Sejumlah Lokasi di Jalan Lintas Sumatera Macet Parah
Jalan lintas Sumatera mengalami kemacetan cukup parah di sejumlah lokasi di Sumatera Utara, antara lain di Kota Pematang Siantar dan Langkat. Volume kendaraan meningkat sejak Lebaran hari kedua.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Jalan lintas Sumatera dilanda kemacetan di sejumlah lokasi di Sumatera Utara, antara lain Jalan Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat dan Jalan Medan-Banda Aceh, Rabu (4/5/2022). Volume kendaraan meningkat karena banyaknya warga yang berlibur dan bersilaturahmi saat Lebaran hari kedua.
Kemacetan terjadi saat hendak memasuki Kota Pematang Siantar dari arah Medan. ”Kendaraan mulai merayap dari sekitar Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar hingga melewati kota. Itu jaraknya sekitar 10 kilometer dan saya tempuh lebih dari tiga jam,” kata Syahrul Gultom (40), sopir bus Koperasi Bintang Tapanuli jurusan Medan-Tarutung.
Selepas dari Kota Pematang Siantar, kemacetan juga terjadi di Jalan Pematang Siantar-Parapat, tetapi kendaraan masih bisa berjalan pelan-pelan dan lebih lancar. Medan-Tarutung yang biasanya bisa ditempuh tujuh jam bertambah menjadi 11-12 jam.
Kemacetan lainnya terjadi di Jalan Medan-Banda Aceh, khususnya ruas Kabupaten Langkat. Kendaraan pun hanya bisa berjalan dan berhenti mulai dari Tanjungpura hingga Stabat yang berjarak sekitar 10 km.
”Kendaraan bisa tertahan hingga lebih dari tiga jam untuk melewati jalur itu,” kata Muhammad Anil (27), warga Kabupaten Langkat.
Kemacetan terjadi karena kendaraan harus mengantre untuk melewati Jembatan Sei Wampu sepanjang 140 meter yang sempit. Jembatan dengan kapasitas lebih besar sedang dibangun di sampingnya, tetapi sudah beberapa tahun ini mangkrak. Pemicu lainnya adalah antrean kendaraan di sekitar Gerbang Tol Stabat.
Antrean kendaraan juga terjadi di Pelabuhan Ajibata, Parapat. Pengendara yang hendak menyeberang ke Pulau Samosir harus mengantre 3-5 jam. Kapal penyeberangan pun terus bolak-balik untuk menyeberang dari Parapat ke Samosir.
”Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Samosir cukup banyak sejak Lebaran hari kedua. Antrean terjadi karena pembelian tiket harus di pelabuhan, belum ada penjualan daring,” kata Koordinator Komunitas Pelaku Pariwisata Samosir Ombang Siboro.
Ombang mengatakan, banyak warga dari Medan, Pematang Siantar, dan Asahan datang berwisata ke Samosir sejak Lebaran hari kedua. Hotel-hotel pun penuh. Orang-orang pun harus mengantre untuk masuk ke destinasi wisata.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan di sejumlah jalan yang rawan macet di jalan lintas Sumatera. Hal itu untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan yang tinggi.
”Pengalihan ke jalur alternatif juga dilakukan untuk mengurai kemacetan di jalan utama,” kata Hadi.
Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal RZ Panca Putra Simanjuntak juga memantau arus lalu lintas dengan helikopter. Setelah melihat kemacetan dari udara, Panca pun turun langsung memimpin pengaturan lalu lintas.
Sistem buka-tutup juga sempat diterapkan di Pematang Siantar. Kendaraan yang datang dari arah Medan bergantian dengan yang datang dari arah Parapat.