Keabadian Cinta dan Inspirasi dari Emmeril Kahn Mumtadz
Jutaan doa mengantarkan Emmeril Kahn Mumtadz ke peristirahatan terakhirnya. Putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini memberikan inspirasi dan jadi sosok teladan karena kerap menyebar kebaikan dalam kesehariannya.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·5 menit baca
Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz (23), putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menggerakkan jutaan doa dari segala penjuru. Bukan hanya ribuan orang tumpah ruah mengantarkan jasadnya ke pembaringan terakhir, kisah hidupnya pun menjadi inspirasi dan teladan manusia yang saleh dan gemar menyebar benih-benih kebaikan.
Kedua tangan Ita (42) menengadah di hadapan makam Eril, sapaan dari almarhum Emmeril. Teriknya matahari yang menyinari Bumi di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022) tengah hari, tidak menyurutkan niat ibu asal Cijerah, Kota Bandung, ini, untuk mendoakan almarhum.
Ita khusyuk berdoa meski sebagian massa di sekelilingnya berfoto di sekitar makam. Tetes demi tetes keringat mengalir di dahi nya. Sesekali dia menyipitkan matanya untuk melawan cuaca yang terasa panas meski sebagian langit tertutup awan.
Setelah berdoa, dia langsung meninggalkan lokasi pemakaman tanpa melakukan swafoto seperti sebagian peziarah lainnya. Jarak dari rumahnya ke pemakaman Eril mencapai 20 kilometer dengan waktu tempuh mencapai 1 jam.
Ita tetap fokus berdoa dengan ponsel yang tersimpan di dalam tasnya. Bagi Ita, kedatangannya bersama kedua anaknya ini khusus untuk mendoakan almarhum Eril menuju keabadian.
”Saya memang berniat untuk mendoakan ananda Eril di pemakaman. Setelah hilang dua minggu, akhirnya dia ditemukan dan dimakamkan langsung oleh keluarganya. Saya yakin Ananda Eril orang yang baik meskipun kami belum pernah bertemu,” ujar Ita.
Selain doa untuk almarhum, di pemakaman itu, Ita juga memanjatkan doa agar anak-anaknya bisa menjadi saleh seperti Eril. Dia melihat putra sulung Ridwan Kamil ini menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.
”Saya ingin anak-anak bisa menebar kebaikan dengan diam-diam seperti Eril. Semua tidak menyangka, banyak orang yang telah ditolongnya. Sebanyak ini orang berdoa untuk almarhum,” ujarnya.
Lautan manusia memang tidak hanya ditemui di area pemakaman. Sepanjang jalan, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, hingga ke lokasi Eril dimakamkan, riuh rendah oleh warga mengantar kepergian almarhum.
Keramaian semakin terasa saat rombongan jenazah masuk ke area pemakaman. Teriakan warga diwarnai shalawat mengangkasa mengiringi deru kendaraan jenazah Eril yang lewat. Bendera kuning, spanduk bertuliskan duka, hingga bunga-bunga dilambaikan oleh masyarakat.
Suasana ini membuat takjub Sari (41), warga Cimaung, Kabupaten Bandung, yang tinggal tidak jauh dari area pemakaman. Keramaian kendaraan tidak hanya berasal dari orang-orang yang lewat setelah tertahan rombongan, tetapi juga masyarakat yang hendak berziarah.
”Saya tidak pernah melihat orang berziarah seramai ini. Ini lebih ramai dibandingkan suasana Lebaran. Saya yakin almarhum orang baik,” ujarnya.
Ribuan doa
Gelombang doa datang dari segala penjuru sejak Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss, 26 Mei 2022 silam. Kabar tersebut mengejutkan berbagai pihak hingga viral di media sosial.
Ribuan unggahan doa dari akun media sosial bermunculan. Mereka menanti keselamatan dari putra Ridwan Kamil yang kala itu mengadakan perjalanan di Benua Eropa.
Rombongan Eril bertolak ke Swiss dalam rangka mencari sekolah untuk melanjutkan pendidikan. Namun naas, saat berenang di Sungai Aare bersama keluarga, dia hanyut dan hilang terseret arus.
