Diplomasi “Hijau” Presiden Joko Widodo lewat Sepeda Bambu
Ketika bertemu PM Australia Anthony Albanese, Joko Widodo mengajak tamunya bersepeda di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor, Senin (6/6/2022). Diplomasi sepeda bambu bagian dari diplomasi ”hijau” jelang KTT G20 di Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
Sepeda dan Joko Widodo. Pada masa kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo kerap membagi-bagikan sepeda kepada berbagai kalangan, terutama kepada pelajar. Alasannya, sepeda merupakan moda transportasi ramah lingkungan, selain menyehatkan tubuh tentu saja.
Alasan itu pula yang mendasari Presiden Joko Widodo menggowes bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Senin (6/6/2022) pagi. Joko Widodo dan Anthony Albanese bersepeda dari Istana Kepresidenan Bogor menuju sebuah restoran yang terletak di tengah Kebun Raya Bogor. Seperti disebutkan dalam laman www.presidenri.go.id, Joko Widodo mengatakan, sepeda merupakan kendaraan ramah lingkungan dan bersepeda menjadi olahraga.
PM Australia Anthony Albanese ke Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo dalam kunjungan bilateral pertamanya setelah Albanese dilantik sebagai PM Australia pada 22 Mei 2022. Harian Kompas edisi Selasa (7/6/2022) memberitakan, kedua pemimpin itu bersama-sama menanam pohon kamper (Dryobalanops lanceolata) di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor sebelum bersepeda menuju kawasan Kebun Raya Bogor. Penanaman pohon menjadi penanda persahabatan kedua negara.
Itu adalah pengalaman yang luar biasa dan setiap kali saya naik sepeda, saya akan mengingat persahabatan dengan Presiden Widodo. (Anthony Albanese).
Hal menarik dalam kegiatan dua kepala pemerintahan itu, baik Presiden Joko Widodo maupun PM Australia Albanese, bersepeda pagi dengan menggunakan sepeda bambu. Dari laman www.setneg.go.id disebutkan, PM Albanese mengakui bersepeda dengan Joko Widodo menjadi pengalaman luar biasa. Albanese menilainya sebagai sebuah kehormatan besar. Kegiatannya bersepeda dengan Presiden Joko Widodo juga menunjukkan persahabatan antara Australia dan Indonesia.
”Presiden telah menawarkan kepada saya untuk membawa sepeda itu kembali ke Australia dan Anda mungkin akan melihat saya mengendarai satu-satunya sepeda bambu di Canberra,” kata Albanese seperti dikutip dalam laman www.setneg.go.id, Senin (6/6/2022). ”Tapi, itu adalah pengalaman yang luar biasa dan setiap kali saya naik sepeda, saya akan mengingat persahabatan dengan Presiden Widodo,” ujar PM Australia tersebut.
Sepeda bambu
Adapun sepeda bambu, yang dikayuh Joko Widodo dan Albanese adalah hasil karya Singgih Susilo Kartono, desainer produk kreatif dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Nama sepedanya disebut Spedagi, yang dirancang untuk penggunaan di jalan raya.
Spedagi adalah sepeda dengan rangka (frame) dari bambu dan elemen lainnya merupakan produk berkualitas yang dapat diperoleh dari pasar. Menurut Singgih, sepeda bambu itu kuat karena bambu memiliki karakter menyerap getaran. Selain itu, sepeda bambu secara visual lebih indah dan cantik.
Spedagi diproduksi CV Piranti Works, produsen aneka kerajinan berbahan kayu di Temanggung, Jawa Tengah. Dihubungi Kompas, Selasa (7/2/2022), Direktur CV Piranti Works Tri Wahyuni mengatakan, sepeda bambu, yang digunakan Presiden Joko Widodo dan PM Australia Anthony Albanese menggunakan bambu yang berasal dari Temanggung.
