Dua Pekerja yang Tenggelam di Bendung Irigasi Batulicin Ditemukan Tewas
Dua pekerja perbaikan Bendung Irigasi Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ditemukan tewas tenggelam setelah mencebur ke bendungan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Dua pekerja yang tenggelam di saluran irigasi Bendung Irigasi Batulicin di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, ditemukan tewas sehari setelah kejadian, Sabtu (14/5/2022). Jenazah korban pun diserahkan kepada keluarga.
Korban tenggelam adalah Zali (25), warga Kota Banjarbaru dan Imul (30), warga Kabupaten Banjar. Keduanya adalah buruh harian lepas dalam proyek perbaikan Bendung Irigasi Batulicin yang berada di Desa Mekar Sari, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu.
Koordinator Unit Siaga SAR Batulicin Deni Arizal menyampaikan, korban atas nama Imul ditemukan lebih dulu pada Sabtu sekitar pukul 08.30 Wita. Adapun korban atas nama Zali baru ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita.
”Kedua korban ditemukan dalam kondisi mengapung dan sudah meninggal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Banjarmasin, Sabtu.
Menurut Deni, lokasi penemuan korban pertama berjarak kurang lebih 500 meter arah hilir sungai dari titik lokasi kejadian. Sementara korban kedua ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan korban pertama, sekitar 2 meter.
”Kedua korban sudah dievakuasi dan diantar ke rumah duka masing-masing dengan menggunakan ambulans,” katanya.
Parno (40), rekan korban, menuturkan, kedua temannya tenggelam saat mencebur ke saluran irigasi itu. Saat itu, air di bendung irigasi sangat dalam. Tinggi muka airnya meningkat karena hujan. ”Mereka sudah dicegah agar tidak terjun ke bendungan, tetapi keduanya tidak menggubris,” ujar warga Kabupaten Tanah Laut itu.
Mereka sudah dicegah agar tidak terjun ke bendungan, tetapi keduanya tidak menggubris. (Parno)
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, pihaknya menerima info dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu adanya kejadian orang tenggelam pada Jumat (13/5), sekitar pukul 13.30 Wita. Ia pun langsung menginstruksikan Unit Siaga SAR Batulicin yang berjumlah enam orang untuk segera menuju lokasi kejadian.
Pada hari kejadian, tim SAR gabungan langsung menyisir lokasi kejadian. Namun, hingga pukul 18.00 Wita, korban belum berhasil ditemukan. Upaya pencarian dan penyisiran pun dihentikan sementara dan baru dilanjutkan kembali pada Sabtu pagi.
”Pencarian korban pada hari pertama terkendala arus yang cukup deras disertai hujan yang intensitasnya tidak menentu. Air di bendungan juga bertambah dalam karena debit airnya cenderung naik,” tuturnya.
Pada hari kedua pencarian korban, lanjut Al Amrad, cuaca sudah lebih baik dibandingkan hari pertama pencarian. Kondisi air sungai sudah mulai surut dan arusnya tidak lagi terlalu deras. Kondisi itu memudahkan tim SAR gabungan melakukan pencarian.
Dalam operasi pencarian hari ke-2, tim SAR gabungan dibagi menjadi dua regu. Satu regu adalah tim darat yang bertugas menyisir jalur darat di pinggiran sungai, sedangkan tim satunya lagi menyisir di sungai dengan menggunakan perahu karet. ”Operasi SAR dinyatakan selesai karena semua korban sudah ditemukan,” katanya.