Insiden Kenjeran Jadi Pelajaran, Mitigasi Semua Wahana Bermain
Insiden ambrolnya seluncuran air di Waterpark Kenjeran Surabaya hendaknya dijadikan pelajaran berharga. Peristiwa itu jadi momentum untuk memperkuat mitigasi wisata demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengunjung.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Insiden ambrolnya seluncuran air di Waterpark Kenjeran Surabaya hendaknya dijadikan pelajaran berharga terutama bagi pengelola wahana bermain dan pemerintah daerah. Momentum ini bisa jadi pijakan untuk memperkuat mitigasi di tempat wisata demi meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengunjung.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya telah meminta seluruh kepala daerah di 38 kabupaten dan kota mengecek ulang wahana wisata di wilayah masing-masing. Pengecekan itu dilakukan terutama pada wahana seluncuran air dan permainan sejenisnya.
”Pastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin. Pastikan juga semua alat permainan yang ditawarkan kepada pengunjung aman dan laik digunakan,” ujar Khofifah, Minggu (8/5/2022) pagi, saat mengunjungi Waterpark Kenjeran.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 17 orang, kebanyakan anak-anak, terluka atau cedera akibat terjatuh dari seluncuran Waterpark Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, yang ambrol pada Sabtu (7/5/2022) menjelang pukul 14.00. Semua korban yang mayoritas mengalami patah tulang langsung ditangani di RSUD dr Soetomo dan RS dr Soewandhi Surabaya.
”Menyusul adanya kejadian ini, kami (Pemkot Surabaya) telah mengimbau dan menerbitkan surat kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk melakukan pengecekan menjelang libur Lebaran,” kata Eri Cahyadi di sela-sela mendampingi Khofifah.
Dalam kunjungannya ke Waterpark Kenjeran, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat langsung kondisi puing-puing wahana seluncuran yang ambrol pada Sabtu.
Pihak kepolisian setempat masih menggelar penyelidikan atau investigasi.
Menurut dia, penyebab patahnya wahana seluncuran air itu belum bisa dipastikan. Pihak kepolisian setempat masih menggelar penyelidikan atau investigasi. Proses investigasi serupa bahkan juga tengah dilakukan oleh White Water Canada sebagai pihak yang membangun konstruksi wahana tersebut.
”Hari ini, seperti yang sudah terkonfirmasi, kami melihat di lapangan ada bagian dari Cycle Waterpark yang patah. Kita berharap bahwa proses investigasi yang tengah dilakukan oleh Polres Tanjung Perak dan White Water Canada, bisa membuat kejadian ini menjadi terang benderang,” kata Khofifah.
Selama menunggu proses investigasi, pemerintah juga telah memprioritaskan penanganan medis hingga, terapi psikososial (psychosocial therapy) bagi para korban. Selain mengalami cedera secara fisik, proses penyembuhan trauma (trauma healing)bagi pada korban juga diharapkan bisa berjalan beriringan di dua rumah sakit serta berlanjut sampai ke rumah.
”Bagaimana penanganan medis seiring dengan penanganan psychosocial therapy ini dapat kita maksimalkan. Yang sudah kembali ke rumah, nanti akan dikirimkan tim trauma healing yang dimiliki oleh PSM (pekerja sosial masyarakat) kita,” kata Khofifah.
Sementara itu, General Manager Kenpark Surabaya Paul Steven mengatakan seluncuran air atau perosotan yang ambrol telah mengalami proses kalibrasi pada tahun lalu. Bahkan, kalibrasi berkala juga telah dilakukan pada dua tahun lalu.