Pelintas Turut Menjalankan Shalat Idul Fitri di Semarang
Pelintas yang sedang dalam perjalanan mudik turut meramaikan shalat Idul Fitri di Kota Semarang, Jawa Tengah. Shalat Idul Fitri akhirnya digelar setelah dua tahun terakhir dibatasi karena pandemi.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Masyarakat antusias mengikuti shalat Idul Fitri yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (2/5/2022). Selain diikuti warga sekitar, kegiatan itu juga diikuti sejumlah pemudik yang tengah melintas di Kota Semarang.
Yusuf (33), warga Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan senang karena akhirnya bisa kembali shalat Idul Fitri bersama ribuan orang di Kota Semarang. Pemudik yang sedang dalam perjalanan menuju Jepara itu singgah untuk menjalankan shalat Idul Fitri.
”Rasanya senang dan bersyukur sekali karena sekarang sudah bisa shalat Idul Fitri bersama-sama. Sekalian mau nostalgia pengalaman shalat Idul Fitri waktu masih jadi mahasiswa di Semarang,” ujar Yusuf saat ditemui usai shalat, Senin.
Menurut Yusuf, shalat Idul Fitri pada Senin itu merupakan kali pertama dirinya shalat berjamaah dengan ribuan orang sejak pandemi. Dua tahun terakhir, ia shalat Idul Fitri secara terbatas dengan keluarganya dan kerabatnya.
Perjuangan untuk kembali shalat Idul Fitri dengan banyak orang juga dilakoni Danang Dwi Atmoko (43), pemudik asal DKI Jakarta. Danang yang akan mudik ke Ambarawa, Kabupaten Semarang, itu singgah dan menginap di Kota Semarang demi bisa shalat di Lapangan Pancasila Simpang Lima.
”Kemarin itu perjuangan banget. Saya sampai harus muter-muter dari satu hotel ke hotel lainnya karena semuanya sudah penuh. Tetapi, akhirnya senang karena perjuangan terbayar, bisa shalat Idul Fitri di Simpang Lima,” katanya.
Selain berkesan bagi pemudik, shalat Idul Fitri di Lapangan Pancasila Simpang Lima juga menghadirkan kebagiaan tersendiri bagi warga Kota Semarang. Idah (50), warga Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, misalnya, berangkat lebih awal, yakni pukul 05.00. Padahal, shalat Idul Fitri dijadwalkan pada pukul 06.30.
”Saya berangkat lebih awal karena takut tidak kebagian tempat. Sejak masih muda, saya selalu shalat Idul Fitri di sini. Hanya dua tahun terakhir ini tidak shalat di sini karena pembatasan kegiatan masyarakat,” tutur Idah.
Shalat Idul Fitri yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, itu dipimpin Imam Besar Masjid Agung Jateng KH Ulil Abshor Al Hafidz. Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Dr Abdul Djamil bertindak sebagai khatib.
Shalat Idul Fitri di tempat itu berlangsung khidmat. Pelaksanaan ibadah di tempat itu mundur sekitar 5 menit karena imam shalat menunggu sejumlah jamaah yang tergopoh-gopoh berlarian ke Simpang Lima.
Sebelum memasuki tempat shalat, orang-orang yang datang tidak diminta memindai kode batang Peduli Lindungi. Mereka juga tidak dicek suhunya maupun diminta mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan.
Selama shalat berlangsung, penerapan jaga jarak tidak ketat. Sebagian kecil jamaah terpantau tidak memakai masker. Seusai shalat, para jamaah saling bersalaman, tidak lagi menggunakan salam tempel siku.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang turut menjalankan shalat Idul Fitri di tempat itu mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. ”Pasti setelah ini (masyarakat) akan piknik atau bertandang ke sanak saudara. Saya titip pesan, tetap jaga protokol kesehatan, setidaknya pakai masker,” ujarnya.