Baru 61 Persen Selama 3,5 Tahun, Pembebasan Lahan Tol Padang-Sicincin Ditargetkan Selesai Juli 2022
Progres pembebasan lahan Jalan Tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin mencapai 61,46 persen dan ditargetkan tuntas pada Juli 2022.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Progres pembebasan lahan Tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin mencapai 61,46 persen dan ditargetkan tuntas pada Juli 2022. Proses pembebasan lahan stagnan selama empat bulan karena ada pegawai Badan Pertanahan Nasional terjerat dugaan korupsi.
Seksi Padang-Sicincin terdiri atas dua penetapan lokasi, yaitu I sepanjang 4,2 kilometer dengan 129 bidang dan II sepanjang 32,4 kilometer dengan 1.485 bidang. Untuk penlok I, pembebasan lahan sudah tuntas. Secara keseluruhan, total lahan bebas pada seksi Padang-Sicincin mencapai 61,46 persen selama 3,5 tahun.
Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat Bidang Ekonomi dan Keuangan Syafrizal di Padang, Senin (6/6/2022), mengatakan, untuk penetapan lokasi II, lahan bebas sebanyak 863 bidang (58,11 persen) dari total 1.485 bidang. Lahan bebas itu terdiri dari 612 bidang tanah warga diganti rugi dan 251 bidang tanah fasilitas umum serta fasilitas sosial.
”Ada 622 bidang tanah yang belum bebas atau dibayar uang ganti kerugian. Tol Padang-Sicincin melewati lima kecamatan dan 14 nagari. Dua nagari sudah selesai dan 12 nagari lainnya bersama-sama mempercepat pembebasan lahannya,” kata Syafrizal dalam rapat Percepatan Pengadaan Tanah Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin di kantor Gubernur Sumbar, Senin.
Dalam kesempatan itu, Syafrizal menjelaskan perihal status lahan yang belum bebas dan permasalahannya. Permasalahannya, antara lain, lambatnya proses verifikasi lapangan dan kelengkapan berkas tanah. Untuk berkas, tim percepatan pemprov dan wali nagari berkomitmen membantu warga melengkapinya.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, tim percepatan menargetkan pembebasan lahan seksi Padang-Sicincin selesai pada Juli 2022. Pada rapat yang juga dihadiri inspektur jenderal dan direktur jenderal dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini semua permasalahan diuraikan dicarikan solusinya.
”Untuk Sumbar, masih disisakan (dana pemerintah pusat) sekitar Rp 400 miliar untuk menyelesaikan tanah. Tinggal kita mempercepat prosesnya. Selama ini yang mengemuka ke publik, masyarakat menolak tol dan lain-lain, padahal ini lebih ke masalah administratif,” kata Audy.
Audy juga membantah proses konstruksi jalan tol seksi Padang-Sicincin terhenti karena lambatnya pembebasan lahan. ”Pengerjaan masih berlangsung di tanah yang sudah bebas. Beban pekerjaan mungkin berkurang, tetapi tidak terhenti,” katanya.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian ATR/BPN Embun Sari mengatakan, adanya tiga pegawai BPN yang terjerat dugaan korupsi pembebasan lahan tol seksi Padang-Sicincin di Padang Pariaman beberapa waktu lalu turut menghambat proses pembebasan lahan.
Akibatnya, pegawai lainnya tergabung dalam panitia pengadaan tanah (P2T) BPN takut bekerja. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Sumbar sempat beberapa kali mengganti SK satgas.
“Tiga warga (pegawai) kami yang terlibat musibah itu sedikit banyak mempengaruhi larinya kami. Jadi, empat bulan stagnan karena masih tertegun dengan masalah ini. Kami sekali lagi mohon dimaafkan. Seharusnya hal itu tidak bisa dijadikan alasan. Kembali lagi kami masih manusia, jadi sempat tertegun sejenak,” kata Embun.
Embun melanjutkan, sekarang pihaknya sudah kembali tancap gas untuk pembebasan lahan. Petugas sudah menyisir satu per satu permasalahan bidang tanah. Ia juga segera memperbantukan sementara pegawai Kantor BPN Kota Padang ke Kanwil BPN Sumbar untuk mempercepat proses pembebasan lahan.
”Kami memang kekurangan tenaga. Dalam waktu dekat, kami akan BKO-kan pegawai dari Kantor Pertanahan Padang untuk pembebasan lahan. Teman-teman dari P2T itu kan sedikit ya, mereka kerja siang-malam, capek luar biasa, kembali lagi memeriksa berkas butuh kehati-hatian. Jadi, kalau lebih banyak orang, mungkin tidak terlalu capek,” ujarnya.
Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN Sunraizal meminta Kanwil BPN Sumbar memfokuskan kerja anggota Satgas A dan Satgas B melakukan verifikasi pembebasan lahan jalan tol tersebut. Dengan demikian, target semua lahan bebas pada Juli nanti bisa tercapai.
”Pelaksanaan ini prinsipnya dua, cepat dan sesuai ketentuan berlaku. Tidak ada lagi pelan-pelan asal selamat,” kata Sunraizal.
Ditambahkan Sunraizal, apabila petugas BPN mengalami keraguan dalam proses pembebasan lahan, perbanyak konsultasi, jangan memutuskan sendiri. Itu menjadi bukti sudah ada konsultasi dengan inspektorat, dirjen, dan jajaran. ”Hasil keputusan itu bukan pribadi, melainkan keputusan lembaga, tanggung jawab lembaga bukan pribadi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Proyek Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya Marthen Robert Singal tidak bersedia diwawancarai terkait progres pembangunan jalan tol. Ia hanya mengatakan, progresnya sama saja dengan kondisi beberapa waktu lalu karena memang tidak ada pengerjaan.
Sebelumnya, Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Jumat (17/12/2021), mengatakan, pembangunan konstruksi di seksi Padang-Sicincin sepanjang 36,2 km progresnya mencapai 45 persen.