Banjir Rob Pantura Jateng Berpotensi Terjadi hingga Rabu Besok
Banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah diperkirakan masih melanda hingga Rabu, 25 Mei 2022. Aktivitas warga pesisir Semarang dan sekitar Pelabuhan Tanjung Emas masih terdampak.
Oleh
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah diperkirakan masih berpotensi melanda hingga Rabu (25/5/2022). Ribuan warga di Kelurahan Tanjung Mas dan Kemijen, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, hingga Selasa ini masih terdampak. Meski demikian, warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Adapun Terminal Peti Kemas Tanjung Emas, Semarang, juga belum beroperasi.
Keterangan tertulis PT Pelindo III Semarang menyatakan, aliran listrik belum menyala sepenuhnya sehingga Terminal Peti Kemas (TPK) Semarang belum bisa beroperasi. Adapun PLN mengamankan jaringan dengan memadamkan listrik terkait bencana rob di Semarang. Menurut informasi PLN, pukul 12.00, dari 544 gardu terdampak, kini sudah menyala 506 gardu.
Adapun sejak Selasa pukul 02.00, TPK Semarang mengoperasikan genset untuk mengalirkan listrik ke peti kemas berpendingin agar barang-barang di dalam gudang tidak rusak. Puluhan pompa air juga terus bekerja untuk mengalirkan genangan air ke kolam penampungan. Sementara aktivitas di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas tetap berjalan.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), rob ekstrem terjadi karena jarak bumi dan bulan berada dalam posisi yang paling dekat. Hal itu memengaruhi air pasang, ditambah tinggi gelombang laut masuk kategori sedang.
Kondisi tersebut diperparah dengan jebolnya dua titik tanggul pada Senin sore. Di Terminal Peti Kemas Semarang setidaknya terdapat 500 peti kemas berukuran 40 kaki yang terdampak langsung genangan air pasang. Pihak TPK Semarang berupaya memindahkan peti kemas ke area yang lebih tinggi serta memasang beton untuk menahan laju air menuju peti kemas.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono memaparkan, 1.255 keluarga atau sekitar 5.000 jiwa di Kelurahan Tanjung Mas dan Kemijen terdampak banjir rob. Pada Selasa pagi, ketinggian air mulai surut. Sejumlah kendala, yakni kondisi geografis wilayah RW 13-RW 16 Kelurahan Tanjung Mas, mengakibatkan air sulit untuk keluar.
Kondisi tersebut diperparah dengan jebolnya dua titik tanggul pada Senin sore.
”Selain itu, siklus rob pada pertengahan bulan ini sedang tinggi sehingga kemungkinan terjadi dampak rob yang besar masih ada,” ujarnya.
Menurut Winarsono, hingga Selasa, tanggul yang jebol di kawasan industri Lamicitra, tepatnya di belakang PT Pinnacle Apparels, masih kemasukan air laut. ”Tanggul yang jebol itu luasnya sekitar 20 meter x 1,5 meter,” katanya.
Masih mengancam
Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo dalam keterangan tertulis mengungkapkan, sejak 13 Mei 2022, BMKG telah merilis informasi potensi banjir pesisir di beberapa wilayah Indonesia bersamaan dengan adanya fase bulan purnama dan kondisi perige (jarak terdekat bulan ke bumi). Sementara banjir pesisir mulai terjadi sejak tanggal 14 Mei hingga 23 Mei di beberapa wilayah Indonesia.
Potensi banjir pesisir ini dapat terjadi hingga 25 Mei. Selain faktor curah hujan di beberapa wilayah, gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 1,25 meter–2,5 meter juga memberikan dampak terhadap peningkatan banjir rob di wilayah tersebut.
”Berdasarkan analisis dan prediksi pasang surut, kondisi banjir pesisir ini dapat berlangsung hingga tanggal 25 Mei 2022 di sebagian utara Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ungkapnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, untuk jangka pendek, beberapa tanggul yang jebol akan ditutup. Pada Selasa, Ganjar meninjau kondisi tembok penahan atau tanggul yang jebol di kawasan PT Pinnacle Apparels. Ganjar bersama rombongan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng, dan Pelindo III menuju lokasi menggunakan perahu karet milik Basarnas.
Dia meminta pihak BBWS bersama PSDA Jateng dan Kota Semarang menelisik jebolnya tanggul apakah karena limpasan air laut. ”Ke depan, masyarakat harus bisa diperingatkan secara dini agar siaga,” ucap Ganjar.
Ganjar juga meminta dibuat tanggul di antara PT Janata Marina Indah dan PT Optima Sinergi Comvestama. ”Saya minta dikerjakan sebelum pukul satu (siang) karena hari ini kemungkinan air akan naik lagi. Kalau ini bisa dicegah hari ini, insya Allah bisa terkendali,” katanya.