Satu Orang Tewas dan Dua Rumah Rusak akibat Ledakan di Banyumas
Sebuah ledakan diduga berasal dari bahan pembuat petasan menewaskan satu orang di Banyumas. Diduga korban meracik petasan sambil merokok.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tomi (24) tewas akibat ledakan di rumahnya di Grumbul atau Dusun Leler, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022) petang. Dua rumah rusak akibat ledakan yang diduga berasal dari bahan pembuat petasan.
”Saya sedang menerbangkan burung merpati sekitar pukul 17.30. Lalu terdengar ledakan, saya kira trafo listrik meledak, tapi ternyata ada ledakan dari tempat Tomi,” kata Tono (30) warga sekitar, Selasa.
Vina (45), tante Tomi, mengatakan, keponakannya itu sehari-hari berjualan lampu hias secara daring. ”Saya biasanya main dan ikut lihat dia merakit lampu. Dia juga kadang membuat mercon kecil-kecil. Bahannya disimpan di tabung-tabung,” tutur Vina.
Vina menyampaikan, Tomi pernah bekerja di bidang otomotif di Jakarta dan memilih keluar untuk berbisnis. Setelah itu, Tomi disebut berjualan secara daring tiga tahun terakhir. ”Besok tanggal 20 (Juni) rencananya dia mau umrah, tapi malah meninggal secara tragis,” ujarnya.
Menurut Vina, Sajam, ayah Tomi, bekerja sebagai pedagang mulai dari sembako hingga barang kelontong. Adapun Tomi merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. ”Anak pertama kakak saya itu jadi guru di Aceh, anak kedua jadi guru mengaji di pondok pesantren, dan yang ketiga Tomi bisnis di rumah,” katanya.
Kepala Dusun 1 Umiarti tidak menyangka ledakan itu berasal dari rumah Sajam dan ikut merusak rumah Sobirin yang berada persis di sebelah selatannya. ”Orang sini biasanya kalau dengar ledakan itu berasal dari ban meletus di jalan raya sana atau ada kecelakaan, tapi ini ternyata dari rumah ini,” tutur Umiarti.
Dari pantauan di lokasi kejadian, tim Gegana masih mencari dan mengumpulkan sejumlah barang dari dalam rumah. Ada dua orang berpakaian lengkap penjinak bom yang bolak-balik keluar masuk ke rumah yang dilingkupi garis polisi.
Sekitar pukul 20.32, tim dokter diperkenankan masuk ke dalam rumah. Selanjutnya, sekitar pukul 20.59, jenazah diangkut keluar rumah dan dibawa mobil ambulans.
Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Edy Sitepu menyampaikan, dugaan sementara ledakan berasal dari bahan peledak untuk membuat petasan. ”Dari olah TKP, di dalam rumah ditemukan bahan peledak untuk membuat mercon, sedang kami data atau kumpulkan untuk barang bukti. Kami duga korban saat meracik petasan tersebut, di sampingnya ada banyak puntung rokok, diduga saat meracik dia mungkin sambil merokok,” papar Edy.
Edy juga menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan indikasi terkait terorisme. Meski demikian, hal tersebut masih akan didalami.