Tujuh Pekerja Migran Korban Perahu Tenggelam di Batam Belum Ditemukan
Perahu pengangkut 30 pekerja migran tanpa dokumen tenggelam di perairan Batam, Kepulauan Riau. Tujuh korban belum ditemukan.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Sebanyak 30 pekerja migran tanpa dokumen menjadi korban perahu tenggelam di perairan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Saat ini, tim penyelamat gabungan masih mencari tujuh orang yang belum ditemukan.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Batam Kolonel Farid Maruf, Jumat (17/6/2022), mengatakan, kecelakaan perahu pekerja migran itu pertama kali diketahui pada Kamis (16/6/2022) malam. Peristiwa itu diketahui berdasarkan informasi nelayan.
Setelah itu, TNI AL mengerahkan dua perahu karet untuk mencari para korban. Perahu karet pertama ditugaskan membawa pulang 16 pekerja migran yang diselamatkan nelayan. Adapun perahu karet kedua berhasil menemukan tujuh korban selamat lainnya pada Jumat dini hari.
”Satu pekerja migran yang bernama Ahmad harus dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan karena mengalami sesak napas,” kata Farid.
Menurut dia, semua pekerja migran yang selamat itu berasal dari Nusa Tenggara Barat. Saat ini, KRI Clurit-641 juga dikerahkan untuk mencari tujuh korban yang belum ditemukan.
Secara terpisah, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjung Pinang Slamet Riyadi mengatakan, Kapal Negara (KN) SAR Purworejo-101 juga diturunkan membantu pencarian korban hilang. Sebanyak 22 personel Basarnas masih berada di sekitar lokasi perahu tenggelam.
Adapun Farid menambahkan, pihaknya belum bisa memastikan keterlibatan sindikat perdagangan orang dalam tenggelamnya perahu pekerja migran tanpa dokumen itu. ”Dari 23 korban itu belum kami ketahui apakah salah satu di antaranya merupakan tekong (pegemudi) perahu,” ucapnya.
Kecelakaan perahu pekerja migran tanpa dokumen sudah berulang kali terjadi di perairan perbatasan Kepri dan Malaysia. Pada Desember 2021-Januari 2022, lima kali perahu pekerja migran tenggelam di perairan itu. Sedikitnya 37 orang tewas dan 48 orang hilang dalam insiden itu.