Pemudik Diimbau Mengurangi Sampah di Transportasi Publik
Di titik kepadatan pemudik seperti stasiun, pelabuhan, bandara, hingga tempat peristirahatan jalan tol telah tersedia tempat sampah terpilah. Pemudik diimbau untuk menjaga kebersihan dan mengurangi timbulan sampah.
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Geliat masyarakat selama mudik Lebaran sudah mulai tampak yang ditunjukkan dengan meningkatnya kepadatan di Stasiun Pasar Senen dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Para pemudik diimbau untuk tetap menjaga kebersihan dan mengurangi sampah saat menggunakan transportasi publik.
Hal tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat meninjau persiapan mudik minim sampah di Stasiun Pasar Senen dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Siti juga didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto.
”KLHK terus mendorong perilaku masyarakat peduli sampah yang dimulai dari upaya minim sampah selama mudik atau liburan Lebaran. Kami telah menyiapkan kampanye mudik minim sampah ini sejak beberapa bulan lalu dengan memeriksa cara kerja (pengelolaan sampah) di stasiun, pelabuhan, bandara, dan rest area (tempat peristirahatan) jalan tol,” ujar Siti.
Dalam masa mudik Lebaran tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri LHK Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran. Tujuannya, untuk memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
KLHK menyerahkan bantuan berupa sarana dan prasarana tempat sampah terpilah sebagai salah satu upaya untuk mengantisipiasi timbulan sampah. KLHK juga meminta kepada pengelola fasilitas publik, seperti stasiun, terminal, rest area, pelabuhan, dan bandara untuk menyediakan sarana dan prasarana tempat sampah, termasuk edukasi kepada publik agar bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan masing-masing.
Saat meninjau ke Stasiun Pasar Senen dan Pelabuhan Tanjung Priok, Siti melihat bahwa di kedua tempat tersebut sudah tersedia tempat sampah terpilah di masing-masing peron. Petugas di setiap titik lokasi stasiun dan pelabuhan juga aktif melakukan sosialisasi serta mengingatkan penumpang untuk senantiasa menjaga kebersihan.
”Kami telah mengingatkan pemerintah daerah agar berkoordinasi dengan tingkat pusat untuk mengingatkan dan mengedukasi pemudik serta memeriksa sarana pengelolaan sampahnya hingga ke TPA. Langkah-langkahnya sudah sesuai standar. Memang hal ini tidak mudah, tetapi diharapkan pengelolaan sampah semakin lebih baik," tuturnya.
Kepala Stasiun Pasar Senen Hendra Hindarsah memaparkan, sampah di stasiun berasal dari tiga sumber yakni penumpang, penyewa (tenant), dan rangkaian kereta api. Saat hari normal, volume sampah per hari yang dihasilkan di stasiun tercatat sebanyak 1 meter kubik.
KLHK terus mendorong perilaku masyarakat peduli sampah yang dimulai dari upaya minim sampah selama mudik atau liburan Lebaran.
Alur pengelolaan sampah ini dimulai dari proses pengangkutan dari bak sampah dua kali per hari ke tempat pembuangan sampah (TPS) stasiun. Setelah itu, dinas kebersihan kemudian mengangkut sampah dari TPS stasiun menuju TPA yang dilakukan tiga kali sehari.
Agar memudahkan masyarakat khususnya pemudik membuang sampahnya, Stasiun Pasar Senen menyediakan tempat sampah yang tersebar di sejumlah titik dan peron. Tercatat, sebanyak 12 unit tempat sampah ditempatkan di selasar stasiun, kemudian peron 1 (12 unit), peron 3 (10 unit), peron 4 (8 unit), peron 6 (8 unit), dan sulo 240 liter (15 unit).
”Tidak semua penumpang itu mau turun dari kereta dan menyadari untuk membuang sampah sesuai jenisnya. Oleh karena itu, butuh edukasi kepada penumpang sehingga pengelolaan sampah bisa lebih sederhana dan tidak bercampur jenisnya,” tuturnya.