Serangan Jantung Buya Syafii, RS PKU Sempat Konsultasi dengan Tim Medis Kepresidenan
Sebelum meninggal, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, akibat serangan jantung. Tim dokter RS sempat berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan.
Oleh
HARIS FIRDAUS, FERGANATA INDRA RIATMOKO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Sebelum meninggal, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tokoh bangsa yang kerap dipanggil Buya Syafii itu dirawat sejak 14 Mei 2022 karena mengalami serangan jantung.
”Beliau masuk ke rumah sakit ini pada tanggal 14 Mei, jadi lebih kurang 13 hari yang lalu. Dan, saat itu kami sudah membentuk tim medis dari berbagai staf medis yang akan merawat beliau,” kata Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Gamping Ahmad Faesol saat ditemui di rumah sakit tersebut, Jumat (27/5/2022) siang.
Seperti diberitakan, Syafii Maarif meninggal pada Jumat pukul 10.15 di RS PKU Gamping. Setelah dari rumah sakit, jenazah Syafii dibawa ke Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, untuk disemayamkan. Menurut rencana, jenazah Syafii akan dimakamkan di Pemakaman Husnul Khotimah milik Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo, DIY, sore ini.
Faesol mengatakan, saat merawat Buya Syafii, tim medis RS PKU Muhammadiyah Gamping juga sempat berkoordinasi dengan tim medis kepresidenan. Bahkan, anggota tim medis kepresidenan sempat datang ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. ”Oleh tim medis kami dan tim medis kepresidenan sudah disepakati bahwa beliau dirawat di sini (RS PKU Muhammadiyah Gamping),” katanya.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS PKU Muhammadiyah Gamping, Evita Devi, mengatakan, sebelum masuk ke RS PKU Muhammadiyah Gamping pada 14 Mei 2022, Syafii sempat mengalami serangan jantung. Serangan jantung itu merupakan serangan jantung kedua yang dialami Buya Syafii.
Beberapa waktu sebelumnya, Syafii juga mengalami serangan jantung dan sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Namun, saat itu Syafii berhasil sembuh dan memulihkan diri sehingga diperbolehkan pulang ke rumah.
Evita memaparkan, setelah mengalami serangan jantung kedua, Buya Syafii langsung dirawat oleh tim medis RS PKU Muhammadiyah Gamping. Dia menambahkan, tim medis memutuskan melakukan tindakan katerisasi jantung.
”Setelah dilakukan katerisasi jantung, ternyata kondisi pembuluh darah jantung beliau sudah sulit. Sumbatannya terlalu banyak dan terlalu keras serta memang sudah sulit dilakukan pemasangan ring ataupun dilakukan suatu operasi bypass,” ungkap Evita.
Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan tim medis RS PKU Muhammadiyah Gamping dan tim medis kepresidenan, dilakukan proses pengobatan yang optimal terhadap Buya Syafii. Setelah itu, kondisi Buya Syafii sebenarnya sempat membaik.
”Dalam perawatan, beliau sudah mulai ada perkembangan yang cukup baik. Oksigen sudah mulai dilepas pelan, kemudian sudah mulai mobilisasi, sudah mulai fisioterapi. Bahkan, kami sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebenarnya,” kata Evita.
Akan tetapi, Evita mengatakan, pada Kamis (26/5/2022) sore, Buya Syafii mengeluhkan mengalami nyeri dada dan sesak napas. Berdasarkan pemeriksaan tim medis, Buya Syafii ternyata mengalami serangan jantung kembali. Setelah itu, tim medis melakukan tindakan penanganan.
”Semalaman beliau memang sudah mengeluh merasa tidak nyaman. Dan, ternyata tadi pagi beliau menghadapi henti jantung, lalu kami lakukan resusitasi jantung dan paru selama lebih kurang satu jam,” kata Evita.
Setelah tindakan resusitasi itu, Evita menyebut, denyut jantung Buya Syafii sempat kembali. Namun, karena kondisi yang sudah berat, Buya Syafii lagi-lagi mengalami henti jantung. Tim medis pun kembali melakukan resusitasi, tetapi tindakan itu ternyata tak bisa lagi menolong kondisi Buya Syafii.
”Pertolongan yang terakhir ini tidak dapat mengembalikan seperti yang awal sehingga beliau kami nyatakan meninggal dunia,” ujar Evita.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku mendengar kabar Buya kritis pada Jumat pagi. Dia yang sebenarnya hendak ke Bandung akhirnya kembali ke Yogyakarta untuk mendampingi Buya. Dia bersyukur sempat mendampingi Buya menjelang dipanggil Sang Khalik pukul 10.15. Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada usia 87 tahun.
Haedar menyatakan, Ahmad Syafii Maarif sebelumnya memang dua kali dirawat di RS PKU karena gangguan jantung. Jenazah Buya diberangkatkan ke Masjid Gedhe Kauman sekitar pukul 11.00. Pemakaman akan dilakukan di Tempat Pemakaman Husnul Khotimah, Sentolo, Kulon Progo, selepas waktu shalat Ashar.