Antisipasi Jutaan Pemudik, Polresta Cirebon Siapkan Rekayasa Arus di Pantura
Kepolisian Resor Kota Cirebon menyiapkan skema arus lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan saat mudik Lebaran 2022. Selain jalur alternatif, polisi juga menerapkan sistem satu arah.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Jutaan pemudik diperkirakan melintasi jalur pantai utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, jelang Lebaran 2022. Kepolisian Resor Kota Cirebon pun menyiapkan skema pengalihan arus ke jalan alternatif hingga penerapan sistem satu arah.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, sekitar 85,5 juta orang atau 31,6 persen dari penduduk Indonesia akan mudik pada Lebaran tahun ini. Sekitar 18,9 juta orang, di antaranya, diperkirakan menggunakan moda transportasi udara, laut, dan kereta api di semua provinsi.
”Sisanya menggunakan transportasi darat (mobil dan sepeda motor), termasuk 200.000 warga Cirebon yang akan kembali,” ujar Kepala Polresta Cirebon Komisaris Besar Arif Budiman saat mengecek kesiapan sarana dan prasarana Satlantas Polresta Cirebon, Selasa (12/4/2022).
Jutaan pemudik tersebut, ujarnya, diperkirakan melintasi jalur pantura Cirebon yang panjangnya lebih dari 40 kilometer. Apalagi, daerah pesisir utara ini menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Pemudik tujuan Jawa Timur dan Yogyakarta pun melintasi Cirebon.
Oleh karena itu, pihaknya mengantisipasi lonjakan kendaraan, terutama saat puncak arus mudik, Jumat dan Sabtu (29-30/4). Pihaknya menyiapkan ratusan rambu dan marka untuk menutup penggalan jalan untuk putar balik kendaraan (U-turn) sehingga mencegah kepadatan.
Pihaknya juga tengah mengecek jalan-jalan yang menjadi jalur alternatif, termasuk kelaikannya untuk mudik. Beberapa jalur itu adalah daerah Pabuaran yang menghubungkan Arjawinangun ke Kapetakan lalu mengarah ke Jateng. Jalur lainnya ada di Tegalgubug ke Palimanan.
”Kami sudah siapkan skema one way (satu arah) atau contra flow (lawan arah) khusus di jalur arteri. Cara bertindak inilah yang terus dilatih dan disiapkan,” ujar Arif. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Polres Indramayu, Polres Cirebon Kota, dan Polres Brebes (Jateng).
Jika terjadi lonjakan kendaraan, polisi bakal memberlakukan sistem satu arah, antara lain dari Pasar Minggu, Palimanan, menuju Kedawung. ”Dari empat jalur, tiga jalur akan kita buka ke arah timur (Jateng). Sisanya, ke barat (Jakarta). Ini coba kami siapkan,” ucapnya.
Polisi juga berencana menerapkan sistem satu arah di jalan layang Gebang. Jalur ini termasuk rawan macet karena di bawahnya terdapat pasar tumpah. Kawasan ini juga rawan kecelakaan. Minggu (3/4) lalu, enam nyawa pemudik melayang setelah kendaraannya menghantam truk.
Sebelumnya, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, tes Covid-19 di jalur pantura Cirebon tidak lagi dilakukan seperti dua tahun sebelumnya. Meski demikian, pemudik harus membawa bukti vaksinasi dosis booster atau penguat sebagai syarat mudik, seperti aturan pemerintah pusat.
Pihaknya telah meminta kuwu atau kepala desa berkoordinasi dengan puskesmas untuk mencatat pemudik yang datang ke Cirebon. ”Mereka harus dicek, apakah sudah ada bukti vaksin (booster) atau tidak. Kalau belum vaksin, kita siapkan posko vaksin di jalur mudik nanti,” ujarnya.