Pekan Special Olympic Nasional atau Pesonas yang diikuti ribuan atlet dari 21 provinsi resmi dibuka, Senin (4/7/2022) malam, di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan itu sebagai wujud penyetaraan atlet.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pekan Special Olympic Nasional atau Pesonas yang diselenggarakan di Kota Semarang, Jawa Tengah, hingga Jumat (8/7/2022) menjadi perwujudan kesetaraan antara atlet difabel dan nondifabel. Kegiatan yang tahun ini diikuti oleh 21 provinsi di Indonesia itu diharapkan bisa diikuti oleh seluruh provinsi pada penyelenggaraan selanjutnya.
Acara pembukaan Pesonas digelar di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, pada Senin (4/7/2022) malam. Dalam kegiatan yang merupakan pembaruan dari Pekan Olahraga Nasional Special Olympic Indonesia itu, para atlet penyandang disabilitas intelektual turut menampilkan pertunjukan seni dan budaya. Bahkan, salah satu pembawa acara dalam acar tersebut merupakan penyandang disabilitas intelektual.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, pemerintah mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan tersebut. Selain penting untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan, kegiatan itu juga bisa menjadi momentum untuk memupuk rasa percaya diri peserta.
”Kegiatan ini sangat positif dan pemerintah sangat mendukung. Presiden telah memberi arahan kepada kami agar atlet-atlet penyandang disabilitas diberi perhatian yang sama, tidak dibedakan dengan atlet-atlet nondisabilitas,” ujar Zainudin.
Dalam waktu dekat, pemerintah akan membuat training camp khusus untuk atlet penyandang disabilitas. Hal itu sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap mereka.
Perlakuan yang sama, disebut Zainudin, penting untuk membangkitkan semangat para atlet penyandang disabilitas. Sebab, mereka memiliki potensi yang besar untuk mengharumkan nama negara dalam kejuaraan-kejuaraan internasional.
Zainudin mencontohkan, dalam Paralimpiade Tokyo tahun 2020, para atlet sebenarnya ditargetkan untuk bisa menjadi peringkat 60 dunia. Namun, dengan semangat yang tinggi dan perjuangan yang gigih, target itu terlampaui. Indonesia menempati peringkat ke-43 dengan perolehan dua medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu.
Kalian yang ada di sini adalah orang-orang yang spesial. Kalian bisa menjadi duta yang membanggakan bangsa. Tetaplah semangat karena semua atlet kedudukannya sama. (Zainudin Amali)
Dalam kegiatan tersebut, hadir sejumlah pejabat di Jateng, seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Saat memberi sambutan, Ganjar menitipkan pesan agar peserta menjaga sportivitas.
”Saya berharap betul, besok bertandingnya yang sportif. Kalau kalah tidak boleh menangis. Yang menang juga jangan jemawa karena kita semua bersaudara,” ujar Ganjar.
Tahun ini, Pesonas baru diikuti oleh 1.724 atlet penyandang disabilitas intelektual dari 21 provinsi. Dalam penyelenggaraan Pesonas mendatang, pemerintah menargetkan seluruh provinsi ikut mengirimkan perwakilannya.
Dalam Pesonas tahun ini, ada 12 cabang perlombaan, antara lain, atletik, bulu tangkis, bocce, basket, voli, bola tangan, senam ritmik, tari daerah, futsal, tenis meja, sepak bola, dan renang. Selain itu, beberapa kegiatan yang tidak dilombakan juga digelar untuk meramaikan Pesonas. Kegiatan itu antara lain pentas seni dan budaya, pemeriksaan kesehatan, kongres keluarga dan pemuda Special Olympics Indonesia, serta bincang-bincang neurosains tentang anak bertalenta khusus. Sejumlah peserta terpilih akan diberangkatkan ke Jerman untuk mewakili Indonesia dalam Summer Olympic World Games (SOWG) yang diselenggarakan pada Juni 2023.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pesonas Ony Suharsono menuturkan, Pesonas akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, tetapi tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan para atlet. Layanan kesehatan mulai dari tim medis, posko kesehatan, hingga rumah sakit rujukan telah disiapkan.
”Dalam Pesonas ini, kompetisi bukanlah kegiatan utama. Yang utama adalah memperkenalkan anak-anak bertalenta khusus ini. Mereka perlu kita perhatikan dan perlu kita dukung dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ony.