Program Mudik Balik Gratis Jateng Diharapkan Berlanjut
Masyarakat berharap program mudik-balik gratis di Jateng terus diadakan di tahun-tahun berikutnya. Program itu mampu meringankan masyarakat, khusunya masyarakat dengan tingkat perekonomian rendah.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Ratusan orang yang mudik ke Jawa Tengah antusias mengikuti program balik gratis menuju perantauannya, Sabtu (7/5/2022). Program yang digagas Pemerintah Provinsi Jateng dan sejumlah pihak untuk menekan beban masyarakat itu diharapkan bisa terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.
Para pemudik itu diberangkatkan dari Terminal Mangkang di Semarang, Terminal Tirtonadi di Surakarta, dan Terminal Bulupitu di Banyumas. Di Terminal Mangkang dan Terminal Bulupitu, masing-masing disiapkan 21 bus untuk mengangkut pemudik. Sementara itu, di Terminal Tirtonadi ada 33 bus yang disiapkan oleh pemerintah setempat.
Di Semarang, sekitar 400 pemudik turut serta dalam program tersebut. Keberangkatan mereka dilepas sejumlah pejabat dari Pemprov Jateng dan Kemeterian Perhubungan, termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Di Terminal Mangkang, Budi berbincang dengan para peserta angkutan balik gratis.
”Saya wawancara mereka, semuanya semringah, senang sekali. Kita memberi sesuatu, kemudian saudara kita itu gembira, tandanya itu memang berguna. Kita kebayang enggak sih? Bisa saja mereka itu enggak bisa mudik kalau enggak dikasih gratis,” kata Budi.
Budi berharap program mudik dan balik gratis bisa kembali dilakukan di tahun-tahun berikutnya. Jumlah pesertanya juga diharapkan bisa lebih banyak sehingga volume kendaraan pribadi di jalan raya bisa ditekan dan kemacetan bisa dihindari.
Harapan agar program mudik dan balik gratis terus ada diungkapkan Widi (48), warga Kendal yang akan kembali ke perantauannya di Bogor, Jawa Barat. Karena mengikuti program mudik dan balik gratis, pria yang sehari-hari berdagang makanan itu bisa menghemat hingga Rp 4 juta.
”Pada masa seperti ini, tiket bus dari Kendal ke Bogor sekitar Rp 500.000 per orang. Kalau saya mudik berempat sama anak dan istri, pergi-pulang bisa habis sekitar Rp 4 juta. Lumayan, uangnya bisa ditabung untuk keperluan lainnya,” ujarnya.
Peserta balik gratis lainnya, Hikmawati (53), juga bersyukur dengan adanya program tersebut. Beberapa waktu terakhir, warga Pati itu mengaku kesulitan mencari tiket bus untuk kembali ke perantauannya di Jakarta Timur. Akhirnya, ia mengetahui adanya program balik gratis dari Pemprov Jateng, kemudian mendaftar.
”Tiket dari Pati dan sekitarnya yang tujuan ke Jakarta sudah ludes semua. Kalaupun ada, harganya sangat tinggi. Makanya, tadi saya bela-belain tadi pagi dari Pati naik travel ke Semarang supaya bisa ikut program ini. Kalau enggak ada program ini, enggak tahu nanti balik ke Jakartanya bagaimana,” ucap Hikmawati.
Kita kebayang enggak sih? Bisa saja mereka itu enggak bisa mudik kalau enggak dikasih gratis. (Budi Karya Sumadi)
Ketua Paguyuban Jateng Lilis Sudarmanto mengapresiasi program mudik dan balik gratis tersebut. Ke depan, program ini diharapkan tidak hanya ditujukan bagi warga Jateng di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi saja, tetapi juga warga Jateng di daerah lain.
”Kami mendorong agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan agar warga Jateng bisa mudik dan balik gratis. Kami juga berharap program ini dikembangkan untuk memfasilitasi warga Jateng di luar pulau Jawa, seperti Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan,” katanya.
Selain balik gratis dengan bus, Pemprov Jateng juga menyiapkan empat gerbong kereta untuk memfasilitasi warga Jateng kembali ke perantauan. Rombongan balik gratis dengan moda kereta api akan diberangkatkan, Minggu (8/5/2022).
Angkutan laut
Angkutan balik gratis tidak hanya dilakukan dengan moda transportasi darat dan kereta api, tetapi juga dengan moda transportasi laut. Program angkutan balik gratis dengan kapal laut yang ditujukan bagi pengguna sepeda motor itu digelar Kementerian Perhubungan. Dalam kegiatan itu, ada dua kapal yang disiapkan.
Kapal pertama berangkat dari Surabaya pada Senin (9/5/2022). Kapal itu akan tiba di Semarang pada Selasa (10/5/2022) untuk mengangkut peserta dari Semarang. Setelah itu, kapal akan melanjutkan perjalanan dan diperkirakan sampai di Jakarta pada Rabu (11/5/2022). Adapun kapal kedua, dengan pola yang sama, akan diberangkatkan dari Surabaya pada Rabu dan dijadwalkan tiba di Jakarta, Jumat (13/5/2022).
Puncak arus balik khusus angkutan laut diprediksi terjadi pada Sabtu. ”Secara nasional, angkutan moda laut sepertinya hari ini akan mencapai puncaknya. Tadi malam, saya memantau yang di Jawa Timur dan kepulauan di sekitarnya sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan saya sudah mengubah jadwal kapal, kami percepat karena ada potensi penumpukan penumpang,” kata Direktur Jendral Perhubungan Laut Kemenhub Mugen Suprihatin Sartoto, Sabtu siang.
Menurut Mugen, pihaknya sudah berupaya menambah perjalanan kapal, khususnya di daerah-daerah dengan jumlah umat Islam yang banyak. Penambahan perjalanan dilakukan dari semula 910 perjalanan menjadi 2.000 perjalanan selama arus mudik-balik Lebaran.