PUI Javanologi Universitas Sebelas Maret atau UNS menggelar pentas seni budaya bertajuk ”Gora Monggang”, Kamis (23/6/2022) malam. Hendaknya ajang tersebut semakin menggemakan keberadaan pusat studi kebudayaan Jawa itu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pusat Unggulan Iptek Javanologi Universitas Sebelas Maret atau UNS menggelar pentas seni budaya bertajuk ”Gora Monggang”, Kamis (23/6/2022) malam. Pergelaran itu hendaknya semakin menggemakan keberadaan pusat studi kebudayaan Jawa tersebut. Adanya pentas sekaligus menjadi ungkapan syukur atas rampungnya pembangunan gedung dan hibah set gamelan dari para alumni perguruan tinggi.
Hiburan utama dalam pentas tersebut ialah konser orkestra gamelan yang disuguhkan oleh Dedek Gamelan Orchestra dan sejumlah mahasiswa UNS. Alunan gending disajikan begitu megah dan gegap gempita. Tabuhan instrumen gamelan berpadu instrumen orkestra barat, seperti drum, bas, terompet, hingga saksofon. Ini membuat iringan gending tak hanya lamat-lamat, tetapi juga bernuansa progresif, mengentak, dan rancak.
Kepala Pusat Unggulan Iptek Javanologi UNS Sahid Teguh Widodo mengungkapkan, kemegahan komposisi gamelan yang ditampilkan sejalan dengan tajuk acara tersebut, yakni ”Gora Monggang”. Gora punya arti menggelegar kuat sampai ke angkasa, sedangkan monggang berarti gamelan. Dengan penamaan tersebut diharapkan tabuhan gamelan bisa terdengar kuat ke segala penjuru dunia untuk menunjukkan tinggi dan megahnya peradaban budaya Jawa di Indonesia.
”Ekspos utama dari acara ini memang gamelan yang diberikan ke kami. Jadi, gamelan tersebut tidak hanya dipakai, tetapi juga dimanfaatkan dan dimuliakan. Ini demi mendukung UNS sebagai universitas kelas dunia,” kata Kepala PUI Javanologi Sahid Teguh Widodo di sela-sela acara.
Adapun gamelan yang digunakan untuk pentas merupakan hibah dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS. Gamelan yang diberikan berjumlah satu set berlaras pelok dan slendro. Keberadaan gamelan menambah lengkap PUI Javanologi UNS yang juga baru saja memperoleh gedung baru tahun ini.
Kami berharap lembaga ini bisa jadi rujukan. Jadi, pusat rujukan kebudayaan Jawa, ya, dari sini (Javanologi UNS).
Dengan kelengkapan tersebut, Sahid berencana membuka sejumlah sekolah atau kursus pendek bertaraf internasional. Kursus yang akan dibuka, antara lain, karawitan, tembang, pambiwara, dan tari. Rencananya, kursus-kursus tersebut akan mulai dibuka pada 1 Juli 2022. Kelasnya bisa diawali dengan daring sembari menanti para peserta tiba di Indonesia.
Di sisi lain, Sahid juga berencana menggelar festival karawitan internasional. Kemungkinan pesertanya berjumlah 34 negara. Pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa kedutaan besar untuk perhelatan tersebut. Sebelumnya, instansi tersebut sempat mengadakan ajang tari internasional dan berhasil diikuti 47 negara.
”Kami berharap lembaga ini bisa jadi rujukan. Jadi, pusat rujukan kebudayaan Jawa, ya, dari sini (Javanologi UNS),” kata Sahid.
Wakil Ketua Ikatan Alumni UNS Bambang Dwi Wahyudi mengharapkan agar bantuan berupa gamelan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan Javanologi UNS. Pihaknya meyakini, dengan keberadaan gamelan, lembaga tersebut bisa semakin dikenal lewat berbagai ajang seni budaya yang bisa diselenggarakan. Keyakinan itu didasari oleh keberhasilan lembaga menggelar ajang tari internasional yang menghadirkan lebih dari 40 negara beberapa waktu lalu.
”Solo itu pusatnya budaya dunia. Semoga yang sedikit kami berikan ini bisa ikut mewarnai sehingga pada saatnya nanti kita bisa melihat Javanologi UNS menjadi lembaga yang sangat dibanggakan. Bukan hanya oleh UNS, tetapi juga oleh Solo, Indonesia, bahkan dunia,” kata Bambang.
Rektor UNS Jamal Wiwoho mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, IKA UNS telah banyak berkontribusi bagi perkembangan perguruan tinggi tersebut. Dalam kesempatan terkini, mereka memberikan bantuan gamelan yang bisa menggeliatkan aktivitas kesenian di sana. Diharapkan gamelan tersebut bisa dioptimalkan pemanfaatannya.
”Terima kasih untuk seperangkat gamelan yang komplit sekali. Semoga agar gamelan tersebut dioptimalkan untuk menggerakkan napas kesenian dan budaya di kampus ini,” kata Jamal.