Viral Pengunjung Loncat Pagar, Pengelola Sediakan Pintu Keluar Darurat di Kawah Sikidang Dieng
Sebagian warga mengeluhkan panjangnya jalur yang mesti dilewati untuk keluar dari kompleks Kawah Sikidang, Dieng. Panjangnya jalur untuk mengakomodasi ratusan pedagang yang berjualan di lokasi tersebut.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Sebuah video seorang pengunjung meloncati pagar tembok setinggi 1,2 meter untuk menghindari jalur berkelok di pasar oleh-oleh obyek wisata Kawah Sikidang, Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, viral di media sosial. Pengelola meminta pengunjung berkomunikasi jika membutuhkan pintu darurat dan untuk selanjutnya akan dibangun pagar di sekitar kawah sebagai upaya penataan kawasan.
”Menurut rencana, kami akan membangun pagar di Kawah Sikidang. (Video) yang di Instagram itu hanya konten saja dan tidak menjadi rujukan pengunjung. Jalur pedagang Sikidang sudah cukup nyaman, dari semula ada 15 jalur sekarang menjadi sembilan jalur,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Agung Yusianto, Minggu (22/5/2022).
Sebuah akun media sosial Instagram @wonosobohitz mengunggah sebuah video berjudul ”cara ngindarin jalan keluar dari kawah sikidang” yang diambil dari Tiktok. Hingga Minggu pukul 14.14, video reels itu sudah ditandai suka oleh 2.242 akun dan mendapat 204 komentar.
Meski perilaku loncat pagar itu dinilai kurang sopan, banyak warganet yang berkomentar bahwa melelahkan jika harus mengikuti jalur pasar pedagang yang berkelok menyerupai labirin.
”Cukup tahun kemarin terakhir ke sini gara-gara pintu keluarnya, apalagi ada yang ajak anak kecil, kapoklah,” tulis akun papah_iyan_ di kolom komentar Instagram menanggapi video itu.
Harian Kompas yang mengunjungi Kawah Sikidang pada 24 April 2022 atau sebelum Idul Fitri memang sempat kebingungan mengikuti alur keluar pengunjung yang ternyata diarahkan ke pasar pedagang dengan kontur jalan menurun lalu mendaki berkali-kali. Satu jalur panjangnya sekitar 50 meter dan jika dikalikan sembilan jalur, maka untuk keluar dari obyek wisata, pengunjung harus menambah jarak tempuh sekitar 450 meter.
Padahal, sebelumnya, pengunjung sudah harus berjalan kaki melintasi jembatan kayu yang disebut Jembatan Khayangan sejauh 1 kilometer untuk menikmati kawah. Di setiap ujung jalur memang terdapat sebuah pintu kayu yang disebut pintu darurat bagi warga lansia, tetapi saat Kompas berkunjung, pintu itu digembok dan tidak ada petugas di lokasi.
Terkait hal itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pariwisata Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Sri Utami menyampaikan, sebelum libur Lebaran, belum ada petugas yang berjaga di lokasi melayani pintu darurat. Namun, mulai Idul Fitri hingga kini, dia mengklaim sudah ada petugas bersiaga di lokasi dan telah diberi tulisan kontak nomor telepon yang bisa dihubungi supaya pengunjung yang membutuhkan pintu darurat bisa segera keluar dari lokasi.
”Kami menyediakan empat pintu darurat yang bisa dimanfaatkan bagi yang membawa bayi, penyandang disabilitas, sakit, hamil, dan berkebutuhan khusus. Juga ada nomor layanan darurat,” kata Utami.
Sebuah spanduk bertuliskan pemberitahuan bahwa pengunjung akan melewati sembilan jalur dan terdapat layanan pintu darurat bagi yang membutuhkan dengan menghubungi petugas di nomor WA 082323690676 dan telepon 081328621916.
Menurut Utami, sembilan jalur yang dilalui pengunjung itu demi mengakomodasi 262 pedagang yang berjualan di kawasan Kawah Sikidang. ”Semua ingin berdagang di jalur itu. Dari masukan dan evaluasi, sekarang sudah dikurangi jadi sembilan jalur. Komplain karena capek itu wajar, tetapi yang marah-marah, Alhamdulillah, tidak ada,” paparnya.