Ibu dan Anak Meninggal dalam Kebakaran di Toko Kelontong
Berdasarkan hasil penyidikan, awal api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik pada alat pompa mini. Api lalu membesar dengan cepat karena menyambar bahan bakar minyak jenis premium.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kebakaran hebat yang melanda sebuah toko kelontong di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, mengakibatkan dua korban meninggal dan satu korban lainnya mengalami luka bakar serius. Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik pada mesin pompa mini untuk bahan bakar minyak.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai pihak, kebakaran terjadi pada Kamis (16/6/2022) pukul 03.30. Sejumlah warga melihat api berkobar di toko kelontong yang menjual bahan kebutuhan pokok. Di depan toko itu terdapat kios pompa mini yang menjual bahan bakar minyak.
Kobaran api melalap seluruh bangunan toko di lantai satu dan sempat merembet di sebagian bangunan lantai dua yang dijadikan tempat indekos. Akhirnya api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada pukul 05.30.
Setelah kobaran api berhasil dipadamkan, petugas mendapati tiga korban kebakaran. Mereka adalah Mayatun (36), Widi (4), dan Sumaya (40) yang merupakan satu keluarga. Mayatun dan anaknya, Widi, ditemukan di dalam kamar mandi di lantai satu dalam kondisi meninggal. Sementara Sumaya ditemukan dengan kondisi mengalami luka bakar serius pada tubuhnya.
”Ketiga korban telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis,” ujar Kepala Polsek Waru Komisaris Bunari.
Bunari mengatakan, penyidik kepolisian telah memeriksa tempat kejadian kebakaran. Tim dari Laboratorium Forensik Polda Jatim juga telah bekerja. Pihaknya menunggu hasil penyidikan untuk memastikan penyebab kebakaran yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa tersebut.
Saat kebakaran, si suami sempat lari ke luar rumah. Sementara itu, istri dan anaknya ada di kamar mandi.
Namun, berdasarkan hasil penyidikan awal, api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik pada alat pompa mini. Api kemudian membesar dengan cepat karena menyambar bahan bakar minyak jenis premium. Kobaran api pun membakar seluruh bangunan yang difungsikan sebagai toko dan rumah tersebut.
”Saat kebakaran, si suami sempat lari ke luar rumah. Sementara itu, istri dan anaknya ada di kamar mandi. Mereka tidak tertolong dan ditemukan dalam kondisi meninggal,” kata Bunari.
Kepala Desa Wedoro Abdul Rosyid mengatakan, keluarga korban kebakaran merupakan warga pendatang dari Desa Nyabakan, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep. Mereka baru tinggal sekitar enam bulan di rumah tersebut dan belum sempat bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya.
”Keluarga ini menjalankan usaha jualan bahan kebutuhan pokok dan kios pompa mini. Selain itu, ada usaha menyewakan kamar kos di lantai dua rumahnya,” ujar Rosyid.
Dia menambahkan, pemerintah desa belum menerima laporan secara detail mengenai usaha dagang yang digeluti oleh keluarga Sumaya. Menurut dia, banyak warga pendatang dan penduduk asli yang membuka usaha toko kelontong dan kios pompa mini di Desa Wedoro.