lampung Tak Terdampak PMK
Di tengah wabah penyakit mulut dan kuku, harga jual daging sapi di pasar tradisional di Bandar Lampung masih stabil. Saat ini, harga jual daging sapi di Bandar Lampung Rp 130.000 per kilogram.
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS
—
Wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK yang merebak di lima kabupaten di Lampung tidak membuat harga daging sapi di pasaran bergejolak. Kendati begitu, sejumlah peternak menyatakan, stok sapi untuk kebutuhan kurban sudah habis terjual.
Berdasarkan pantauan Kompas di sejumlah pasar tradisional di Bandar Lampung pada Selasa (5/7/2022), harga jual daging sapi Rp 130.000 per kilogram. Menurut sejumlah pedagang, harga tersebut relatif stabil.
”Harga daging sapi masih normal. Kemungkinan harganya baru akan naik beberapa hari ke depan menjelang hari raya Idul Adha,” kata Junaidi (60), pedagang daging sapi di Pasar Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung.
Menurut dia, wabah PMK tidak berdampak pada menurunnya pasokan daging sapi di Lampung. Saat ini, pedagang di Bandar Lampung memasok daging sapi dari sejumlah peternak atau perusahaan penggemukan sapi di Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan yang berstatus bebas PMK.
Kenaikan harga daging sapi menjelang Idul Adha 2022 biasanya terjadi karena meningkatnya permintaan. Ia memprediksi harga daging sapi mencapai Rp 150.000 per kg seperti tahun lalu.
Hal serupa disampaikan Yopi (50), pedagang sapi sapi di Pasar Smep, Bandar Lampung. Menurut dia, permintaan daging sapi cenderung meningkat 1-2 hari sebelum hari raya Indul Adha 2022.
”Kalau mau lebaran Idul Adha, saya bisa menjual 200 kilogram atau 2 kuintal daging sapi. Kalau saat ini, masih seperti hari-hari biasa, penjualan daging sekitar 50 kg per hari,” katanya.
Baca juga: Dampak PMK, Harga Daging Sapi di Sumut Naik
Sementara itu, sejumlah peternak di sentra peternakan sapi di Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, menuturkan, stok sapi untuk kebutuhan kurban sudah habis terjual. Saat ini, sebagian besar peternak di sana sudah tidak mempunyai stok sapi untuk dijual kepada masyarakat.
Sudah siap
”Tahun ini, kami menyiapkan 250 ekor sapi untuk kebutuhan kurban. Semuanya sudah habis terjual,” kata Suhadi (35), peternak sapi asal Desa Wawasan, Kecamatan Tanjung Sari, Bandar Lampung.
Menurut dia, wabah PMK sempat membuat peternak sapi di wilayahnya panik. Sejumlah peternak memilih menjual ternaknya sejak dua bulan lalu. Akibatnya, stok sapi yang seharusnya dijual menjelang hari raya Idul Adha menipis.
Saat ini, harga jual daging sapi hidup mencapai Rp 60.000 per kg. Harga itu sedikit lebih tinggi dibandingkan harga jual pada kondisi normal yang berkisar Rp 56.000- Rp 57.000 per kg.
Ia mengatakan, wabah PMK berdampak pada penjualan sapi dari wilayah itu ke luar Provinsi Lampung. Selama wabah, peternak tidak bisa menjual sapi ke Jakarta atau daerah lain karena terganjal aturan karantina yang cukup panjang.
Sejumlah investor yang tahun lalu memesan sapi hingga ratusan ekor untuk dijual di lapak penjualan hewan kurban di Jakarta juga tidak bisa beroperasi karena adanya wabah PMK.
Meski saat ini Lampung Selatan masih berstatus bebas PMK, sejumlah peternak masih khawatir dengan wabah PMK. Sejumlah peternak memilih mengurangi jumlah sapi yang akan dipelihara dalam jangka panjang. Sebagian sapi mereka jual untuk mengurangi kepadatan populasi di dalam kandang.
Selain itu, peternak sapi di wilayah itu juga menerapkan pola karantina kandang yang ketat. Mereka melarang orang dari luar daerah berkunjung ke area peternakan. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan setiap hari untuk mencegah penyakit pada sapi.
Baca juga: Tulang Bawanh Catat Kasus PMK Terbanyak di Lampung
Saat ini, sebanyak 1.000 ekor sapi di sana juga telah mendapat vaksin PMK. Peternak berharap pemerintah segera menambah stok vaksin karena masih ada sekitar 1.500 ekor sapi lagi yang belum divaksin.
Hingga saat ini, kasus PMK tercatat merebak di lima kabupaten/kota, yakni Kabupaten Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Mesuji, Lampung Timur, dan Kota Metro. Jumlah sapi yang terkena PMK sebanyak 729 ekor, sementara jumlah kematian sapi akibat PMK sebanyak 13 ekor.