Curah Hujan Tinggi Hambat Penetasan Telur Penyu di Kebumen
Penetasan telur penyu di Kebumen terkendala curah hujan yang tinggi. Sementara di Cilacap, konservasi penyu terkendala sampah serta pencemaran lingkungan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS – Curah hujan yang tinggi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan beberapa pekan terakhir mengganggu proses penetasan telur-telur penyu di Konservasi Penyu Kaliratu di Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kebumen, Jawa Tengah. Dari 112 telur yang diperam dalam pasir, yang menetas baru 57 ekor. Sebagian lainnya rusak atau penyu mati.
”Sebagian mati di dalam telur dan sebagian telur rusak. Menurut pengamatan kami karena curah hujan tinggi,” kata Ketua Kelompok Pelestari Alam Jogosimo Achmad Munadjat saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (10/6/2022).
Munadjat menyampaikan, dari pengalaman bersama timnya, jika curah hujan tinggi terus berlangsung, keberhasilan penetasan telur penyu cenderung sedikit kendati tetap berada di sarang aslinya di alam.
”Walaupun telur itu tidak kami evakuasi dan menetas secara alami dan jika banyak curah hujan biasanya banyak yang tidak menetas,” ujarnya.
Menurut Munadjat, telur menetas secara bertahap. Dalam sehari bisa ada yang menetas 2 ekor penyu atau 3 ekor penyu atau kadang tidak ada sama sekali.
Berdasarkan catatan kelompok Konservasi Penyu Kaliratu ini, pada 2 Januari 2022 misalnya dari 85 telur penyu yang dievakuasi, yang berhasil menetas hanya 5 ekor. Kemudian pada 7 Januari 2022 juga terdapat 76 telur yang rusak.
Dievakuasi
Jumlah telur menetas yang lumayan banyak tercatat pada 7 April 2022, yaitu dari 61 butir telur yang dievakuasi, ada sebanyak 52 telur yang berhasil menetas.
Sementara itu, dari Pantai Sodong, Cilacap, Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja sepanjang 2022 ini telah mengevakuasi 6 sarang telur penyu dengan total telur mencapai 400 butir telur.
Sebagian mati di dalam telur dan sebagian telur rusak. Menurut pengamatan kami karena curah hujan tinggi. (Achmad Munadjat)
Pendaratan penyu ke pantai untuk bertelur di wilayah ini terganggu pencemaran lumpur yang terbawa aliran Sungai Serayu pada Maret-April lalu sehingga penyu baru mendarat sekitar Mei.
”Telur didapatkan dari Pantai Sidayu, Pantai Sidaurip, dan Pantai Wagir Indah,” kata Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap Jumawan.
Suasana lokasi Konservasi Penyu Kaliratu di Desa Jogosimo, Klirong, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022).
Di kawasan pesisir Cilacap ini, selain kondisi pantai yang kotor tercemar lumpur ada pula ancaman sampah plastik yang banyak ditemui di pantai. Pada Senin (30/5/2022) lalu,
Jumawan bersama timnya menemukan satu bangkai penyu jenis lekang yang diduga mati karena makan sampah plastik. Di dalam mulut penyu ini terdapat plastik yang sebagian sudah tertelan dan ketika ditarik plastik ini justru sobek.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat tidak hanya di sisi hilir sungai dan pesisir pantai, tetapi juga di hulu dan sepanjang sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan karena mengganggu keseimbangan lingkungan, terutama mengancam pelestarian penyu.