Meskipun berbahan bambu, kekuatan sepeda Spedagi tidak dapat dipandang remeh. Dari siaran pers Yayasan Bambu Lestari disebutkan, Spedagi seri Dalanrata pernah digunakan pesepeda Indonesia untuk menyelesaikan event bersepeda jarak jauh bergengsi, yakni Paris-Brest-Paris Randonneur tahun 2019 dengan rute sepanjang 1.200 kilometer.
Adapun Tri menambahkan, sepeda Dalanrata juga pernah digunakan dalam tur sepeda Bentang Jawa sejauh 1.400 kilometer dari Anyer ke Banyuwangi.
Penggunaan sepeda bambu dalam kegiatan Presiden Joko Widodo bersama PM Australia Anthony Albanese juga mendapat apresiasi dari Yayasan Bambu Lestari. Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari (YBL) Monica Tanuhandaru mengungkapkan, pemberian cendera mata sepeda bambu dari Presiden Joko Widodo kepada PM Australia Anthony Albanese menunjukkan keberpihakan Presiden kepada industri bambu rakyat dan produk hasil karya anak bangsa. “Bapak Presiden telah memulai diplomasi sepeda bambu,” ujar Monica Tanuhandaru dalam siaran pers YBL.
Yayasan Bambu Lestari (YBL) adalah organisasi nirlaba, yang sejak 1993 bergerak dalam pembelajaran dan pemanfaatan bambu sebagai solusi sosial, ekologi, dan ekonomi bagi komunitas masyarakat adat dan lokal. YBL bersama pemerintah daerah dan warga mengembangkan desa-desa wanatani bambu di Nusa Tenggara Timur kemudian menginisiasi program di Bali, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Di Provinsi NTT, YBL mendampingi para Mama Bambu di 21 desa di tujuh kabupaten di Flores.
YBL juga sedang berkolaborasi dengan Singgih, desainer dan pengembang Spedagi. Kolaborasi untuk memanfaatkan bambu, yang ditanam di Flores, NTT, sebagai material sepeda bambu. Dalam siaran pers YBL disebutkan, Presiden Joko Widodo berkesempatan berbincang-bincang dengan para Mama Bambu dan Singgih ketika berkunjung ke Kampus Bambu Turetogo di Ngada pada Rabu (1/6/2022). Saat itu, Presiden membeli satu unit Spedagi Dalanrata dan beberapa hari kemudian memesan satu lagi untuk digunakan PM Australia.
Penasihat Senior YBL, Noer Fauzi Rachman, menyatakan, langkah Presiden Joko Widodo memberikan Spedagi sebagai cendera mata menjadi awal dimulainya diplomasi bambu dan juga menandakan andil alam dan rakyat Indonesia dalam kancah diplomasi internasional. Pemberian sepeda bambu berdekatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni, sehingga diplomasi sepeda bambu, yang ditunjukkan Presiden, dinilai penting sebagai penanda adanya kemampuan warga berinovasi teknologi memproduksi barang kebutuhan manusia modern berbasis industri rakyat dan menggunakan material ramah lingkungan.
Diplomasi tersebut, menurut Noer, menjadi penting dan menarik ditunjukkan Indonesia dalam konteks pertemuan KTT G20. “Lanjutan dari diplomasi sepeda bambu ini juga penting dan menarik, yakni, membuat cara-cara baru dalam melihat dan menghargai bambu, dan juga menyusun strategi merevitalisasi wanatani yang ada menjadi hutan bambu lestari,” ujar dia dalam siaran pers YBL.
Dihubungi Kompas pada Selasa (7/6/2022), Direktur Eksekutif YBL Monica Tanuhandaru menyatakan mereka sedang menyiapkan sepeda bambu, yang akan digunakan para pimpinan negara dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Sepeda bambu tersebut disiapkan dengan material bambu dari Flores. ”Sedang disiapkan 25 unit sepeda bambu untuk KTT G20 nanti,” ujar Monica.