Komunitas bayar desa dilibatkan untuk membantu penyaluran bagi warga di pedalaman. Penyaluran dana BLT pada wilayah yang tidak dilayani kantor pos akan dilayani di kantor-kantor desa.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Penyaluran bantuan langsung tunai minyak goreng di Jambi telah mencapai 90 persen. Kantor pos setempat turut melibatkan komunitas bayar di desa-desa untuk mendistribusikan dana kepada penerima di pedalaman.
Manajer Jasa Pemasaran Kantor Pos Jambi Silver mengatakan, di lima kabupaten dan kota yang masuk ke dalam area penyaluran kantor pos itu, jumlah calon penerima tercatat 91.082 orang. ”Hingga hari ini, penyaluran mencapai 97 persen untuk wilayah Kota Jambi, sedangkan rata-rata dengan seluruh wilayah lain mencapai 90 persen,” katanya, Rabu (20/4/2022).
Silver mengatakan, pihaknya menargetkan penyaluran selesai sebelum Lebaran. Kantor Pos melibatkan komunitas bayar desa untuk membantu penyaluran bagi warga di pedalaman. Penyaluran dana BLT pada wilayah yang tidak dilayani kantor pos akan dilayani di kantor-kantor desa.
Warga Desa Muaro Jambi, Mina Zakiah (42), mendapatkan dana BLT sebesar Rp 900.000. Ia mengaku seharusnya menerima di desa, tetapi karena kondisi sakit, ia tak dapat mengambil dana. Akhirnya dana tersebut diambilnya di Kantor Pos Jambi.
Lebih lanjut, Mina mengatakan, kenaikan harga minyak goreng berdampak besar bagi kondisi perekonomian keluarganya. Dalam sebulan, ia biasanya membeli 10 liter minyak goreng. Sejak harga naik, ia mengurangi pembeliannya. Jika biasanya membeli minyak kemasan, kini dia pun beralih ke minyak goreng curah.
Dana BLT yang didapatnya akan dimanfaatkan untuk membeli bahan kebutuhan pokok menyambut hari raya Idul Fitri
Sementara itu, pasar murah minyak goreng digelar di halaman Kantor Gubernur Jambi di kawasan Telanaipura. Sebanyak 10.000 liter minyak goreng kemasan dijual dengan harga Rp 15.000 liter, lewat subsidi dari PT Wirakarya Sakti. Warga yang membeli mengambil kupon terlebih dahulu satu hari sebelumnya di kantor-kantor lurah.
Selama proses distribusi, sejumlah warga yang datang tanpa membawa kupon sempat protes. Sebab, mereka tidak diperbolehkan membeli. Sejumlah ibu rumah tangga pun menyatakan protes. ”Padahal, rumah kami berjarak sangat dekat dari sini. Kami pun mendapatkan undangannya, tetapi tidak bisa membeli karena tidak diberikan kupon,” ujar Amnah, warga Danau Sipin.
Para ibu yang protes di lokasi lalu ditemui Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Johansyah. Kepada para ibu, Johansyah menyebut kupon bisa diambil di kantor-kantor lurah terdekat.