H-4 Lebaran, 84.234 Kendaraan Keluar Jabotabek lewat Gerbang Tol Cikampek Utama
Sebanyak 84.234 kendaraan meninggalkan Jabotabek melalui Gerbang Tol Cikampek Utama pada H-4 Lebaran atau Kamis (28/4/2022). Jumlah kendaraan yang keluar Jabotabek menuju Tol Trans-Jawa itu meningkat 149,8 persen.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 84.234 kendaraan tercatat meninggalkan Jabotabek melalui Gerbang Tol Cikampek Utama di Kilometer 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada H-4 Lebaran atau Kamis (28/4/2022). Jumlah kendaraan yang keluar Jabotabek menuju Tol Trans-Jawa itu meningkat 149,8 persen dibandingkan kondisi lalu lintas normal.
”Jasa Marga mencatat lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama sebanyak 84.234 kendaraan pada H-4 atau Kamis (28/4/2022), naik hingga 149,8 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis, Jumat (29/4/2022) siang.
Heru memaparkan, jika diakumulasikan sejak H-10 hingga H-4 Lebaran atau 22-28 April 2022, tercatat ada 1.157.959 kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabotabek. Jumlah itu merupakan akumulasi dari empat gerbang tol (GT) utama, yakni GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans-Jawa dan Bandung).
”Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 14,1 persen jika dibandingkan lalu lintas normal periode November 2021 dengan total 1.015.248 kendaraan,” kata Heru.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang khusus mengarah ke Tol Trans-Jawa melalui GT Cikampek Utama pada H-10 sampai H-4 Lebaran mencapai 372.048 kendaraan. Jumlah ini meningkat 62,2 persen dibandingkan kondisi lalu lintas saat normal.
”Lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans-Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 372.048 kendaraan, meningkat 62,2 persen dari lalu lintas normal,” ujar Heru.
Sementara itu, dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengimbau pemudik tak hanya mengandalkan rest area di dalam tol. Tempat istirahat di luar tol harus dioptimalkan untuk mengurangi kepadatan di tol.
”Gunakan tempat istirahat di perkotaan. Kalau hanya mengandalkan di dalam tol, sudah pasti akan penuh,” ujarnya.
Menurut Budi, sejumlah tempat istirahat di luar tol sebenarnya tidak berjarak terlalu jauh dengan pintu tol. Ia mencontohkan, saat melintasi Tol Trans-Jawa di Jawa Tengah bagian barat, pemudik dapat beristirahat di Brebes dan Tegal.
”Jaraknya tidak terlalu jauh setelah keluar dari tol. Selesai istirahat, shalat, dan makan, langsung masuk lagi ke tol dan melanjutkan perjalanan dengan lebih lancar,” kata Budi.