Sebagian Pemudik Pulang Lebih Awal, Potensi Macet Tetap Ada
Pergerakan pemudik yang menggunakan transportasi umum dan kendaraan pribadi mulai menunjukkan peningkatan. Meski sebagian pemudik telah pulang kampung lebih awal, potensi kemacetan saat puncak arus mudik tetap ada.
Oleh
Tim Kompas
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Beberapa hari menjelang Lebaran, pergerakan pemudik yang menggunakan transportasi umum dan kendaraan pribadi mulai menunjukkan peningkatan. Meski sebagian pemudik telah pulang kampung lebih awal, potensi kemacetan saat puncak arus mudik tetap ada sehingga perlu diantisipasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, selama beberapa hari terakhir, jumlah kendaraan dari Jabodetabek menuju arah timur atau ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, meningkat sekitar 11 persen. Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak, Banten, juga meningkat. Hal itu terlihat dari antrean kendaraan sekitar 1 kilometer saat menuju dermaga pada Selasa siang.
”Ini menunjukkan imbauan Presiden Joko Widodo untuk mudik lebih awal sudah didengar. Untuk itu, kita apresiasi. Namun, kami berharap segera ditindaklanjuti oleh saudara kita (pemudik) yang lain,” ujar Budi saat mengunjungi tempat istirahat atau rest area Kilometer (Km) 57 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa sore.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pada H-7 Lebaran atau Senin (25/4/2022), terjadi peningkatan pergerakan penumpang angkutan umum di hampir semua moda angkutan. Jumlah penumpang angkutan bus pada H-7 sebesar 88.162 orang, meningkat 40,5 persen dibandingkan hari biasa pada 16 April 2022.
Penumpang kereta api sebanyak 68.892 orang, naik 42,4 persen. Angkutan laut mencatatkan penumpang sebanyak 48.566 orang, meningkat 142,1 persen.
Tren penurunan penumpang hanya terjadi pada angkutan udara. Jumlah penumpang pesawat terbang pada H-7 sebanyak 73.290 orang, menurun 30,3 persen.
Jumlah penumpang itu merupakan hasil pemantauan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 daerah operasi kereta api.
”Melalui data ini, kami memprediksi masyarakat sudah mulai melakukan mudik lebih awal, sesuai anjuran dari pemerintah untuk menghindari kepadatan di hari puncak mudik pada 28 sampai 30 April 2022,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.
Kendaraan pribadi
Menurut Adita, mudik lebih awal tidak hanya dilakukan pemudik dengan angkutan umum. Sebagian pemudik dengan kendaraan pribadi juga sudah pulang kampung lebih awal.
Berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 598.538 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 sampai H-7 Idul Fitri atau 22-25 April 2022. Jumlah itu merupakan akumulasi arus lalu lintas dari empat gerbang tol (GT) utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans-Jawa dan Bandung).
Dari total kendaraan itu, sebanyak 159.610 kendaraan menuju arah Tol Trans-Jawa melalui GT Cikampek Utama. Jumlah kendaraan yang keluar ke arah Tol Trans-Jawa itu meningkat 17,1 persen dari lalu lintas normal. Peningkatan ini menjadi salah satu indikator sebagian pemudik dengan kendaraan pribadi sudah pulang lebih awal.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Selasa sekitar pukul 22.30, kondisi lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek mulai Km 42 sampai Km 47 arah Cikampek terpantau padat. Kepadatan terjadi karena adanya pertemuan kendaraan dari ruas Jalan Tol Layang Mohamed bin Zayed (MBZ) dengan kendaraan dari Tol Jakarta Cikampek bawah.
Kendaraan dari arah Tol Jakarta Cikampek bawah didominasi oleh kendaraan sumbu tiga ke atas. Selain itu, pada Selasa malam, kondisi rest area Km 57 juga lebih ramai daripada siang dan sore.
Peningkatan arus kendaraan pun mulai terjadi di Tol Cikopo-Palimanan. Pada Selasa pukul 06.00-15.00, jumlah kendaraan yang menuju Jawa tercatat 14.272 unit. Angka ini melonjak dibandingkan periode sama pada Senin, yakni 9.929 unit.
Secara kumulatif, volume kendaraan yang melintas di tol itu pada Senin mencapai 48.152 unit. Jumlah kendaraan ini meningkat dibandingkan Kamis (21/4/2022) dan Jumat (22/4/2022), yakni masing-masing 34.975 unit dan 40.525 unit.
Masih ada
Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono, menilai, kenaikan jumlah kendaraan pribadi yang meninggalkan Jabotabek belum signifikan. Hal ini karena masih banyak warga yang terikat waktu kerja sehingga tidak serta-merta bisa mudik lebih awal. Oleh karena itu, potensi kemacetan saat puncak arus mudik masih ada dan harus diantisipasi.
”Potensi kemacetan saat puncak arus mudik tetap ada. Makanya sekarang ada rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil genap, salah satu usaha mengurangi beban. Supaya jangan ada pemudik terkonsentrasi di satu hari tertentu. Diharapkan dengan adanya ganjil genap ini, konsentrasi pemudik bisa terbagi di tanggal ganjil dan genap,” kata Sony.
Untuk mengantisipasi kemacetan saat puncak arus mudik, kepolisian dan pihak terkait berencana melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem ganjil genap dan satu arah pada 28 April sampai 1 Mei 2022. Rekayasa lalu lintas itu bakal dilakukan mulai dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung di Semarang, Jawa Tengah.
Pada 28 April, kebijakan itu diterapkan pukul 17.00-24.00. Pada 29-30 April, ganjil genap dan satu arah diterapkan pukul 07.00-24.00. Sementara pada 1 Mei durasinya lebih singkat, yakni pada pukul 07.00-12.00.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, rekayasa lalu lintas satu arah juga disiapkan di ruas jalan tol wilayah Ngawi sampai Surabaya. Rekayasa satu arah dari barat ke timur itu diterapkan jika terjadi kemacetan parah karena arus mudik dari arah Jawa Tengah.
”Sistem one way (satu arah) diberlakukan apabila situasi lalu lintas amat krusial dan kemacetan tidak bisa ditoleransi lagi,” kata Latif.
Menurut Latif, sistem satu arah itu kemungkinan diberlakukan sejak Km 574 Tol Ngawi-Kertosono sampai GT Waru Gunung di Km 741 Tol Surabaya-Mojokerto. Saat rekayasa lalu lintas ini dilakukan, seluruh gerbang tol ditutup dari kendaraan masuk. Pemudik dari arah timur ke barat melalui jalan tol akan dialihkan ke jalan non-tol.
Di Sumatera, peningkatan jumlah kendaraan juga terpantau di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Berdasarkan data PT Hutama Karya, pada H-8 Lebaran atau Minggu (24/4), jumlah kendaraan yang melintas di GT Bakauheni Selatan sebanyak 8.259 kendaraaan. Jumlah itu meningkat dibandingkan rata-rata volume kendaraan yang melintas pada Maret 2022 sebanyak 5.595 kendaraan.
Direktur Operasi PT Hutama Karya Koentjoro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas untuk mengantisipasi lonjakan pada arus mudik Lebaran. Hutama Karya menyiapkan 258 unit gardu operasi di gerbang tol. Selain itu, disiapkan pula 47 unit alat mobile reader yang disiapkan untuk mempercepat transaksi saat terjadi antrean di gerbang tol.