Kepadatan arus pemudik dengan kendaraan pribadi di jalan tol diperkirakan masih terjadi pada Jumat (29/4/2022) ini. Penumpukan pemudik di tempat istirahat jalan tol harus diwaspadai.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepadatan arus pemudik dengan kendaraan pribadi di jalan tol diperkirakan masih terjadi pada Jumat (29/4/2022) ini. Penumpukan pemudik di rest area atau tempat istirahat jalan tol harus diwaspadai karena berpotensi menyebabkan kemacetan.
Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Eddy Djunaedi mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat hingga Sabtu (30/4/2022). Hal ini ditandai dengan kenaikan arus kendaraan pemudik, Rabu (27/4/2022) malam hingga Kamis pagi. ”Dua hari lalu sudah ada kenaikan,” ujar Eddy, Kamis sore.
Pada Kamis, mulai sekitar pukul 17.30, kepolisian bersama sejumlah pihak terkait menerapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah dan ganjil genap dari Kilometer (Km) 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah.
Beberapa jam setelah rekayasa lalu lintas itu, arus di Jalan Tol Jakarta-Cikampek relatif lancar. Namun, berdasarkan pantauan Kompas pada Kamis pukul 22.30 mulai tampak kepadatan kendaraan di Gerbang Tol Cikampek Utama di Km 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kepadatan terjadi di lajur kiri ataupun kanan. Bahkan, sudah terjadi antrean kendaraan di salah satu lajur. Pada pukul 23.00, petugas mulai membagi arus kendaraan agar tidak menumpuk di satu lajur.
Dengan kondisi itu, potensi kepadatan kendaraan di jalan tol pada Jumat ini harus diwaspadai. Salah satu faktor penyebab kepadatan lalu lintas itu ialah antrean kendaraan di tempat istirahat jalan tol.
Pada hari Kamis kepadatan kendaraan terpantau di sejumlah tempat istirahat di Jalan Tol Trans-Jawa. Sekitar pukul 15.00, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melaporkan kepadatan di dekat Rest Area Km 57 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
”Kondisi lalu lintas pada pukul 15.00 WIB, terpantau kepadatan di akses menjelang Rest Area Km 57,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru.
Heru menambahkan, pada Kamis pagi kepadatan kendaraan juga terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama. Kondisi itu merupakan dampak dari kepadatan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan akibat antrean kendaraan di jalan masuk menuju Rest Area Km 86.
Untuk mengurangi potensi kepadatan di tempat istirahat, Jasa Marga mengimbau pengendara mengisi penuh bahan bakar kendaraan, memastikan kecukupan saldo elektronik, serta membawa perbekalan.
Kepadatan sempat pula terpantau di Rest Area Km 207A Jalan Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, Jawa Barat. Pada Kamis siang, petugas menutup jalan masuk ke tempat istirahat tersebut. Penutupan diberlakukan sekitar 30 menit atau sesuai dengan ketersediaan tempat di area istirahat. Selama penutupan, petugas mengarahkan pengendara agar menuju tempat istirahat berikutnya di Km 228 ruas Tol Kanci-Pejagan.
Manajer Operasional Rest Area 207A Irwansyah Rinaldhi mengatakan, sistem buka tutup tempat istirahat berlaku sejak Selasa (26/4/2022) seiring lonjakan volume kendaraan. ”Biasanya yang mampir 4.000-5.000 kendaraan per hari. Sekarang bisa 9.000 kendaraan,” ujarnya.
Bahu jalan
Di ruas Tol Pejagan-Pemalang kepadatan di tempat istirahat pada Kamis siang membuat kendaraan terpaksa parkir di bahu jalan. Sebagian penumpang turun, berjalan ke tempat istirahat untuk memenuhi kebutuhan. Sebagian lagi menggelar tikar di ruang kosong antara tempat istirahat dan jalan tol guna melepas penat.
Kepala Operasional Pejagan-Pemalang Toll Road Ian Dwinanto mengatakan, kepadatan di tempat istirahat dan gerbang tol terjadi seiring penambahan volume kendaraan. Pada Rabu (27/4/2022) kendaraan yang melintas sekitar 50.000 unit. Padahal, dalam kondisi normal, rata-rata kendaraan yang melintas dari Jakarta sekitar 18.000 unit per hari.
”Pada Kamis, kemungkinan jumlah kendaraan yang melintas mencapai 60.000 unit. Puncaknya kemungkinan terjadi pada 29-30 April dengan jumlah kendaraan mencapai 90.000 unit dalam sehari,” kata Ian.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengimbau pemudik tak hanya mengandalkan tempat istirahat di dalam tol. Tempat istirahat di luar tol harus dioptimalkan untuk mengurangi kepadatan di tol.
”Gunakan tempat istirahat di perkotaan. Kalau hanya mengandalkan di dalam tol, sudah pasti akan penuh,” ujarnya.
Menurut Budi, sejumlah tempat istirahat di luar tol sebenarnya tidak berjarak terlalu jauh dengan pintu tol. Ia mencontohkan, saat melintasi Tol Trans-Jawa di Jawa Tengah bagian barat, pemudik dapat beristirahat di Brebes dan Tegal.