Ungkapan doa semakin deras mengalir saat keluarga menyatakan Eril meninggal dunia pada Jumat (3/6/2022). Pernyataan tersebut keluar dari pihak keluarga setelah sepekan mencari di sepanjang Sungai Aare, tetapi belum membuahkan hasil.
Meski demikian, keluarga besar almarhum tidak patah arang. Mereka tetap mencari Eril dan berdoa untuk mendapatkan jasadnya dengan kondisi terbaik.
Pada Rabu (8/6/2022) pagi waktu setempat, doa itu terjawab. Jasad Eril ditemukan di salah satu sudut Bendungan Engehalde, Swiss, sekitar 5 kilometer dari lokasi hilangnya korban.
Ridwan Kamil yang kerap dipanggil Emil pun langsung menuju Swiss. Jenazah Eril pun dibawa pulang dan tiba di Tanah Air, Minggu (12/6/2022) sore.
“Walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apa pun. Wajah rapi menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus,” papar Emil melalui akun resmi Instagram-nya, @ridwankamil yang diunggah Jumat (10/6/2022) silam.
Kabar itu sontak menggerakkan seluruh masyarakat untuk turut mendoakan almarhum secara langsung sejak Minggu (12/6/2022) siang. Rumah Dinas Gubernur Jabar ini diramaikan masyarakat hingga tengah malam.
Ismar Lubis (42), warga Cimahi, melihat kerumunan warga yang menunggu giliran masuk untuk shalat jenazah di Gedung Pakuan. Dia baru saja menunaikan ibadah tersebut bersama istri dan seorang anaknya.
”Kami tadi dari pengajian, langsung menuju ke sini (Gedung Pakuan) kira-kira pukul 23.00. Saya ingin mendoakan almarhum yang luar biasa. Bahkan orang yang tidak mengenalnya, seperti saya, mau mendoakannya, karena saya yakin almarhum orang baik,” ujarnya.
Sosok teladan
Sebagai kepala keluarga, Ismar ingin anak-anaknya menjadi pribadi yang saleh seperti Eril. Ismar berujar, kebaikan kecil yang tidak diketahui itu menjadi lebih mulia saat orang-orang menyadarinya sewaktu Eril tiada.
”Tentu saya ingin anak saya seperti almarhum. Dia orang baik, tetapi tidak memamerkan kebaikannya,” ujar Ismar.
Sosok teladan ini juga membuat para tamu yang hadir kagum. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, Eril menunjukkan pribadi yang baik dan gemar membantu orang-orang di sekitarnya.
”Ananda Eril diceritakan sering membantu orang-orang di sekelilingnya. Ini menunjukkan proses kebaikan selama di dunia (Eril) banyak membantu orang namun selama ini tidak pernah diceritakan,” ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir di Gedung Pakuan Minggu malam itu juga melihat sosok Eril adalah orang yang gemar membantu dalam senyap.
”Menurut Kang Emil yang disampaikan kepada saya, almarhum Eril ditemukan dalam kondisi sangat baik dan berbau harum. Itu saya rasa adalah sebuah kemuliaan yang Allah tunjukkan kepada kita. Banyak kebaikan yang telah dilakukan Eril, tanpa diketahui banyak orang,” paparnya.
Ribuan doa yang berkumandang itu membuat Emil semakin lega melepas kepergian anak sulungnya. Setelah menguburkan jenazah Eril, orang nomor satu di Jabar ini pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendoakan kebaikan untuk almarhum.
Emil menyatakan, almarhum telah memberikan pelajaran, hidup ini harus dipenuhi kebaikan meskipun hal-hal kecil dalam keseharian. Walaupun meninggal di usia muda, dia melihat anaknya sebagai pribadi yang dicintai dan mendatangkan cinta untuk kedua orangtuanya.
”Kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami, sang orangtua. Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari ,tetapi tentang tiap hela napas yang dipakai untuk berbuat baik walaupun hal kecil dalam sehari-hari,” ujarnya.
Dari kepala keluarga hingga kepala daerah mengakui Emmeril Kahn Mumtadz adalah manusia yang baik. Dalam tiap doa yang dikumandangkan untuk almarhum, terselip harapan agar keluarga mereka meneladani sikap baik dan rendah hati dari Eril.