Pembangunan Jalan Provinsi di Sumut Dimulai, Anggaran Rp 2,7 Triliun Disiapkan
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memulai proyek pembangunan jalan provinsi di Sumut yang kondisinya saat ini 25 persen rusak. Pembangunan meliputi 450 kilometer jalan, 389,2 meter jembatan, dan 71.000 meter drainase.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memulai proyek pembangunan jalan provinsi dan jembatan di Sumatera Utara yang kondisinya saat ini 25 persen rusak. Pembangunan 450 kilometer jalan, 389,2 meter jembatan, dan 71.000 meter drainase itu ditargetkan selesai tahun depan. Anggaran tahun jamak sebanyak Rp 2,7 triliun disiapkan.
Dimulainya proyek perbaikan jalan provinsi dan jembatan itu ditandai dengan perbaikan jalan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, yang dihadiri Edy, Senin (27/6/2022).
”Dengan kondisi jalan yang semakin baik, perekonomian Sumut bisa cepat membaik setelah menurun akibat Covid-19,” katanya.
Edy mengatakan, Sumut merupakan salah daerah dengan jalan provinsi terpanjang di Indonesia, yakni 3.005 kilometer dengan 880 jembatan. Namun, hanya 75 persen jalan tersebut kondisinya mantap. Sisanya, sebanyak 19,92 persen rusak berat dan 5,07 persen rusak ringan dengan total panjang jalan rusak 750 kilometer.
Pembangunan di Desa Suka Makmur ini awal dari perbaikan jalan provinsi di sejumlah tempat. Semoga bisa segera selesai sampai Berastagi. (Bambang Pardede)
Kondisi jalan pun menurun sekitar 2,5 persen per tahun akibat pemakaian sehingga harus dilakukan perbaikan secara signifikan agar kemantapan jalan bisa ditingkatkan.
Edy menyebutkan, dalam dua tahun ini akan dilakukan proyek perbaikan yang cukup besar dengan menyiapkan anggaran tahun jamak sebesar Rp 2,7 triliun. Proyek itu akan memperbaiki 450 kilometer jalan, 389,2 meter jembatan, dan 71.000 meter drainase. ”Pembangunan ini bisa lebih cepat selesai dengan metode pembangunan rancang dan bangun,” ujarnya.
Dengan metode itu, kata Edy, proses pelelangan, pengadaan, hingga pelaksanaan bisa lebih cepat dan efisien. Pembangunan itu pun ditargetkan selesai paling lama pada 2023.
Jalan Medan-Berastagi
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Pemprov Sumut Bambang Pardede mengatakan, proyek pembangunan jalan itu dimulai dari Desa Suka Makmur. Jalur itu pun akan dibangun hingga ke Berastagi sehingga bisa menjadi alternatif Jalan Medan–Berastagi yang saat ini kondisinya padat.
”Pembangunan di Desa Suka Makmur ini awal dari perbaikan jalan provinsi di sejumlah tempat. Semoga bisa segera selesai sampai Berastagi,” kata Bambang.
Ruas jalan yang akan mulai diperbaiki pada 2022 ini, kata Bambang, adalah jalan Kuala-Simpang Marike di Langkat, Jalan Tanjung Balai-Pasar I-batas Labura di Kabupaten Asahan, Jalan Gonting-Janji Raja di Samosir, serta Jalan Silimbat-Parsoburan di Toba.
Selain itu, juga akan diperbaiki ruas Jalan Sibuluan-Aek Horsik di Tapanuli Tengah, Jalan Sipenger-Marancar-Sipirok di Tapanuli Selatan, Jalan Aek Godang-Sihaporas di Padang Lawas, dan Jalan Pematang Siantar-Pematang Raya di Simalungun.
Beberapa jembatan provinsi yang akan mulai dibangun yakni Jembatan Idanö Oyo di Nias Barat dan Jembatan Bandar Pulo di Langkat.
Pantauan Kompas, beberapa ruas jalan provinsi di Sumut memang sudah rusak parah. Jalan Saribu Dolok yang menghubungkan Kota Pematang Siantar dengan Pematang Raya di Kabupaten Simalungun, misalnya, sangat mengganggu aktivitas ekonomi.
Kendaraan mengantre untuk melewati jalan. Hampir tidak ada aspal yang tersisa di beberapa tempat. Hanya ada batu-batu padas yang ditimbun warga untuk menutupi lubang-lubang yang semakin menganga.
Kendaraan yang membawa hasil pertanian, seperti sawit, sayur-sayuran, jeruk, dan jagung, tampak harus melaju sangat pelan agar tidak oleng.
Kerusakan serupa juga terjadi di Jalan Panyabungan–Natal di Kabupaten Mandailing Natal dan juga di Jalan Lingkar Nias di sisi utara.